Ferdy Sambo Divonis Mati, Tangis Ibu Yosua Pecah: Tuhan Dengar Derita Anakku
Merdeka.com - Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menjatuhkan vonis mati pada Ferdy Sambo. Ferdy Sambo dinilai secara sah dan meyakinkan telah merencanakan dan membunuh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Putusan hakim disambut tangis haru keluarga Yosua yang duduk di kursi pengunjung ruangan. Ibunda Yosua tak kuasa menahan air matanya. Berulang kali dia menyebut nama Yesus yang memberikan pertolongan hingga akhirnya Sambo diputuskan hakim dengan vonis mati.
"Tuhan Yesus, dia hadir di sini, dia hadir di ruangan ini," seru Rosti Simanjuntak saat mendengar vonis dibacakan hakim, Senin (13/2).
Rosti terus memeluk erat foto Yosua yang ada di pangkuannya. Dia juga mengelus foto putra kesayangannya itu.
"Menderita tangis anakku, Tuhan dengar derita anakku," katanya.
Rosti kemudian memeluk erat kakak Yosua yang kemudian mendatanginya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut foto-foto Ferdy Sambo di tahanan yang sempat jadi perbincangan disebut tidak tidur di Lapas.
Baca SelengkapnyaKalapas Kelas IIA Salemba, Beni Hidayat buka suara soal Ferdy Sambo tak pernah ditahan di Lapas.
Baca SelengkapnyaMahkamah Agung (MA) menganulir vonis hukuman mati Fredy Sambo. Eks Kadiv Propam Mabes Polri hanya diganjar pidana penjara seumur hidup.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Seorang polisi berpangkat Kombes menceritakan bahwa sang ayah hanya seorang Tamtama TNI, kini dirinya selangkah lagi bisa jadi Jenderal Polisi.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Mahfud MD merespons kabar terpidana pembunuhan berencana Brigadir J, Ferdy Sambo tidak pernah ditahan di Salemba
Baca SelengkapnyaBocah di Muara Baru, Jakarta Utara tewas dibanting sang ayah Usmanto (43).
Baca SelengkapnyaKendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.
Baca SelengkapnyaPutri Ki Joko Bodo bercerita tentang sisi lain mendiang ayahnya. Ia mengenalnya sebagai sosok yang hangat dan humoris di rumah.
Baca SelengkapnyaSalah satu korban merupakan anak berusia tiga tahun.
Baca Selengkapnya