Diserang wabah frambosia, ratusan warga Papua berobat ke kota
Merdeka.com - Sebanyak 535 warga dari tiga kampung di Distrik Kwoor mengungsi ke Distrik Sausapor, keduanya masih masuk wilayah Kabupaten Tambrauw, Papua Barat. Mereka ingin berobat setelah diserang gizi buruk dan wabah penyakit kulit Frambosia atau dalam bahasa Jawa disebut 'Pathek'.
Distrik Kwoor berada di pedalaman, sementara Distrik Sausapor sudah masuk perkotaan karena dekat dengan Kabupaten Tambrauw.
Seperti dikutip dari Antara, seorang aktivis dari Solidaritas Rakyat Peduli Kemanusiaan (SRPK) Papua Barat, Karon Mambrasar, mengungkapkan bahwa warga datang dari tiga perkampungan, yakni Kampung Baddei, Kampung Jokjoker dan Kampung Kosefa, Distrik Kwoor.
"Orang tua, muda, dan anak kecil dari ketiga kampung di Distrik Kwoor telah mengungsi ke Sausapor untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai," kata Karon, Selasa (2/4)
Berdasarkan investigasi SRPK di lapangan, plus pengakuan sejumlah warga dan tenaga medis di tiga kampung tersebut, diketahui ada wabah penyakit yang menyerang warga sejak tahun lalu. Puncaknya pada November 2012 hingga Maret 2013, yakni sebanyak 95 orang meninggal dunia akibat wabah tersebut.
"Puluhan warga ketiga kampung yang meninggal diduga terserang penyakit Frambusia, gizi buruk dan kurang mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai di pusat kesehatan setempat," katanya.
Karon mengimbuhkan, warga sebenarnya sempat mencari pelayanan kesehatan di sejumlah kampung terdekat. Tetapi karena kurang memadai, akhirnya mereka memutuskan mencari pelayanan kesehatan di ibu kota Kabupaten Tambrauw dengan menempuh perjalanan kurang lebih satu hingga tiga hari dengan berjalan kaki.
Apalagi dari tiga kampung tersebut ke Distrik Saupsapor belum ada sarana jalan memadai. Di sana hanya ada jalan setapak, tidak ada angkutan atau transportasi massal, misalnya bus atau angkutan roda dua alias ojek."Di sana juga belum ada jaringan telepon seluler," katanya.
Karon menilai perhatian pemerintah setempat lambat hingga berujung pada kematian puluhan warga di sana. Misalnya perhatian terhadap sarana tempat layanan kesehatan di puskesmas pembantu ataupun puskesmas pusat kurang memadai. Akibatnya warga masyarakat mengungsi.
"Jika masalah ini tidak segera ditangani maka bukan tidak mungkin akan menyerang warga lain yang ada di kampung sekitar," ujarnya.
Sebab itu dia berharap pemerintah daerah setempat segera memperbaiki sarana pusat layanan kesehatan di daerah-daerah. Kabupaten Tambrauw merupakan salah satu kabupaten pemekaran di Provinsi Papua Barat yang diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia Mardiyanto pada 29 Oktober 2008.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alih-alih duduk di warung makan, pria ini memilih makan sembari melihat tawuran di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaDi pedalaman Papua, ada pemandangan alamnya yang menakjubkan.
Baca SelengkapnyaMomen panglima perang Moro dikawal dua anggota Kopassus menghadap Sekda Kabupaten Puncak Jaya. Ada apa?
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kesal lantaran diselingkuhi dengan sosok tentara, pria tersebut mulai bertekad jadi abdi negara.
Baca SelengkapnyaRentetan gempa masih menghantui warga Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, sekitar 10 ribu jiwa memilih tinggal di pengungsian.
Baca SelengkapnyaPenduduk di Perbatasan Skouw RI-PNG ada suku dari berbagai daerah di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAsam lambung, yang diperlukan oleh tubuh untuk mencerna makanan & melawan infeksi bakteri, terkadang dapat diproduksi secara berlebihan, menyebabkan gejala maag
Baca SelengkapnyaDi Maluku, ada sebuah hewan yang sudah hidup berdampingan dengan warga selama ratusan tahun lamanya.
Baca SelengkapnyaIni merupakan jejak kaki manusia tertua dan paling awet yang pernah ditemukan.
Baca Selengkapnya