Dicecar soal bus, mantan sopir Djoko Susilo pasang badan
Merdeka.com - Sudiyono, mantan sopir terdakwa kasus dugaan korupsi pengadaan simulator SIM roda dua dan empat di Korlantas Polri pada 2011 dan pencucian uang, Djoko Susilo, pasang badan di depan majelis hakim saat dicecar soal kepemilikan lima bus oleh mantan atasannya itu. Anggota Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya itu berkeras mengakui empat bus itu miliknya, dan berkelit bukan kepunyaan Djoko Susilo.
"Lima bus itu betul-betul milik saya. Bukan miliknya pak Djoko. Di Berita Acara Pemeriksaan saya mengarang, karena ditekan penyidik. Katanya, 'Pak Sudiyono mau dijebloskan ke penjara kaya bapaknya? Pak Sudiyono enggak sayang anak istri?'," kata Sudiyono saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat (12/7).
Lima bus itu antara lain dua merek Mercedes-Benz 2005 bernomor polisi AB 7777 M warna biru dan 2004 warna putih bernomor polisi AA 1661 CM, dua merek Isuzu Elf 2010 bernomor polisi B 9372 FG dan AB 7777 MM, dan Mitsubishi Colt Diesel 2008 warna biru bernomor polisi AA 1449 AK. Semua bus itu kini dalam disita KPK, dan ditempatkan di Rumah Sitaan Negara Jakarta Timur.
Sudiyono berdalih semua bus itu dia beli dari hasil usahanya dalam jual beli mobil dan angkutan kota di Parung, Jawa Barat. Bahkan, yang membuat hakim sampai tertawa, dia mengaku uang itu diberi ayahnya bernama Kardjono yang berdagang dan berternak sapi.
"Saya periksa nanti ya. Majelis Hakim ini orang Wonosari juga. Saya cari apakah betul bapakmu itu pedagang sapi yang bisa beli bus," sergah Hakim Ketua Suhartoyo.
Namun, Jaksa Penuntut Umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi, Kemas Abdul Roni, tidak kehabisan akal. Dia tetap mencecar Sudiyono apakah logis dari pendapatan dia bisa membeli empat bus dengan harga rata-rata Rp 400 jutaan. Tetapi, meski begitu, Sudiyono tetap berkelit dan mencabut keterangan dalam BAP.
"Jadi saudara mengarang semua ini? Ini kan harganya mahal semua Rp 400 jutaan lho. Tapi terserah saudara ya," tegas Jaksa Roni.
"Betul pak, itu dari uang saya semua. Golongan saya II C, gaji hampir Rp 3 juta. Dulu waktu jadi sopir bapak ada tambahan Rp 2,5 juta," lanjut Sudiyono.
Mendengar keterangan mantan sopirnya itu, raut wajah Djoko datar saja. Sudiyono pun tetap mengaku lima bus itu miliknya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Firli mangkir dari pemanggilan penyidik Polda Metro Jaya. Absennya Firli pun tanpa ada alasan yang jelas.
Baca SelengkapnyaPelaku yang sebelumnya gagah dan lantang mengaku adik jenderal TNI ketika bersenggolan dengan pengendara mobil di Tol Jakarta-Cikampek kini hanya tertunduk lesu
Baca SelengkapnyaDengan suara bergetar Heri, sopir bus Primajasa yang selamat dari kecelakaan menghubungi keluarganya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dalam LHKPN, Titiek Soeharto tercatat tidak memiliki utang.
Baca SelengkapnyaFerry membagikan foto kebersamaannya dengan Jenderal Dudung Abdurachman yang terlihat gagah mengenakan kemeja hitam bercorak gold hasil karyanya.
Baca SelengkapnyaKAI menyediakan layanan bus dari Stasiun Bangil dan Stasiun Sidoarjo untuk mengantar pelanggan menuju stasiun tujuan.
Baca SelengkapnyaSosok Jenderal bintang empat TNI yang punya Perusahaan Otobus (PO).
Baca SelengkapnyaKejadian itu juga menyebabkan 2 orang luka berat dan tujuh orang lainnya mengalami luka ringan.
Baca SelengkapnyaTak disangka, Ibu Tien Soeharto hanya ingin diwawancara oleh pemuda ini. Siapakah dia? Berikut sosoknya.
Baca Selengkapnya