Diduga Konsumsi Makanan Basi, 44 Santri di Takalar Dilarikan ke Puskesmas
Merdeka.com - Puluhan santri Pondok Pesantren As Sunnah Parapa, Dusun Parapa Lompo, Desa Pakabba, Kecamatan Galesong Utara mengalami diare sehingga harus dilarikan ke Puskesmas Aeng Towa. Diduga ratusan santri tersebut mengalami diare massal karena mengonsumsi makanan yang sudah basi.
Kepala Kepolisian Resor Takalar, Ajun Komisaris Besar Beny Murjayanto membenarkan adanya santri yang mengalami diare usai mengonsumsi makanan. Berdasarkan pendataan, setidaknya ada 44 santri dilarikan ke Puskesmas.
"Iya benar. Informasinya santri ini mengalami diare usai mengonsumsi makanan yang diduga sudah basi," ujarnya kepada merdeka.com, Rabu (6/10).
Beny menjelaskan makanan dibuat pada malam hari dan baru dikonsumsi oleh para santri pagi. Usai menyantap makanan tersebut, santri langsung mengalami gejala diare dan demam.
"Mereka sudah dibawa ke Puskesmas kemarin. Dan informasinya sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah membaik," tuturnya.
Beny menambahkan pihaknya sudah mengambil sampel makanan yang dikonsumsi oleh para santri sehingga membuat mereka mengalami diare. Hal tersebut dilakukan untuk mencari tahu apakah para santri mengalami keracunan akibat mengonsumsi makanan atau bukan.
"Sampel makanan sudah dibawa (ke labfor). Kita tunggu saja hasilnya," ucapnya.
Kasus keracunan makanan di Kecamatan Galesong Utara sudah dua kali terjadi dalam sepekan terakhir. Sebelumnya, puluhan warga di Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan keracunan makanan usai menyantap nasi kotak acara takziah.
Beny Murjayanto membenarkan kejadian keracunan massal warga di Galesong Utara. Ia mengatakan warga keracunan akibat mengonsumsi nasi kotak takziah.
"Iya, ada kurang lebih 55 warga (keracunan makanan). Info awal mereka keracunan makanan takziah dari katering," ujarnya melalui pesan WhatsApp, Sabtu (2/10).
Beny mengungkapkan dari 55 warga yang keracunan telah dirawat di puskesmas dan rumah sakit. Benny mengaku setidaknya ada satu korban meninggal dunia.
"Ada satu orang meninggal, anak-anak umur sembilan tahun. Informasinya korban meninggal dunia saat dibawa ke Makassar," tuturnya.
Beny menambahkan kini pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi termasuk mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).
Sementara itu, Camat Galesong Utara, Amran menjelaskan warga keracunan usai mengonsumsi makanan yang diberikan di acara takziah. Usai menyantap makanan tersebut, beberapa warga langsung muntah-muntah.
"Acara takziahnya kemarin malam. Dan tadi pagi warga merasakan gejala keracunan sehingga dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit," ucapnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sindrom nasi goreng merupakan salah satu istilah yang digunakan untuk menyebut masalah keracunan makanan. Kenali penyebab dan cara menagtasinya.
Baca SelengkapnyaKepala Desa Mayang Ely Febriyanto mengatakan warganya melakukan bakti sosial dengan membagi-bagikan takjil di tepi jalan secara gratis.
Baca SelengkapnyaKonsumsi makanan berbahan tepung terigu, terutama dalam jumlah terlalu banyak atau terlalu sering bisa menyebabkan sejumlah dampak bagi tubuh.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Konsumsi makanan sedikit gosong bisa menimbulkan dampak pada kesehatan yang perlu diperhatikan.
Baca SelengkapnyaUsai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.
Baca SelengkapnyaDari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 121 warga Desa Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, diduga keracunan makanan seusai menghadiri tahlilan di salah satu rumah warga.
Baca SelengkapnyaSaat menerima nasi bungkus, kakek ini sengaja tak menghabiskan sayur dan lauknya lantaran untuk sang istri di rumah.
Baca SelengkapnyaKakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.
Baca Selengkapnya