Ditembaki KST, Buat Proses Evakuasi 1 Nakes Meninggal di Distrik Kiwirok Dihentikan
Merdeka.com - Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Arm Reza Nur Patria mengatakan, pihaknya mendapatkan gangguan atau ditembaki oleh Kelompok Separatis Teroris (KST) saat ingin melakukan evakuasi atau mengambil jenazah Suster Gabriela Meilan (22). Kejadian itu disebutnya terjadi di Distrik Kiwirok, Papua.
"Jadi benar, pada saat anggota kita turun untuk mengambil jenazah diganggu sama Kelompok Separatis ini, terus proses evakuasinya belum bisa dilaksanakan sekarang. Masih di Distrik Kiwirok, masih di daerah situ juga," kata Reza saat dihubungi merdeka.com, Jumat (17/9).
Ia menyebut, gangguan yang didapati oleh anggotanya itu dilakukan pada sekitar pukul 10.00 Wit atau pagi hari tadi.
"Jam pastinya yang jelas, kan tadi evakuasi pertama sekitar jam 11an (waktu setempat), ya berarti mungkin sekitar jam 10 sampai jam 11, mungkin tadi pagi," sebutnya.
Proses Evakuasi Dihentikan
Reza menegaskan, proses evakuasi terhadap jenazah suster tersebut dihentikan sementara sampai kondisi di lokasi tersebut kembali kondusif.
"(Proses evakuasi) Sementara kan dihentikan dulu, karena memang prosesnya tidak bisa dilaksankan karena masih diganggu. Proses diganggu, kita langsung mundur, tidak melanjutkan proses evakuasi karena faktor keamanan," tegasnya.
Tak hanya faktor keamanan saja, dihentikannya proses evakuasi sementara terhadap jenazah suster itu karena faktor cuaca yang kurang mendukung.
"Kemudian cuaca juga. Karena cuaca kan enggak bisa diprediksi. Sebenarnya memang salah satu faktor yang menghambat evakuasikan cuaca juga. Karena kemarin semestinya dilaksanakan, tapi kan faktor cuaca, jarak pandang dan hujan," ungkapnya.
"Sehingga evakuasi baru dilaksanakan sekarang, dari kemarin itu kan, mulai malam sampai dengan siang itu hujan, mendung. Jadi memang proses evakuasi dilaksanakan kemarin, baru bisa dilaksanakan tadi pagi," sambungnya.
Total 4 Nakes Luka
Selain itu, terkait dengan insiden yang terjadi beberapa waktu lalu. Membuat empat Tenaga Kesehatan (Nakes) mengalami luka-luka, serta satu orang meninggal dunia yakni Suster Gabriela Meilan dan satu anggota TNI mengalami luka.
"Kalau yang saya tahu kan meninggal satu, kemudian yang luka itu empat. Yang lainnya trauma. Empat itu Nakes semua. Kalau yang pada saat kontak tembak yang pas tanggal 13 kemarin, satu anggota kita yang kena serpihan peluru. Cuma kondisinya stabil, sudah membaik," jelasnya.
"Nakes 1 meninggal, kemudian 4 luka-luka (1 anggota kena tembakan luka). Ya memang pada saat luka pun sudah membaik, tadi pun yang bersangkutan sudah jalan seperti biasa. Karena memang terkena serpihan peluru saja," tutupnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"6 meninggal dunia sudah di RSI Weleri, 1 terjepit (MD) kondektur dalam proses evakuasi," ujar Kombes Pol Satake
Baca SelengkapnyaDua akor siamang dievakuasi dari rumah pemeliharanya dengan kondisi memprihatinkan
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan
Baca SelengkapnyaDiduga rombongan pengantar jenazah tersebut menyerang rumah seorang anggota TNI akibat tersinggung setelah ditegur karena menggeber knalpot.
Baca SelengkapnyaIa mengatakan para pelaku berinisial HH (23), EW (18), GD (20), dan CW (43) ditangkap di sejumlah lokasi.
Baca SelengkapnyaKedua rekannya pun segera membawa korban ke klinik terdekat RSJC Kemang.
Baca SelengkapnyaBalita ini terjebak selama 3 hari. Proses evakuasi ini dilakukan pada Minggu (11/2) lalu.
Baca SelengkapnyaJenazahnya sedang dalam proses evakuasi ke Mulia, ibu kota Kabupaten Puncak Jaya.
Baca Selengkapnya