Demi Jemaah Haji, DPR Minta Pemerintah Dorong Sinovac Segera Urus EUL dari WHO
Merdeka.com - Anggota Komisi IX Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah mendesak perusahaan China pemasok vaksin Sinovac ke Indonesia yakni Sinovac Biotech Ltd untuk segera mengurus Emergency Use Listing (EUL) dari WHO.
Sebab, menurutnya, Arab Saudi mengharuskan setiap jemaah haji dan umroh harus divaksin dengan vaksin yang telah memiliki EUL. Sehingga, hal ini sangat penting bagi jemaah haji dan umroh dari Indonesia yang terbesar di dunia.
"Sertifikat EUL ini kan penting. Minggu lalu, menteri agama menyebutkan bahwa Saudi sangat berkepentingan dengan persoalan vaksinasi ini. Mungkin ini terkait dengan masih merebaknya virus covid-19 di banyak negara," katanya, Selasa (20/4).
Saleh menyebut, pemerintah sangat layak menuntut agar Sinovac Biotech Ltd segera mengurus EUL tersebut. Sebab posisi Indonesia adalah pembeli. Sementara, penjual yang mesti mengurus persoalan pendaftaran maupun administrasi seperti itu.
Lebih lanjut, kata Saleh, konsumen dan pengguna vaksin Sinovac di tanah air juga tidak sedikit. Maka dari itu, perlu diperjelas terkait sertifikat EUL ini.
"Ini saya dengar malah pemerintah Indonesia yang memberikan perkiraan. Ada yang memperkirakan akan keluar di bulan April, ada juga yang menyebut di awal Mei. Tidak diketahui mana yang paling benar. Yang jelas, sampai hari ini belum keluar dan belum masuk dalam list WHO," tuturnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tingkat kedermawanan global meningkat sejak pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaPemerintah disarankan memperbanyak pasal tentang edukasi dan sosialisasi agar penguatan sistem kesehatan nasional dapat dilakukan.
Baca SelengkapnyaKejati Sumut menahan dua tersangka korupsi pengadaan sarana, prasarana bahan, dan alat pendukung Covid-19 di Dinas Kesehatan Sumut pada tahun anggaran 2020.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaPemerintah dinilai kecolongan lantaran sibuk dengan pencegahan pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaPengiriman bantuan vaksin produksi PT Bio Farma tersebut secara simbolis dilakukan oleh Sri Mulyani
Baca SelengkapnyaPeran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca Selengkapnya