Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dosen Unes ini ujian doktoral di Sungai Janglot, gua dan pantai

Dosen Unes ini ujian doktoral di Sungai Janglot, gua dan pantai Deasylina da Ary. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Deasylina da Ary, Dosen Seni jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Semarang (Unes) segera merampungkan program doktoralnya di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Jawa Tengah, pada Sabtu (21/1).

Uniknya, rangkaian agenda ujian doktoral terbuka tersebut digelar di Sungai Janglot, terletak di Dusun Janglot, Desa Pelem Pringkuku, Gua Tabuhan di Desa Wareng, Kecamatan Punung dan berakhir di tepi Pantai Srau, Desa Candi, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Dengan mengusung tajuk 'Pacitanian Education of Arts' atau model pendidikan seni berbasis lingkungan, Lina, sapaan akrab Deasylina da Ary mengatakan, isi dari karya doktoralnya ini adalah pelaksanaan pendidikan yang menimbulkan rasa ketertarikan terhadap teknologi dan memahami lingkungan Pacitan.

"Hasilnya adalah teknologi yang membawa kebaruan di Pacitan, jika secara sadar dimasukkan ke dalam pendidikan seni akan memperkaya imajinasi anak. Sehingga input imajinasi anak langsung dari lingkungan hidupnya," kata Lina, Sabtu (21/1).

Menurut Lina, karya seni 'Pacitanian' adalah sebuah persilangan antara seni, pendidikan dan ilmu pengetahuan.

"Karya ini mengangkat potensi yang dimiliki Pacitan, bukan hanya potensi keindahan alamnya. Namun, juga potensi prasejarah yang dimilikinya dalam bentuk sebuah karya seni pertunjukan," ujarnya.

Lebih lanjut, Lina yang belajar menari sejak usia lima tahun ini mengatakan, karya seni 'Pacitanian' dengan materi latihan ketubuhan di lingkungan alam Pacitan ini dapat menyeimbangkan input emosional anak.

"Emosional ini hadir dari cerita mitos dengan input intelektualitas yang hadir dari data dan fakta tentang sejarah manusia purba. Serta kepekaan ketubuhan yang berelasi dengan lingkungan alam Pacitan," ujarnya.

Lina menjelaskan, kondisi alam di Pacitan yang lebih spesifik dengan goa, sungai dan pantai dapat memberikan tantangan kepada anak-anak untuk meningkatkan kemampuan dan 'sensibilitas motoriknya' secara maksimal.

"Batuan licin dan arus sungai yang deras dan ombak yang kuat melatih tubuh anak, sehingga gerakan ini dapat mempengaruhi pembentukan syaraf otak anak," bebernya.

Dalam agenda ujian doktoral tersebut, Lina menyatakan akan digelar di tiga tempat berbeda selama satu hari, yaitu di Sungai Janglot di Dusun Janglot, Desa Pelem Pringkuku, Gua Tabuhan di Desa Wareng Kecamatan Punung dan berakhir di Pantai Srau sekaligus pertunjukan seni 'Pacitanian' tersebut.

"Di Sungai Janglot, latihan ketubuhan anak-anak mengeksplorasi lingkungan untuk melatih kemampuan motorik, di Gua Tabuhan, gundukan batu," ujarnya.

Lina menjelaskan, adanya bunyi stalaktit hingga ruangan goa yang gelap dan dingin sebagai arena permainan yang memberikan rangsangan imajinasi kepada anak-anak tentang aktivitas pembagian ruang manusia prasejarah.

"Kemudian yang terakhir, di Pantai Srau, anak dapat menikmati perbedaan cakrawala langit di kala sunset dan sunrise dalam sehari sekaligus. Serta berbagai permainan dilakoni dalam kegembiraan suasana api unggun," terangnya.

deasylina da ary

Deasylina da Ary ©2017 Merdeka.com

Dalam setiap sesi tersebut, Lina yang juga alumnus Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini menambahkan, anak-anak yang merupakan anak usia Sekolah Dasar (SD) akan menampilkan berbagai pertunjukan seni yang diolah secara apik oleh Lina yang juga sebagai seorang koreografer dan penari tersebut.

"Berbagai pertunjukan tersebut diantaranya eksplorasi sungai, permainan kodok, permainan suara saut-menyaut, permainan sriti, permainan keong, kemudian perayaan sunset, bebakaran ikan dan diakhiri dengan api unggun serta ujian terbuka di tepi Pantai Srau," pungkasnya.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Letjen TNI Eks Wamenhan Lulus S3 Raih Summa Cumlaude di Usia 71 Tahun, Kini Bergelar Doktor

Letjen TNI Eks Wamenhan Lulus S3 Raih Summa Cumlaude di Usia 71 Tahun, Kini Bergelar Doktor

Ternyata usia kepala 7 tak menghalangi pria kelahiran 30 Oktober 1952 ini untuk terus menambah ilmu.

Baca Selengkapnya
Mengenal Pesantren Langitan Tuban, Didirikan Murid Pangeran Diponegoro, Awalnya Tempat Belajar Agama bagi Keluarga dan Tetangga

Mengenal Pesantren Langitan Tuban, Didirikan Murid Pangeran Diponegoro, Awalnya Tempat Belajar Agama bagi Keluarga dan Tetangga

Sang pendiri, Kiai Nur baru mendirikan surau saat puluhan santri datang untuk berguru padanya.

Baca Selengkapnya
Pensiunan Guru Tersenyum Bahagia Duduk di Kursi Kerja Sang Putra, Anaknya Kini Jenderal Bintang 4 TNI Berkarier Moncer

Pensiunan Guru Tersenyum Bahagia Duduk di Kursi Kerja Sang Putra, Anaknya Kini Jenderal Bintang 4 TNI Berkarier Moncer

Berikut potret pensiunan guru tersenyum bahagia bisa duduk di kursi kerja sang putra.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
40 Pantun Bahasa Sunda Lucu Dijamin Mengocok Perut dan Bisa Cairkan Suasana

40 Pantun Bahasa Sunda Lucu Dijamin Mengocok Perut dan Bisa Cairkan Suasana

Berikut pantun Bahasa Sunda lucu yang cocok jadi referensi cairkan suasana.

Baca Selengkapnya
Melihat Ketangguhan Pasukan Elit TNI AU Kopasgat, Tenteng Senjata Siap Amankan Pangkalan Udara Tertinggi di Indonesia

Melihat Ketangguhan Pasukan Elit TNI AU Kopasgat, Tenteng Senjata Siap Amankan Pangkalan Udara Tertinggi di Indonesia

Ada ketangguhan dan kesiapan bertempur yang nampak di setiap wajah anggota dari satuan Kopasgat berikut ini.

Baca Selengkapnya
80 Contoh Pantun Jenaka Lucu Bikin Ngakak, Hibur Waktu Luang

80 Contoh Pantun Jenaka Lucu Bikin Ngakak, Hibur Waktu Luang

Pantun jenaka lucu mampu menghadirkan suasana santai dan ceria di tengah-tengah interaksi sosial.

Baca Selengkapnya
Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat

Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat

Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda

Baca Selengkapnya
Kasus Dugaan Pencabulan Istri Pasien Dinaikkan Penyidikan, Dokter MY Bakal Jadi Tersangka?

Kasus Dugaan Pencabulan Istri Pasien Dinaikkan Penyidikan, Dokter MY Bakal Jadi Tersangka?

Cukup banyak alat bukti yang telah dikantongi penyidik, baik didapat dari TKP maupun serahan dari pelapor.

Baca Selengkapnya
Banting Tulang KopraL TNI Pulang Dinas Langsung Jualan Es di Pinggir Jalan, Laris Banget Sehari Habis 1000 Gelas

Banting Tulang KopraL TNI Pulang Dinas Langsung Jualan Es di Pinggir Jalan, Laris Banget Sehari Habis 1000 Gelas

Bukannya istirahat, selepas dinas ia masih harus mengurus usaha sampingan berjualan es tersebut di pinggir jalan.

Baca Selengkapnya