Fadli Zon sebut teror Sarinah BIN harus akui kecolongan
Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengakui Badan Intelijen Negara (BIN) kecolongan tak dapat mengantisipasi teror ledakan bom di Kafe Starbucks dan Pos Polisi di Jalan MH Thamrin yang terjadi Kamis (14/1) kemarin. Semestinya, BIN sudah mampu mencium apabila ada peristiwa teror dari jauh-jauh hari.
"Sekarang kita harus akui kecolongan. Teror seperti ini harus dijadikan bahan evaluasi, bahan introspeksi," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (15/1).
Fadli berharap agar kejadian serupa tak terulang. Sebab, peristiwa kemarin mempengaruhi iklim perekonomian di tanah air.
-
Dimana bom itu diyakini berada? Hal ini diduga karena nuklir ini berada di sebuah pantai lepas di pulau Tybee, Georgia, sebab selama beberapa waktu di daerah ini tercatat memiliki tingkat radioaktif yang tinggi.
-
Di mana teror pembakaran terjadi? Pelaku pembakaran misterius di Kampung Tipar, RT 02, RW 06, Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis, Depok mulai terungkap.
-
Bagaimana pelaku bom bunuh diri menyerang? Pelaku menggunakan rompi berisi bahan peledak. Mengutip Al Jazeera, setidaknya 70 orang tewas dan lebih dari 300 orang lainnya terluka. Korban tewas didmoinasi oleh wanita dan anak-anak.
-
Kapan kejadian penembakan itu? Benyamin, salah seorang Ketua RT di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara menjadi korban penembakan air softgun saat menggagalkan aksi pencurian sepeda motor, Senin (15/1).
-
Di mana peristiwa penembakan terjadi? Dalam video tersebut tampak empat pemuda berjalan di antara reruntuhan di daerah Al-Sika di Khan Younis, Jalur Gaza selatan pada awal Februari lalu. Daerah ini hancur akibat pengeboman dan operasi militer Israel.
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
"Betul kita ini kecolongan. Apalagi berdampak ke bidang ekonomi. Merusak iklim investasi kita. Yang biasanya kondusif tiba-tiba ada peristiwa ini jadi tidak kondusif," tukasnya.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini tak menutup kemungkinan apabila nantinya Komisi I DPR yang merupakan mitra kerja BIN akan memanggil Kepala BIN Sutiyoso dalam waktu dekat.
"Saya kira nanti di komisi terkait pasti akan meminta keterangan dari pihak-pihak yang berwenang kita apakah langkah-langkah mereka sudah tepat sudah benar baik dalam usaha pencegahan maupun dalam rangka pemberantasan dan penindakan," ujarnya. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di era digital potensi kerusuhan di pemilu bisa dilakukan hanya menggunakan telepon genggam.
Baca SelengkapnyaShin Bet telah menerima informasi intelijen penting yang sebenarnya dapat mencegah serangan Hamas pada 7 Oktober.
Baca SelengkapnyaPemprov Jawa Barat menerima kabar adanya bunker senjata dan tempat ibadah Yahudi di Ponpes Al Zaytun.
Baca SelengkapnyaPolisi segera menetapkan tersangka terkait Pondok Pesantren Al Zaytun. Mungkin Panji Gumilang yang dijerat?
Baca SelengkapnyaBNPT meminta gerakan Negara Islam Indonesia (NII) dimasukan ke dalam daftar terduga terorisme dan organisasi terorisme (DTTOT).
Baca SelengkapnyaDensus 88 Antiteror Polri menyebut sejauh ini tidak ada eskalasi peningkatan ancaman terorisme sampai dengan peringatan 17 Agustus.
Baca SelengkapnyaPemprov Jawa Barat menerima kabar adanya bunker senjata dan tempat ibadah Yahudi di Ponpes Al Zaytun.
Baca SelengkapnyaMenurut Mahfud, sejarah Al Zaytun memiliki keterkaitan dengan NII.
Baca SelengkapnyaTukang Servis HP Ditangkap Densus 88 di Samarinda, Ternyata Bendahara Jemaah Islamiyah
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Fadli Zon menilai masalah orde baru sudah selesai.
Baca SelengkapnyaPemprov Jabar menegaskan pihaknya menerapkan prinsip tabayun dalam menyelesaikan polemik Al-Zaytun.
Baca Selengkapnya