Dolanan anak di Bali semakin termarjinalkan
Merdeka.com - Dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar Dr I Gusti Ayu Srinatih SST MSI menilai, permainan anak-anak "dolanan" yakni bernyanyi sambil menari untuk bersenang-senang bagi anak-anak di Bali kini semakin termarjinalkan.
"Oleh sebab itu menarik untuk dikaji dari perspektif budaya, karena 'dolanan membarong-barongan' (bermain barong) Kabupaten Badung merupakan sebuah garapan baru yang sarat dengan nilai etika, estetika dan norma-norma," kata Dr I Gusti Ayu Srinatih di Denpasar, seperti dikutip dari Antara, Rabu (25/6).
Dia mengatakan, penelitian menekankan pada tiga hal penting yang meliputi proses penciptaan, bentuk dan faktor-faktor yang menyebabkan terciptanya representasi dan maknanya. Penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif itu menunjukkan dalam proses penciptaan karya seni itu langkah pertama menentukan hari baik untuk menentukan memulai mengadakan latihan.
Menyusul implementasi dari ide yang disepakati dituangkan kepada para pendukung garapan melalui latihan. Latihan dilakukan secara terpisah setelah mapan digabungkan antara pemain dan musik pengiring.
Ayu Srinatih menambahkan, bentuk seni pertunjukan 'Dolan mebarong-barongan' merupakan bentuk seni pertunjukan yang transformasi tradisi dan budaya 'ngelawang' (pementasan berpindah-pindah) yang eksistensinya bisa 'dibaca' melalui tanda dan simbul.
Tanda dan simbul tersebut merupakan 'permainan tanda' yang munculnya tidak terlepas dari ideologi dan daya kreativitas seniman yang terjadi sebagai akibat pengaruh globalisasi.
Tanda dan simbul tersebut dapat dilihat dari unsur-unsur yang membentuk representasi permainan 'mebarong-barongan'. Pesta Kesenian Bali (PKB) yang digagas budayawan Prof Dr Ida Bagus Mantra (alm) tahun 1978 yang digelar secara berkesinambungan setiap bulan merupakan ruang kreativitas yang sangat penting bagi seniman dalam pengembangan seni budaya.
Oleh sebab itu ideologi seniman mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses penciptaan, karena adanya ideologi akulturatif, yakni ideologi yang berumber dari nilai-nilai tradisi dan ideologi dari nilai-nilai modern.
Kreativitas merupakan kemampuan mental dari berbagai jenis keterampilan yang khas manusia yang dapat melahirkan pengungkapan yang unik, berbeda,, orisinil dan sama sekali baru.
Dengan demikian seniman penggarap 'dolan mebarong-barongan' mampu menciptakan garapan seni pertunjukan representasi berbda dari yang lainnya, baru dan orisinil yang mengandung nilai keindahan, ujar I Gusti Ayu Srinatih.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Permainan ini masih lestari di Kabupaten Bandung Barat
Baca SelengkapnyaPermainan babalonan sarung jadi media mengenalkan ibadah yang menyenangkan kepada anak
Baca SelengkapnyaPantun Bali bahasa lucu bisa menjadi sarana hiburan yang menyenangkan dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Banyak orangtua menginginkan anaknya istimewa dan bisa melakukan berbagai macam hal. Salah satunya adanya banyak orangtua ingin buah hati bisa bermain musik.
Baca SelengkapnyaDalam konteks budaya, pantun Bali lucu memainkan peran dalam melestarikan bahasa Bali dan seni sastra lisan tradisional.
Baca SelengkapnyaPastika asupan sayur si kecil terpenuhi dengan memperkenalkan cara yang menarik untuk menyantapnya.
Baca SelengkapnyaSejumlah aturan telah ditetapkan demi berlangsungnya perayaan Nyepi secara sakral di Pulau Bali.
Baca SelengkapnyaPeta wisata Bali dapat menjadi penuntun Anda saat hendak berlibur ke sana bersama keluarga, sahabat, ataupun sendirian.
Baca SelengkapnyaMeningkatkan kecerdasaan sang buah hati ternyata bisa dilakukan melalui permainan. Apa saja rekomendasinya?
Baca Selengkapnya