Demokrat: Demo tolak kenaikan harga BBM masih wajar
Merdeka.com - Partai Demokrat menilai bahwa penolakan keputusan pemerintah untuk merencanakan kenaikan harga BBM masih wajar. Sejauh ini sikap penolakan ini tidak perlu dikhawatirkan.
"Eskalasi demo sejauh ini masih terkendali," ujar Ketua Departemen Keuangan DPP Partai Demokrat, Ikhsan Modjo saat ditemui di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Minggu (25/3).
Ikhsan mengatakan, pemerintah akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai latar belakang keputusan ini.
Partai Demokrat, lanjutnya, tetap akan memperjuangkan pilihan kenaikan BBM di DPR meski pengambilan keputusan berakhir pada pemungutan suara pada rapat paripurna nanti.
"Saya yakin teman-teman Demokrat, koalisi dan PKS akan berjuang meloloskan dua opsi kebijakan yang diajukan pemerintah," terangnya.
Menurutnya, Partai Demokrat beserta partai koalisinya telah satu ketetapan untuk memilih pilihan kenaikan pada bulan April mendatang.
"Kita akan solid untuk menaikan harga," ucapnya.
Seperti yang telah diketahui, pemerintah merencanakan untuk menaikkan harga BBM sebesar Rp 1.500 per liter. Alasannya adalah untuk menstabilkan APBN agar defisit tidak terlalu banyak.
(mdk/rin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaHarga BBM kembali mengalami kenaikan per Februari 2024.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaSetiap negara memiliki tingkat kemahalan bahan bakarnya. Berikut adalah daftar 10 negara dengan harga bahan bakar termahal.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kuba akan menaikkan harga BBM hingga 500 persen mulai Februari 2024 untuk mengendalikan defisit anggaran di tengah krisis ekonomi.
Baca SelengkapnyaPertamina mempertimbangkan evaluasi harga serta kebutuhan masyarakat pada Ramadan dan Idulfitri.
Baca SelengkapnyaCak Imin berharap nantinya BBM untuk nelayan lah yang bisa gratis
Baca Selengkapnya