Dituding acara LGBT, pameran seni di Yogyakarta digeruduk ormas

Merdeka.com - Kepolisian Sektor Keraton, Kota Yogyakarta, menyita sembilan lukisan karya seniman Ervance Dwiputra dan Septian yang dipajang dalam acara pameran bertajuk Idola Remaja Nyeni, di galeri Independent Art-Space and Management (I AM), Selasa (31/5) dini hari. Penyitaan tersebut diduga merupakan buntut dari desakan salah satu ormas yang menuding karya itu berbau pornografi.

Peristiwa itu muncul akibat kesalahpahaman bahwa di galeri tersebut dituding menjadi tempat berlangsungnya sarasehan komunitas LGBT. Akibatnya, ormas tersebut mendatangi lokasi pameran lukisan yang terletak di Jalan Nagan Lor, Patehan, kecamatan Keraton sejak, Senin (30/5) malam.

Manajemen I AM, Devi Triasari mengatakan, kedatangan ormas tersebut pada awalnya mendesak menurunkan lukisan yang sedang dipajang di galeri.

"Kami tidak mau menuruti desakan ormas karena tidak ada satu pun unsur pornografi dalam lukisan, dan tidak terbukti menyelenggarakan acara LBGT," ujarnya.

Meski pihak penyelenggara pameran sudah menjelaskan kepada ormas dan Kepolisian bahwa tidak ada sarasehan komunitas LGBT dan karya lukis yang berbau pornografi, polisi tetap menyita lukisan tersebut.

Penyitaan tersebut tanpa adanya surat keterangan resmi dari pihak Kepolisian, dan tidak adanya jaminan keselamatan dari ancaman ormas.

Devi menjelaskan lebih lanjut, setelah melalui proses negosiasi dengan Kepolisian dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta, akhirnya sembilan lukisan tersebut telah dikembalikan.

"Setelah ditahan di Polsek Keraton selama 12 jam, akhirnya dikembalikan pada 31 Mei 2016, pukul satu siang," ujar Devi.

Buntut dari peristiwa tersebut pihak penyelenggara juga menghapus lukisan mural di tembok halaman galeri Independent Art-Space and Manajemen. (mdk/cob)