Diperiksa KPK, Primus ditanya bengkaknya anggaran Hambalang
Merdeka.com - Anggota DPR Primus Yustisio telah merampungkan pemeriksaannya di KPK. Primus mengaku dirinya ditanyakan hanya 3 pertanyaan yang berdurasi sekitar 45-50 menit oleh penyidik.
Pertanyaan tersebut seputar pembahasan anggaran proyek pembangunan pusat sarana dan prasarana olahraga Hambalang Bogor. Primus mengaku dicecar saat dirinya masih menjabat sebagai anggota Komisi X DPR. Saat itu Primus mengikuti rapat pembahasan anggaran proyek Hambalang yang nilai ajuannya dari Rp 100 miliar berubah ke Rp 125 miliar.
"Ya seputar itu, soal rapat yang saya ikuti dan substansinya yang jelas saya mengetahui itu dari mana angka segitu. Ada di bahan rapat," ujar pemeran tokoh Panji Manusia Millenium itu.
Anggota Fraksi PAN itu membeberkan apa yang dia ketahui saat pembahasan rapat berlangsung. Saat itu, ada beberapa anggota yang menyatakan kurang setuju terkait anggaran pembangunan Hambalang. Sebab, proyek Hambalang tidak urgensi dan lebih urgensi pada proyek Wisma Atlet Sea Games.
"Sepengetahuan saya, kawan-kawan yang lain termasuk saya tidak sependapat bahwa itu proyek yang tidak harus dilaksanakan," ujarnya.
Namun, lanjut dia, tiba-tiba Komisi X menyetujui anggaran yang diajukan Kemenpora tersebut dengan nilai total anggarannya membengkak lagi menjadi Rp 2,5 triliun. Primus pun mengaku hal itu di luar kapasitasnya karena dirinya telah pindah menjadi anggota Komisi I.
"Nah tiba-tiba ada anggaran di luar sepengetahuan saya dan di luar kapasitas saya sebagai anggota Komisi X," jelasnya.
Sebelumnya, Primus sempat mempertanyakan hal ini. Ternyata dalam notulensi rapat APBN-P bulan Februari sudah tertulis.
"Ya karena di rapat kerja itu lahannya itu sudah ada makanya saya pertanyakan. Kenapa tiba-tiba menjadi Rp 2,5 triliun," ujarnya.
Primus pun juga curiga ketika pengajuan proyek yang diajukan oleh Mantan Menpora Adhyaksa Dault hanya 'dibintangi' oleh DPR. Namun, saat Menpora Andi mengajukan proyek langsung disetujui.
"Ketika Adhyaksa bilang anggarannya Rp 125 miliar itu kan dibintangi. Tapi kenapa Andi Mallarangeng ngajuin Rp 2,5 T langsung disetujui," ujarnya.
Menurut Primus, pemeriksaan ini akan terus berlanjut. Penyidik KPK nantinya akan memeriksa beberapa anggota Komisi X yang ikut dalam pembahasan anggaran proyek Hambalang ini.
"Saya katanya gelombang pertama, nanti akan ada lagi, dari 10 lainnya (dari komisi X). Mencari informasi dari berbagai perspektif," tandasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penambahan anggaran ini diperlukan seiring meningkatnya jumlah petani calon penerima pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaSkandal pungli di Rutan KPK itu diduga melibatkan 93 pegawai.
Baca SelengkapnyaArief Prasetyo meminta penjadwalan ulang. Ali menjamin, KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan berikutnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keterangan mereka dibutuhkan penyidik KPK untuk mengetahui aliran uang distribusi itu ke para tersangka.
Baca SelengkapnyaKhusus anggota polisi yang dompetnya kosong diperintahkan maju dan tampil ke depan berhadapan langsung dengan komandan.
Baca SelengkapnyaGus Mudhlor ditetapkan KPK sebagai tersangka seteah diduga terlibat melakukan pemotongan dana insentif ASN.
Baca SelengkapnyaAnies menyebut usai hasil rekapitulasi diumumkan KPU barulah pernyataan resmi bakal diungkapkannya.
Baca SelengkapnyaDalam kasus timah, merugikan negara mencapai ratusan triliun rupiah.
Baca SelengkapnyaSelain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.
Baca Selengkapnya