Fiki Kabur Lalu Dianiaya Sekuriti Bukan Karena Tak Mampu Bayar RSJ
Merdeka.com - Direktur Utama Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan, Laurentius Panggabean membantah kabar pasien RSJ korban penganiayaan sekuriti, Fiki (27) kabur karena tak mampu bayar biaya perawatan rumah sakit.
Fiki diperlakukan kasar di kawasan Grogol, Jakarta Barat, oleh sekuriti usai mencoba kabur dari rumah sakit.
"Rumah sakit jiwa itu memberikan banyak kemudahan. Pertama itu kita sudah mendapat dari jaminan kesehatan nasional (BPJS) kita sudah punya. Jadi masyarakat yang mendaftarkan BPJS atau pemerintah yang mendaftarkan pasien tersebut di BPJS, dia akan dicover, ditanggung oleh kita," kata Laurentius saat ditemui merdeka.com di RSJ Dr. Soeharto Heerdjan, Jakarta Barat, Kamis (12/12).
Apabila pasien tersebut tak memiliki BPJS atau tak jelas keluarganya, pihaknya akan tetap merawat pasien tersebut tanpa membedakan dengan pasien lainnya.
"Pembayarannya itu akan kita tanggung, kemudian pembayarannya itu kita bicarakan dengan pihak keuangan bagaimana untuk itu dan biasanya bisa diputihkan juga. Jadi dari segi pembiayaan itu yang terjadi pada kita," ujarnya.
"Ada juga pemerintah daerah yang menanggung, kalau misalkan pasien itu tidak jelas apakah dia BPJS, pemerintah daerah tersebut menyatakan bahwa dia itu akan siap membayar klaim kita, jadi beberapa daerah ada yang melakukan itu. Dan memang warga negara itu harus dilindungi seperti itu," sambungnya.
Dia menegaskan, jika seorang pasien tidak mampu untuk membayar biaya perawatan rumah sakit, maka semuanya akan ditanggung oleh Pemerintah Daerah setempat.
"Jadi pasien jiwa seandainya tidak mampu, itu akan dicover oleh pemda. Kalau pemda tidak ada, akan dicover rumah sakit, cuma ada mekanisme untuk melakukan perawatan itu," ungkapnya.
Dia pun menjelaskan, apabila keluarga pasien tidak mampu untuk membayar biaya pengobatan atau perawatan, maka keluarga tersebut dapat segera menghubungi Pemda setempat untuk mendapatkan bukti surat miskin atau tidak mampu.
"Yang saya katakan tadi ada pemerintah daerah yang memberikan kemudahan seandainya dia membawa surat miskin atau tidak membawa surat miskin kemudian dia nanti mengurus, itu masih bisa," jelasnya.
Manja dengan Ibunya
Ia pun menambahkan, kaburnya Fiki dari RSJ dikarenakan dirinya sudah tak betah berada di rumah sakit tempat ia dirawat. Hal itu karena Fiki sangat manja terhadap ibunya dan selalu ingin dekat dengan ibunya.
"Jadi, dia (Fiki) itu manja sama ibunya, sampai pas ibunya nitipin Fiki ke sini (RSJ) sama setiap jengukin Fiki. Ibunya minta jangan kasih tahu (Fiki) kalau ibunya sudah pulang," ucapnya.
Bukan hanya itu, Fiki juga ternyata merupakan orang yang suka menyendiri dan juga bukan orang yang suka berbicara. Menurut pihak keluarga, Fiki terkenal cukup pendiam.
"Saya tanya sama keluarganya. Dia (Fiki) itu pendiam ya. Kata keluarganya iya (emang orangnya pendiam dan menyendiri)," ujarnya.
Viral di media sosial seorang pasien Rumah Sakit Jiwa atas nama Fiki (27) mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari pihak keamanan Rumah Sakit Jiwa, Grogol, Jakarta Barat. Ia dianiaya oleh pihak keamanan lantaran kabur karena dianggap tak membayar biaya rumah Rumah Sakit.
Dalam akun media sosial Instagram @makassar_iinfo, pria yang mengenakan kaos berwarna hijau, celana biru sambil memegang kopiah hitam itu sebelum dianiaya, lebih dulu diamankan oleh pihak keamanan lainnya sambil memegang kaos anak tersebut yang juga diputar dan ditekan.
"Diem lu, diem," ujar salah seorang security memakai seragam berwarna hitam dengan nada yang tinggi sambil memegang Handy Talking (HT).
Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (10/12) lalu di kawasan Grogol, Jakarta Barat. Tak lama berselang, dua orang security lainnya dateng dengan menggunakan sepeda motor merk Yamaha N-Max.
Saat itu, pihak keamanan yang menggunakan batik cokelat panjang langsung turun dari motornya dan memukul perut korban. Lalu, pihak keamanan yang satunya lagi menampar muka korban atau pasien RSJ.
Korban langsung dibawa naik ke atas motor, saat korban duduk di atas motor. Korban kembali dianiaya oleh pihak keamanan yang menggunakan batik dengan cara disikut menggunakan tangan kanan dan kiri masing-masing sebanyak satu kali.
Untuk pihak keamanan yang menjaga korban dari belakang juga sesekali ikut memukul bagian belakang korban. Korban pun lantas dibawa kembali ke RSJ.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua Sekuriti Diduga Terlibat Pengeroyokan Pemuda hingga Tewas di Kafe Kemang Jaksel
AM sebelumnya dikabarkan tewas usai mengalami luka tusuk di tangan kanan dan pinggang kiri setelah dikeroyok lima orang di Kafe MB, Kemang, Mampang Prapatan.
Baca SelengkapnyaTunggu Arahan KPU Soal ODGJ Mencoblos Pemilu, RSKD Dadi Makassar Siapkan 14 Dokter Psikiatri
RSKD Dadi Makassar merupakan rumah sakit khusus untuk penanganan pasien dengan gangguan kejiwaan.
Baca SelengkapnyaDikeroyok 5 Orang di Kemang Jaksel, Seorang Pemuda Tewas Alami Luka Tusuk
Kedua rekannya pun segera membawa korban ke klinik terdekat RSJC Kemang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketua Majelis Hakim Dirawat di Rumah Sakit, Sidang Eksepsi Syahrul Yasin Limpo Ditunda
Sidang kemudian bakal kembali digulir dengan agenda yang sama pada pekan depan.
Baca SelengkapnyaPasien Kritis Meninggal Akibat Ditolak RS di Malang, Begini Penjelasan Rumah Sakit
Pasien Kritis Meninggal Akibat Ditolak RS di Malang, Begini Penjelasan Rumah Sakit
Baca SelengkapnyaPenyerang Pengawal Rumah Dinas Kapolri Pernah Dirawat di Rumah Sakit Jiwa
Berdasarkan keterangan keluarga, pelaku sempat mengalami depresi sehingga dibawa ke Rumah Sakit Jiwa.
Baca SelengkapnyaKapolri Wanti-Wanti Anak Buah Cegah Gangguan Keamanan Selama Ramadan
Jenderal Sigit memberikan atensi seluruh jajaran menjaga kamtibmas selama Ramadan untuk menjaga kekhusyukan masyarakat selama menunaikan ibadah puasa.
Baca SelengkapnyaMengenang Sepak Terjang Rizal Ramli, Menteri Berjuluk 'Rajawali Kepret' Era Jokowi
Rizal Ramli tutup usia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaLahir dari Keluarga Miskin, Ayahnya Pangkat Lettu, Sudah Besar Jadi Jenderal Penting Jaga Kesehatan Jokowi
Sukma atau akrab disapa Ujang, merupakan putra seorang polisi berpangkat Peltu
Baca Selengkapnya