Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dishub Jatim siap beri sanksi Bus AKDP yang mogok beroperasi

Dishub Jatim siap beri sanksi Bus AKDP yang mogok beroperasi Terminal lebak bulus. ©2013 Merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Instruksi Organda Pusat untuk mogok nasional terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), tidak berlaku di Jawa Timur. Sebab, Dishub dan LLAJ Provinsi Jawa Timur akan menindak tegas Perusahaan Otobus (PO) Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) yang melakukan mogok beroperasi akibat kenaikan harga BBM.

"Tim sudah kami turunkan sejak kemarin malam (18/11) di semua terminal yang ada di Jawa Timur, seperti yang ada di Surabaya, Malang, Madiun, Trenggalek, Madiun, Bojonegoro, Banyuwangi, Jember dan Probolinggo," kata Kepala Bidang Angkutan Darat Dishub dan LLAJ Jawa Timur, Sumarsono, Rabu (19/11).

Tim itu, lanjut Sumarsono, bertugas melakukan pengawasan terhadap PO AKDP yang ada di setiap terminal di Jawa Timur. Bagi yang melakukan mogok, akan diberi sanksi tegas. "Kami akan tindak PO AKDP yang melakukan mogok," tegas Sumarsono menanggapi instruksi mogok nasional dari Organda Pusat.

Namun, kata dia, sanksi tegas ini hanya khusus PO yang beroprasi di dalam provinsi (AKDP) saja. Sedang PO Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), yang melakukan mogok beroperasi karena kenaikan harga BBM, meski di wilayah Jawa Timur, Dishub dan LLAJ Jawa Timur tidak bisa menindaknya. "Karena itu (mogok operasi AKAP) wewenang Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub," katanya.

Meski memberi warning, beber Sumarsono, masih ada saja PO AKDP, Menggala, yang melakukan mogok operasi. Bus patas jurusan Surabaya-Malang itu, diketahui milik Ketua DPD Organda Jawa Timur, Mustofa. "Tadi malam mogok. Tapi, setelah dilakukan komunikasi, akhirnya hari ini (Rabu) bus tersebut mau beroperasi kembali," ucapnya.

Meski diwajibkan tetap beroperasi, pihak Dishub dan LLAJ Jawa Timur, tidak melarang adanya kenaikan tarif bus, sebagai imbas kenaikan harga BBM. Hal ini juga sesuai keputusan pemerintah yang mempersilakan operator transportasi darat menaikkan tarif hingga 10 persen.

"Sedangkan, untuk angkutan dalam perkotaan dan angkutan pedesaan boleh menaikkan tarif, tapi didasarkan pada daya beli masyarakat dan tidak memberatkan," tutur Sumarsono.

Sementara dari data yang dihimpun di Terminal Purabaya Surabaya atau Bungurasih, tarif bus ekonomi jalur Surabaya-Malang yang semula Rp 11 ribu, kini naik Rp 13 ribu. "Rata-rata naik Rp 2.000, tapi ada juga memakai tarif Rp 13.500, dan ada juga yang Rp 14 ribu," kata salah satu awak bus di Terminal Purabaya.

Tak hanya bus, beberapa angkutan umum seperti Lyn juga terlihat membawa penumpang melintas di jalanan di Kota Surabaya. Para sopir angkutan umum itu, lebih mementingkan mencari nafkah daripada menjalankan instruksi Organda Pusat.

"Kalau kita tidak narik, kita tidak dapat uang. Terus yang di rumah mau dikasih makan apa? Toh, instruksi soal mogok, saya juga nggak tahu ada info seperti itu," kata salah satu sopir Lyn Q, Yanuar.

Seperti diketahui, pada tanggal 18 November kemarin, tepat pukul 00.00 WIB, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk menaikkan tarif BBM jenis premium, dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500, sedangkan tarif solar dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemprov DKI Jakarta Siapkan 2.258 Bus AKAP untuk Pemudik Lebaran 2024
Pemprov DKI Jakarta Siapkan 2.258 Bus AKAP untuk Pemudik Lebaran 2024

Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin mengatakan, ribuan bus AKAP yang disiapkan itu berasal dari 152 Perusahaan Otobus (PO).

Baca Selengkapnya
Bawa Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan, Kasetpel Dishub DKI Dinonaktifkan
Bawa Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan, Kasetpel Dishub DKI Dinonaktifkan

Heru menyebut, selama dua bulan juga Agustang tidak akan memperoleh tunjangan kinerja daerah (TKD) sebagai pegawai Dishub DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Percikan Api Berujung Kobaran Hebat Bakar Bus Pahala Kencana Bikin Panik Penumpang
Detik-Detik Percikan Api Berujung Kobaran Hebat Bakar Bus Pahala Kencana Bikin Panik Penumpang

Bus mengangkut 34 penumpang dan semuanya dinyatakan selamat

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemprov DKI Sediakan 259 Bus untuk Mudik Gratis, Catat Tanggal dan Kota Tujuan
Pemprov DKI Sediakan 259 Bus untuk Mudik Gratis, Catat Tanggal dan Kota Tujuan

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menggelar program mudik gratis untuk masyarakat pada momen Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Dishub Banyak Bus dari Sumatera ke Jakarta Telat Sampai Belasan Jam
Penjelasan Dishub Banyak Bus dari Sumatera ke Jakarta Telat Sampai Belasan Jam

Saat ini Dishub DKI sedang berupaya berkoordinasi dengan para PO Bus untuk memantau lokasi bus yang akan menuju Jakarta.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, Tarif Bus ke Jawa Tengah dan Jawa Timur Naik Jelang Natal
Siap-Siap, Tarif Bus ke Jawa Tengah dan Jawa Timur Naik Jelang Natal

Wahyudi mengatakan bahwa kenaikan puncak penumpang mulai terjadi dari kemarin 22 Desember dan diprediksi hingga besok 24 Desember.

Baca Selengkapnya
Ingat, Diskon Tarif Tol Jakarta-Semarang Hanya Berlaku Sampai Besok Pukul 05.00
Ingat, Diskon Tarif Tol Jakarta-Semarang Hanya Berlaku Sampai Besok Pukul 05.00

Muhadjir menyebut, pemudik memiliki waktu untuk memanfaatkan diskon tarif tol ini dari malam ini sampai esok pagi.

Baca Selengkapnya
Kisah Husnan jadi Sopir Bus di Makkah Digaji Rp6 Juta, Penampakan Messnya Sangat Sederhana
Kisah Husnan jadi Sopir Bus di Makkah Digaji Rp6 Juta, Penampakan Messnya Sangat Sederhana

Kini upah atau gaji yang didapatinya mencapai jutaan rupiah. Selama bekerja di sana, ia juga difasilitasi tempat tinggal dalam bentuk mess karyawan.

Baca Selengkapnya
16 RT di DKI Jakarta Terendam Banjir, Ini Penyebabnya
16 RT di DKI Jakarta Terendam Banjir, Ini Penyebabnya

Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 pada malam hari.

Baca Selengkapnya