Epidemiolog: Penurunan Tarif PCR Jangan Turunkan Kualitas Pemeriksaan
Merdeka.com - Epidemiologi dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Nusa Tenggara Timur, Dr. Pius Weraman mengatakan kebijakan penurunan tarif pemeriksaan PCR diharapkan tidak menurunkan kualitas hasil pemeriksaan.
"Kita semua patut bergembira tetapi juga berharap bahwa penurunan tarif pemeriksaan PCR ini jangan sampai menurunkan kualitas pemeriksaan karena harganya lebih murah," kata Pius Weraman di Kupang, Kamis, terkait penurunan tarif PCR
Presiden Jokowi meminta harga tes PCR turun jadi Rp300 ribu dan berlaku 3x24 jam untuk calon penumpang pesawat.
Dia menjelaskan, metode pemeriksaan RT-PCR merupakan salah satu metode Nuclead acid Amplification (NAAT) yang saat ini sedang digunakan oleh semua fasilitas kesehatan, rumah sakit, laboratorium, dan fasilitas lainnya yang ditetapkan oleh menteri kesehatan sebagai alat yang standar.
Tetapi perlu disadari bahwa menurunnya harga juga jangan sampai menurunnya kualitas pemeriksaan karena rendah harganya, katanya menambahkan.
Tetap waspada
Dia menambahkan penurunan tarif PCR akan mendorong peningkatan mobilitas masyarakat sehingga dapat berpotensi menimbulkan lonjakan kasus COVID-19.
"Jadi ada nilai plus dan minusnya dari kebijakan penurunan tarif PCR bagi penumpang pesawat ini, sehingga semua kita harus tetap waspada," katanya.
Saat ini kenaikan angka kasus COVID-19 harus jadi perhatian bersama, karena saat berbagai aktivitas dan mobilitas masyarakat sudah mulai dibuka kembali, terlebih akan memasuki periode akhir tahun, sangat berpotensi melahirkan lonjakan kasus COVID-19.
Kenaikan kasus yang masih rendah saat ini, perlu dijadikan semacam peringatan untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Kita tidak menginginkan kerja keras kita selama ini harus terganggu dengan adanya peningkatan kasus akibat mobilitas yang meningkat jelang akhir tahun," katanya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada 26 Februari lalu, partai yang diketuai oleh putra bungsu Presiden Jokowi itu hanya memperoleh 2.001.493 suara atau 2,68 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaJokowi selalu menekankan kepada para petani agar meningkatkan produktivitas padi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengungkapkan bahwa urusan pemerintah dalam mengelola pangan untuk 270 juta penduduk Indonesia bukan hal yang mudah.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaPertimbangan penerbitan perpres itu untuk mendorong terwujudnya pelayanan publik berkualitas dan terpercaya.
Baca SelengkapnyaTerkait lonjakan harga beras, Jokowi meminta Bulog untuk mempercepat penyaluran beras beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Pangan (SPHP).
Baca SelengkapnyaKenaikan PPN dengan menggunakan single tarif dapat menyebabkan semakin menurunnya daya saing industri.
Baca Selengkapnya