Densus 88 Ungkap Tren Pelaku Terorisme Perempuan Semakin Meningkat
Merdeka.com - Kasus terorisme di Indonesia harus menjadi perhatian serius. Densus 88 Anti Teror menyebut ada perubahan tren pelaku terorisme yang belakangan ini banyak dilakukan kaum perempuan.
"Tren pelaku tindak pidana terorisme, pelaku perempuan sejak 2016 ke sini, trennya naik," kata Direktur Direktorat Identifikasi dan Sosialisasi Densus 88, Kombes Md Shodiq, dalam seminar virtual, Jumat (15/10).
Data dimiliki Densus 88, sejak 2010 hanya ada tiga perempuan ditahan sebagai pelaku terorisme. Di tahun ini justru totalnya sudah menjadi 23 perempuan terlibat terorisme.
-
Bagaimana Densus 88 mengantisipasi ancaman teroris? 'Kita akan lanjutkan penyelidikan dan penyidikan untuk menjawab salah satunya pertanyaan seperti tadi,' ucap dia.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Siapa yang diduga dikuntit Densus 88? Adapun dugaan Jampidsus diduga dikuntit oknum Densus 88 saat makan di salah satu restoran di Cipete, Jakarta Selatan.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
Menurut Shodiq, jaringan terorisme suami istri juga meningkat terus. Sebagai contoh, kasus bom di Makassar yang terjadi pada bulan maret 2021 ini. Total terdapat enam orang pasutri ditahan di rutan.
"Mereka (semua pasutri) menyiapkan bom bunuh diri" ujarnya.
Di banyak daerah, terutama daerah terpencil justru banyak yang terbuai dengan komplotan teroris ini. Ada banyak faktor yang juga menyebabkan para pelaku terorisme ini menjadi tertarik untuk ikut aksi teroris ini.
Biasnya, kata dia, faktor pertemanan dan pengaruh media sosial. Sehingga kelompok teroris ini semakin mudah berkomunikasi hingga merencanakan aksi.
Shodiq pun menegaskan Densus 88 berjanji agar terus memerangi aksi terorisme agar para terorisme ini tidak dapat melancarkan aksinya.
Reporter Magang: Henry Hairlangga Hariyanto (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budaya patriaki memiliki andil cukup besar dalam penyebaran paham radikal pada kaum perempuan.
Baca SelengkapnyaSejatinya dalam penanganan konflik maupun pencegahan radikal terorisme, kaum perempuan juga perlu dilibatkan.
Baca SelengkapnyaSalah satu simpatisan ISIS bergerak sendiri adalah DE, karyawan BUMN yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui terduga teroris itu masuk jaringan mana.
Baca SelengkapnyaPerintah Kapolri itu guna memastikan apakah DE yang merupakan pegawai KAI berdiri sendiri atau tergabung dalam jaringan kelompok teroris lain.
Baca SelengkapnyaRamadhan tidak membeberkan secara detail sosok S yang bekerjasama dengan M.
Baca SelengkapnyaKedua terduga teroris itu berinisial RJ dan AM. Petugas melakukan penangkapan pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaKarena sejauh ini anggotanya masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap para pelaku.
Baca SelengkapnyaProses penyidikan masih terus dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar menjelaskan terkait dua tersangka yang tewas adalah teroris di Lampung, pada 12 April 2023.
Baca SelengkapnyaPenangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca Selengkapnya