Diterjang angin kencang, jembatan di atas Bengawan Solo putus
Merdeka.com - Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi di Kabupaten Sukoharjo, mengakibatkan sebuah jembatan di Desa Lawu Kecamatan Nguter, terputus. Akibatnya, jembatan di atas aliran Sungai Bengawan Solo tersebut tak bias dilalui.
Ratusan warga yang biasanya menggunakan jembatan penghubungan Kecamatan Bulu dan Kecamatan Nguter itu, terpaksa harus memutar. Pantauan di lapangan, kondisi fisk bagian yang terputus berada di tengah jembatan, yakni sekitar 14 meter.
Pemerintah kecamatan setempat terpaksa menutup jembatan sepanjang 120 meter itu, demi keselamatan warga. Kepala Desa Lawu, Mulyadi membenarkan jembatan yang dibangun dengan dana swadaya sejak 2006 itu terputus putus karena diterjang angin lisus pada Senin (24/3) malam. Tak ingin ada korban, pihaknya segera menutup jembatan itu.
"Hujannya memang cukup deras disertai angin kencang muncul dari bagian bawah jembatan yang menerjang sebagian ruas jembatan dari bambu dan besi itu. Kami selalu merawat setiap 3 bulan sekali," ujar Mulyadi saat ditemui wartawan, Selasa (24/3).
Dengan kejadian itu, lanjut Mulyadi, sekitar 700 orang yang setiap hari memanfaatkan jembatan setinggi 8 meter dari Bengawan Solo itu harus memilih jalur lain. Dia menilai keberadaan jembatan itu cukup vital, untuk transportasi siswa sekolah dan masyarakat lainnya.
“Kami sudah melaporkan pada Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sukoharjo, katanya nanti mau dibangun lagi,” pungkasnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akses jalan penghubung itu ditutup sementara sejak Kamis (25/1) kemarin untuk mengantisipasi hal tak diinginkan.
Baca SelengkapnyaWalau dianggap paling eskstrem, jembatan ini punya pemandangan yang indah
Baca SelengkapnyaJembatan tersebut memiliki panjang 39 meter dan lebar 4,2 meter, dibangun dengan konsep Jembatan Bailey yang diperkirakan memiliki daya tahan hingga 50 tahun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Puting beliung menerjang wilayah Kabupaten Bandung dan Sumedang, Rabu (21/2). Sejumlah rumah rusak serta belasan warga terluka akibat bencana ini.
Baca SelengkapnyaGundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.
Baca SelengkapnyaKetiga jembatan merupakan bagian dari 37 jembatan Callender Hamilton di Pulau Jawa yang usianya sudah tua.
Baca SelengkapnyaSelain mendapat kesegaran, berendam di Curug Ngumpet dipercaya bikin enteng jodoh
Baca SelengkapnyaSaat pembangunan waduk terjadi sebuah insiden jebolnya tanggul pembantu yang memakan korban hingga 127 orang.
Baca SelengkapnyaLuas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca Selengkapnya