Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita WNI Selama Dikarantina di Natuna: Happy Banget, Berat Badan Kami Naik

Cerita WNI Selama Dikarantina di Natuna: Happy Banget, Berat Badan Kami Naik WNI dari Wuhan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma. ©Liputan6.com/Herman Zakharia

Merdeka.com - Patmawaty Taibe adalah satu di antara 238 WNI yang sudah selesai diobservasi di Natuna, Kepulauan Riau. Warga asal Sulawesi Selatan itu sudah tiba di Bandara Halim Perdanakusuma.

Patmawaty mengatakan kondisi kesehatannya baik selama dalam masa observasi. Begitu pun dengan kawan-kawan WNI yang dievakuasi ke Natuna dari China.

"Kami semua sehat. Teman-teman yang ada di Natuna selama observasi semuanya sehat. Tidak ada yang terkena virus Corona," kata Patmawaty di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (15/2).

Dia mengucapkan rasa terima kasih kepada pemerintah Indonesia yang telah membantu pemulangan hingga menjamin kesehatan mereka. Juga warga Natuna yang berkenan menerima para WNI dikarantina di wilayahnya.

"Jadi kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah Indonesia. Presiden, Menlu, TNI, BNPB, Perhati, KBRI Beijing. Terima kasih banyak untuk masyarakat Natuna sudah berbesar hati menerima kami selama observasi," jelas Patmawaty.

Dia bercerita selama di China, dirinya bersama WNI lain merasa terisolir dan tak bisa ke mana-mana. Para WNI khawatir terinfeksi virus mematikan tersebut.

"Tapi itu pilihan kami. Jadi bukan pemerintah Tiongkok yang mengharuskan kami tinggal di rumah. Karena kami takut kena virusnya. Kan penyebarannya juga cepat banget," ungkap Patmawaty.

Dalam benaknya, terpikir untuk kembali ke Wuhan. Namun dia tidak ingin mengambil risiko untuk bertolak ke China sampai situasi benar-benar kondusif.

"Kami tunggu sampai masa kondusif ya di Wuhan untuk balik kembali. Karena memang sampai sekarang pemerintah Tiongkok sendiri belum ada informasi sampai kapan Wuhan kondusif. Jadi kita masih nunggu, baru kita pikirkan ke depannya gimana," jelas Patmawaty.

Cerita lain diutarakan Gerard Ertandy. Gerard yang tinggal di Jakarta ini sedang menempuh pendidikan di Central China Normal University. Dia terpaksa pulang ke tanah air karena virus corona sudah menyebar ke hampir seluruh wilayah China.

Padahal, kata dia, kegiatan perkuliahan masih aktif. Agar tidak tertinggal, Gerard mengaku berkuliah secara online. "Itu betul," tutur singkatnya.

Teman Gerard, Yuliannova Lestari Chaniago menuturkan, semua mahasiswa asal Indonesia di Wuhan saling menjaga diri dan memilih tak keluar rumah.

"Jadi kami jaga diri aja. Dan tidak ada kata tidak boleh keluar. Tapi kita dianjurkan mengurangi aktivitas di luar rumah," ungkap Yuli.

Yuliannova menceritakan observasi di Natuna sungguh menyenangkan. Bahkan, berkat pelayanan intensif dari pemerintah membuat berat badan Yuli, begitu dia disapa ini naik.

Selama proses karantina, kata Yuli, para WNI diberi makan 3 hari sehari. Mereka juga diharuskan berolahraga agar kondisi fisik tetap prima dan sehat.

"Fun ya, kami senang, happy banget. Berat badan kami naik. Karena memang masa observasi untuk meningkatkan kualitas kesehatan kami dan memang sangat diperhatikan. Tiap hari diperiksa," jelas Yuli.

(mdk/ray)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
2 TNI & 1 Warga Ditembak KKB dari Jarak 20 Meter, Ini Kronologinya

2 TNI & 1 Warga Ditembak KKB dari Jarak 20 Meter, Ini Kronologinya

Ketiga korban termasuk dua anggota TNI dalam kondisi stabil setelah mendapat penanganan dari tenaga medis di RSUD Dekai

Baca Selengkapnya
Gara-gara Sakit Hati Oleh Wanita, Pria Asal Papua Ini Lolos Jadi TNI 'Orangtua Menangis Saya Mau Tes'

Gara-gara Sakit Hati Oleh Wanita, Pria Asal Papua Ini Lolos Jadi TNI 'Orangtua Menangis Saya Mau Tes'

Kesal lantaran diselingkuhi dengan sosok tentara, pria tersebut mulai bertekad jadi abdi negara.

Baca Selengkapnya
187 Kecelakaan Lalu Lintas Terjadi saat Libur Nataru di Sulsel, 16 Orang Meninggal

187 Kecelakaan Lalu Lintas Terjadi saat Libur Nataru di Sulsel, 16 Orang Meninggal

Kecelakaan lalu lintas selama momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Sulawesi Selatan terdata sebanyak 187 kasus yang mengakibatkan 16 orang meninggal.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kondisi Terkini Atta Halilintar Usai Jalani Operasi, Masih di Rumah Sakit Ditemani Keluarga Tercinta

Kondisi Terkini Atta Halilintar Usai Jalani Operasi, Masih di Rumah Sakit Ditemani Keluarga Tercinta

Atta merasa sangat beruntung karena dikelilingi oleh orang-orang terdekatnya yang selalu mendampinginya dalam suka maupun duka.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Viral Wanita Bagikan Momen Bahagia saat Mertua Bule Datang ke Indonesia, Diajak Liburan hingga Dituruti saat Ngidam

Viral Wanita Bagikan Momen Bahagia saat Mertua Bule Datang ke Indonesia, Diajak Liburan hingga Dituruti saat Ngidam

Viral wanita ini bagikan momen bahagia saat mertua bule ke Indonesia. Mertua bule ini memberikan hadiah hingga menuruti keinginan saat ngidam.

Baca Selengkapnya
Bayi Nangis Tak Henti-Henti? Bisa Jadi Mengalami Kolik

Bayi Nangis Tak Henti-Henti? Bisa Jadi Mengalami Kolik

Kolik adalah kondisi ketika bayi yang sehat menangis dan disertai dengan rewel yang cukup intens dan berkepanjangan tanpa alasan yang jelas.

Baca Selengkapnya
Kala Jenderal TNI Terkenang Masa Kecilnya, Diomeli Orang Tua Gara-Gara Pertanyakan Hal Ini

Kala Jenderal TNI Terkenang Masa Kecilnya, Diomeli Orang Tua Gara-Gara Pertanyakan Hal Ini

Di perayaan itu, Maruli juga memuji jajarannya yang telah banyak membuat kegiatan sosial khususnya di daerah Papua.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya