'Toleran dan intoleran jangan dibawa ke ranah politik'
Merdeka.com - Sebanyak 100 orang peserta yang berasal dari 25 negara berbeda, Senin (22/5) berkumpul di Kabupaten Purwakarta dalam acara bertajuk World Tolerance Conference (WTC).
Acara yang akan dihelat hingga Rabu (24/5) ini mengagendakan sharing and hearing tentang kehidupan toleransi di berbagai negara untuk perdamaian dunia.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi saat membuka acara tersebut di Aula Janaka, Kompleks Setda Purwakarta mengatakan, toleransi tidak boleh dibicarakan hanya dalam konteks keyakinan. Lebih dari itu, menurut dia, sudah saatnya toleransi digunakan untuk meraih kesejahteraan dan mengurangi kesenjangan ekonomi.
Kedua hal di atas menurut pria yang hari ini juga akan menerima penghargaan sebagai Tokoh Bhinneka Tunggal Ika oleh Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) dan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara tersebut menimbulkan sikap-sikap intoleran dalam kehidupan sehari-hari.
"Toleran dan intoleran itu jangan dibawa ke ranah politik. Kalau seperti itu, maka hanya akan menjadi komoditas isu. Ini sama sekali tidak etis. Seharusnya, toleransi digunakan sebagai jalan menuju kesejahteraan," ungkapnya.
Secara teknis, Dedi memberikan contoh sederhana. Tokoh lintas Agama dapat membuat gerakan untuk kemajuan masyarakat dan pengentasan kemiskinan, sehingga tidak lagi melulu berbicara pada ranah perbedaan tafsir keberagamaan yang mengundang polemik publik.
"Komitmen yang hari ini harus dibangun adalah soal rasa kemanusiaan, menyayangi orang miskin," katanya menegaskan.
Salah seorang delegasi asal Azerbaijan Ruslan Nasibov mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan di kabupaten terkecil kedua di Jawa Barat ini. Selain karena kegiatan World Tolerance Conference ini merupakan yang pertama kali diselenggarakan di Asia Tenggara, Ia juga mengaku dapat belajar tentang toleransi yang sudah diterapkan di negara lain.
"Saya sebelumnya mendengar tentang Purwakarta dari media. Kehidupan toleransi di sini tumbuh dengan subur, saya berharap bisa belajar," ucapnya.
Jurnalis asal Inggris Imdad Hussain Shezad pun menyatakan hal yang sama. Ia terkagum dengan kebijakan Pemkab Purwakarta yang menyediakan ruang ibadah bagi seluruh agama di sekolah yang ada di kabupaten ini.
"Dunia harus tahu apa yang sedang terjadi di Purwakarta, saya mendukung dan mengapresiasi, seluruh Agama mendapatkan tempatnya di sini," ungkap Imdad.
Negara yang menjadi peserta dalam kegiatan World Tolerance Conference ini di antaranya, Azerbaijan, Tunisia, Kazakstan, Amerika Serikat, Inggris dan Indonesia sebagai tuan rumah.
(mdk/hrs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca SelengkapnyaToleransi saat Ramadan, salah satunya pengurangan jam kerja dengan maksud menghormati mereka yang berpuasa.
Baca SelengkapnyaTasamuh merupakan toleransi yang sangat dianjurka untuk diterapkan bagi umat Islam di kehidupan sehari-hari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di tengah ramainya war takjil, pria ini justru unggah momen disiapkan takjil oleh mama pendeta.
Baca SelengkapnyaDi tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaMasyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca SelengkapnyaPenting untuk menjaga toleransi dan kerukunan selama pemilu.
Baca SelengkapnyaBerdemokrasi sehat berarti mengerti jika Pemilu sarana untuk bersatu bukan bermusuhan.
Baca SelengkapnyaMusdah menyayangkan jika masih banyak perempuan terjebak doktrin mengharuskan mereka tunduk dan patuh tanpa memiliki hak bertanya atau menolak.
Baca Selengkapnya