Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Divonis Hukuman Seumur Hidup, 3 Wanita Kurir Narkoba Menangis

Divonis Hukuman Seumur Hidup, 3 Wanita Kurir Narkoba Menangis Sidang vonis tiga wanita kurir narkoba. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Tiga wanita kurir narkoba menangis histeris saat dijatuhi hukuman seumur hidup oleh hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Mereka terlihat syok setelah mendengar vonis yang dibacakan Ketua Majelis Hakim Maxi Sigarlaki, Rabu (10/3).

Ketiga terdakwa itu adalah Aliefianti Amalia, Nina Rahmawati dan Amalia Munidawati. Dalam putusannya, hakim menganggap ketiga terdakwa telah memenuhi unsur pidana Pasal 12 ayat 2 jo Pasal 132 ayat 1 Undang-undang jo Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.

"Menjatuhkan pidana selama seumur hidup pada ketiga terdakwa dan dikurangi selama masa tahanan yang telah dijalani," ujarnya.

Selain ketiga terdakwa, dalam sidang yang sama, majelis juga memvonis pasangan suami istri, Budi Santoso dan Enik Setiyawati. Keduanya berperan sebagai penerima sabu yang diantar ketiga terdakwa. Budi divonis 20 tahun penjara, sedangkan Enik divonis 18 tahun penjara.

Atas putusan ini, hakim langsung memberikan opsi pada para terdakwa, untuk menerima, pikir-pikir atau banding. "Kami pikir-pikir yang mulia," ujar kelima terdakwa.

Atas jawaban tersebut, jaksa penuntut umum (JPU) Hendro Sasmito, juga ikut menyatakan pikir-pikir. "Kami juga pikir-pikir," tegas jaksa.

Saat digiring kembali ke ruang tahanan, para terdakwa terlihat tidak kuasa menahan tangis. Sementara itu, pengacara terdakwa, Arif Budi Prasetijo seusai sidang menolak berkomentar terkait dengan putusan itu. Dia bergegas pergi meninggalkan ruang sidang tanpa bicara.

Dalam kasus ini, para terdakwa sebelumnya ditangkap setelah mengedarkan sabu-sabu seberat 13,5 kilogram.

Aliefianti, Nina dan Amalia didakwa sebagai kurir yang mengedarkan sabu lintas pulau. Ketiganya menjadi kurir atas perintah Topan yang kini masih buron.

Mereka disuruh untuk mengambil sabu di Pontianak, Kalimantan Barat. Setelah diiming-imingi imbalan berupa uang Rp 20 juta, ketiganya lalu berangkat ke Pontianak melalui Bandara Juanda Surabaya.

Ketiganya lalu berangkat melalui jalur laut dari Pelabuhan Pontianak menuju Pelabuhan Tanjung Emas Semarang untuk mengantar paket sabu pada Agustus lalu. Mereka ditangkap di pelabuhan. Saat menggeledah barang bawaan, polisi menemukan dua bungkus besar berisi sabu-sabu di dalam tas yang dibawa Aliefianti.

Sabu itu dibungkus kardus menjadi sepuluh bungkusan besar. Total sabu yang ditemukan itu seberat 13,5 kilogram. Sabu itu rencananya akan diserahkan kepada Budi dan Enik.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Nasib Puluhan Warga Dukuh Pakis Surabaya usai Rumahnya Digusur, Sempat Numpang Tetangga
Nasib Puluhan Warga Dukuh Pakis Surabaya usai Rumahnya Digusur, Sempat Numpang Tetangga

Korban penggusuran Dukuh Pakis curhat nasib yang ia alami usai rumahnya digusur. Ia kebingungan hendak tinggal di mana.

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Gadis di Surabaya: Mengadu Dicabuli Kakak, Malah Digilir Ayah Kandung dan 2 Paman
Kisah Pilu Gadis di Surabaya: Mengadu Dicabuli Kakak, Malah Digilir Ayah Kandung dan 2 Paman

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono menyatakan, keempat pelaku sudah ditangkap pihaknya.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang

Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Keluarga Ungkap Kronologi Pencabulan Siswi SMP oleh Ayah Tiri yang Berprofesi Polisi di Surabaya
Keluarga Ungkap Kronologi Pencabulan Siswi SMP oleh Ayah Tiri yang Berprofesi Polisi di Surabaya

Kasus dugaan pelecehan seksual atau pencabulan yang diduga dilakukan oleh ayah tiri korban yang berprofesi sebagai polisi di Surabaya dibongkar nenek korban.

Baca Selengkapnya
Wanita Muda Dibunuh di Depok, Terduga Pelaku Sempat Telepon Ibunya: Di Rumah Ada Perempuan Saya Cekik
Wanita Muda Dibunuh di Depok, Terduga Pelaku Sempat Telepon Ibunya: Di Rumah Ada Perempuan Saya Cekik

Wanita muda yang ditemukan tergeletak di tempat tidur dan hingga kini belum diketahui identitasnya.

Baca Selengkapnya
Keluarga Mahasiswi Cantik Korban Pembunuhan Minta Pelaku Dihukum Mati: Nyawa Dibayar Nyawa
Keluarga Mahasiswi Cantik Korban Pembunuhan Minta Pelaku Dihukum Mati: Nyawa Dibayar Nyawa

Pria pengangguran itu telah menghilangkan nyawa KRA dengan cara sadis.

Baca Selengkapnya
Anggota Polisi Umbar Senyum Dapat 'Istri Baru', Bukan Wanita Begini Wujudnya
Anggota Polisi Umbar Senyum Dapat 'Istri Baru', Bukan Wanita Begini Wujudnya

Sekelompok anggota polisi tampak sangat bahagia dan mengumbar senyum lebar mereka saat membuka hadiah istri baru dari atasan untuk menunjang tugas di lapangan.

Baca Selengkapnya
4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman
4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman

Korban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Kelakuan Bejat Pembunuh Mahasiswi di Depok: Perkosa 3 Wanita, 1 Hamil dan 1 Dibunuh
Kelakuan Bejat Pembunuh Mahasiswi di Depok: Perkosa 3 Wanita, 1 Hamil dan 1 Dibunuh

Wira mengatakan pihaknya belum bisa banyak memberikan keterangan lebih lanjut terkait dengan kasus pemerkosaan tersebut.

Baca Selengkapnya