Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ekskavasi Situs Pendem Temukan Sumuran dan Gerabah

Ekskavasi Situs Pendem Temukan Sumuran dan Gerabah Ekskavasi Situs Pendem. ©2020 Merdeka.com/Darmadi Sasongko

Merdeka.com - Ekskavasi situs Pendem Kota Batu menemukan Sumuran yang terletak di tengah-tengah bangunan. Sumuran berukuran 2,1 meter X 2,1 meter berada di tengah bangunan candi dengan kedalaman yang masih terus digali.

Arkeolog Wicaksono Dwi Nugroho, Ketua Tim Ekskavasi Badan Pelestarian Cagar Budaya Trowulan, Jawa Timur menyampaikan, tim berhasil menampakkan luasan candi 7,5 meter X 7,5 meter. Sementara sebuah sumuran berada di tengah-tengah candi tersebut.

"Hasil penggalian ini, kita berhasil menampakkan bentuk bangunan seluas 7,5 meter X 7,5 meter. Kemudian kita temukan lubang Sumuran yang merupakan tengah dari candi seluas 2,1 M X 2,1 M," kata Wicaksono Dwi Nugroho di Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Senin (17/2).

Kata Wicaksono, temuan sumuran tersebut memastikan bahwa bangunan tersebut merupakan sebuah candi. Arah hadapnya ke timur, menunjukkan candi tersebut merupakan tempat peribadatan dengan mengacu pada patung nandi dan yoni yang ditemukan tidak jauh dari lokasi.

"Temuan ini memperkuat bahwa ini merupakan bangunan candi yang berasosiasi pada temuan yoni dan arca nandi yang tidak jauh dari lokasi," tegasnya.

Situs tersebut, kata Wicaksono, diduga peninggalan abad 10 masa Mataram Kuno dengan mengacu pada Prasasti Sanguran. Sehingga penemuan tersebut dinilai sangat berarti bagi sejarah Kota Batu, kendati memang masih dibutuhkan kajian kesejarahan secara mendalam.

"Karena selama ini kita mencari temuan candi yang ada di Kota Batu. Kota Batu sendiri berasosiasi dengan prasasti Sanguran dari abad 10 Masehi. Letak ditemukan (prasasti Sanguran) tidak jauh dari situs ini. Dari catatan Belanda (Ver Berg), ditemukan di Desa Ngandat (Junrejo)," terangnya.

Bukti arkeolegis menandakan arah masuk menghadap ke timur, sehingga memang menunjukkan bahwa situs tersebut merupakan candi peribadatan dan bukan pendharmaan. Sementara ukuran dimensi batanya lebih besar dari yang pernah ditemukan sebelumnya baik di situs Trowulan maupun Sekaran (Tol Malang).

Situs Pendem dimensi ukuran batanya 35 X 26 X 9-10 Cm, sementara situs Sekaran berukuran 33 X 25 X 8 Cm. Situs Sekaran juga diperkuat temuan koin dan keramik dari masa Dinasti Song yang juga sekitar abad 10-11.

"Kemungkinan situs Pendem ini lebih tua lagi, dari abad ke-10. Ini juga menunjukkan berkaitan dengan Prasasti Sanguran dari abad ke-10, yang menandakan Kota Batu ini sangat penting pada era Mataram Kuno," katanya.

"Kalau lebih tua lagi masuk akal. Karena tidak jauh dari sini ditemukan Prasasti Sanguran (928 M)," tambahnya.

Jika benar mengacu pada Prasasti Sanguran candi yang didirikan itu diperuntukkan bagi para pande besi di Kota Batu yang membuat pusaka-pusaka bagi Mataram Kuno. Selain itu letak situs pendem yang berada di pinggiran sungai menjadi pembenar kalau tempat tersebut menjadi sumber biji besi.

Prasasti Sanguran sendiri berada di Skotlandia, karena saat itu dijadikan hadiah Gubernur Rafles untuk seorang jenderal sahabatnya. Prasasti dalam bahasa Jawa kuno berisi peresmian Desa Sanguran menjadi tanah sima oleh Sri Maharaja Rakai Pangkaja, Dyah Wawa Sri Wijayaloka Namestungga pada 14 Suklapaksa, Bulan Srawana, Tahun 850 Saka atau 2 Agustus 928 Masehi.

Temuan Koin dan Gerabah

Selama proses ekskavasi juga ditemukan koin Belanda dari Nedherland Indie tahun 1825 dan koin bertulis Java bertahun 1801. Juga ditemukan fragmen gerabah dan botol bergaya Eropa yang menandakan pada 1800-an situs tersebut masih eksis berada di permukaan tanah.

"Massa itu masih terlihat, namun dirubuhkan dan dihancurkan, kemudian dipendam oleh batu-batu kali yang banyak ditemukan di lubang Sumuran. Mungkin ada pergantian kepercayaan pada masa itu," terangnya.

Sementara di lubang Sumuran ditemukan batu sungai dengan jumlah lebih dari satu truk. Lubang Sumuran sendiri memang dipercaya sebagai penyeimbang energi bumi dengan energi langit pada masa kepercayaan Hindu Syiwa.

"Ini (pemendaman) menjadi memori masyarakat, peristiwa itu dikenal pemendaman yang menjadi nama desa. Kita mengetahui nama desa ini karena ada sesuatu yang dipendam, yaitu candi ini," tegasnya.

Selain itu juga masih ditemukan pagar luar candi, sehingga diduga bangunan tersebut merupakan kompleks dengan berbagai bangunan pelengkap. Masyarakat juga kerap menemukan bata seukuran yang ditemukan di barat dan timur berjarak sekitar 6 meter.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Arkeolog Temukan Sedotan Tertua di Dunia Berusia 5.500 Tahun, Panjangnya Hampir 1 Meter
Arkeolog Temukan Sedotan Tertua di Dunia Berusia 5.500 Tahun, Panjangnya Hampir 1 Meter

Studi terbaru menemukan, tabung ramping yang terbuat dari emas dan perak yang diciptakan pada Zaman Perunggu menjadi sedotan minuman tertua di dunia.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Makam Pejabat Mesir Berusia 4.300 Tahun, Ternyata Isinya Gambar Kehidupan Sehari-Hari Mesir Kuno
Arkeolog Temukan Makam Pejabat Mesir Berusia 4.300 Tahun, Ternyata Isinya Gambar Kehidupan Sehari-Hari Mesir Kuno

Arkeolog Temukan Makam Pejabat Mesir Berusia 4.300 Tahun, Isinya Gambar Kehidupan Sehari-Hari Mesir Kuno

Baca Selengkapnya
Menguak Situs Batu Megalitik Pasemah, Lanskap Peradaban Sumatra Selatan di Lereng Gunung Dempo
Menguak Situs Batu Megalitik Pasemah, Lanskap Peradaban Sumatra Selatan di Lereng Gunung Dempo

Kepercayaan orang-orang sekitar pun tumbuh dan mengakar kuat di benak mereka jika merusak salah satu peninggalan sejarah tersebut, maka dia akan menerima nasib

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak
Menelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak

Kerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Kuburan Anak-Anak Berusia 2.700 Tahun, Isinya Patung Dewi yang Sedang Menari
Arkeolog Temukan Kuburan Anak-Anak Berusia 2.700 Tahun, Isinya Patung Dewi yang Sedang Menari

Kuburan ini ditemukan saat arkeolog melakukan penggalian di kota kuno.

Baca Selengkapnya
Permen Karet Zaman Batu Ditemukan Berusia 10.000 Tahun, Begini Bentuk dan Sosok yang Mengunyahnya
Permen Karet Zaman Batu Ditemukan Berusia 10.000 Tahun, Begini Bentuk dan Sosok yang Mengunyahnya

Permen karet zaman purba ini terbuat getah pohon damar.

Baca Selengkapnya
Melihat Peninggalan Masa Lampau di Situs Batu Panjang Panjalu Ciamis, Konon Penuh Misteri
Melihat Peninggalan Masa Lampau di Situs Batu Panjang Panjalu Ciamis, Konon Penuh Misteri

Sampai sekarang belum diketahui secara pasti kisah dari bebatuan yang penuh misteri ini.

Baca Selengkapnya
Sejarah Padang Mangateh, Peternakan Tertua dan Terbesar di Sumatra Barat Warisan Kolonial
Sejarah Padang Mangateh, Peternakan Tertua dan Terbesar di Sumatra Barat Warisan Kolonial

Sebuah daerah khusus peternakan ini dikenal mirip seperti padang rumput yang berada di Selandia Baru dan didirikan langsung oleh Pemerintah Hinda Belanda.

Baca Selengkapnya
Gali Makam Wanita Bangsawan China Berusia 3000 Tahun, Arkeolog Temukan 430 Benda Kuno, Begini Isinya
Gali Makam Wanita Bangsawan China Berusia 3000 Tahun, Arkeolog Temukan 430 Benda Kuno, Begini Isinya

Arkeolog juga menemukan liang lahat yang berisi kerangka hewan.

Baca Selengkapnya