Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita pesawat buatan Indonesia ditukar beras Thailand

Cerita pesawat buatan Indonesia ditukar beras Thailand CN 250 Gatotkaca. ©IPTN

Merdeka.com - Setelah melalui masa-masa kelam, industri penerbangan Indonesia kini mulai menunjukkan berbagai peningkatan. Pesawat-pesawat buatan anak negeri tak hanya diminati institusi Tentara Nasional Indonesia (TNI) atau penerbangan dalam negeri saja, namun juga mencangkup sejumlah negara.

Keberhasilan ini tentu tak lepas dari upaya manajemen PT Dirgantara Indonesia (DI) yang ingin menciptakan pesawat-pesawat modern agar diminati pasar dunia. Meski, sasaran awal ditujukan kepada sejumlah maskapai swasta nasional maupun lokal.

Dari enam pesawat, CN-235 menjadi salah satu produk paling sukses yang pernah dibuat perusahaan pelat merah ini. Sekurangnya, 21 negara termasuk Amerika Serikat telah menggunakan produk ini meski beberapa di antaranya dibeli dari perusahaan rekanan PT DI, yakni CASA Spanyol.

Informasi yang dihimpun merdeka.com, Selasa (14/4), di balik sukses yang diraih kini, PT DI pernah melalui masa-masa sangat kelam, bahkan terancam bangkrut. Kondisi ini pernah terjadi ketika Indonesia diterpa krisis ekonomi pada 1997 hingga 2003 lalu.

Ketika itu, salah satu produk kebanggaan Indonesia, yakni CN-250 Gatotkaca hampir tak pernah dilirik sejumlah negara kecuali TNI. Bukan karena produknya yang cacat, melainkan proses sertifikasi yang terhambat akibat masalah keuangan.

cn

Sejak berdiri, perusahaan ini memang tak pernah lepas dari subsidi. Hampir seluruh kegiatan mulai proses riset, desain hingga produksi diambil dari kas pemerintah. Alhasil, ketika krisis ekonomi menerpa, pemerintah tak lagi punya uang yang tersimpan, dan membuat Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN), sebelum diganti menjadi PT DI, mencari dana sendiri.

Hanya saja, sistem manajemen yang buruk serta jumlah karyawan yang membengkak membuat perusahaan ini terus mengalami kerugian. Alhasil, mereka tak pernah mampu menyelesaikan proses sertifikasi dan membuat pesawat-pesawat terus berada di gudang hingga berkarat.

Tak lama berselang, beras-beras yang disimpan di dalam gudang milik Bulog terus berkurang. Kondisi ini membuat pemerintah berpikir keras agar gudang tersebut kembali terisi, sehingga rakyat tak kekurangan bahan pangan dan harga beras bisa dikendalikan.

Presiden Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie, sekaligus pendiri IPTN, memang berhasil menjual pesawatnya kepada Thailand, namun bayaran yang diterima adalah beras ketan. Cara ini memang berhasil, namun tak mampu memperbaiki kondisi keuangan perusahaan yang memburuk.

Penukaran pesawat dengan produk beras tak hanya terjadi di era BJ Habibie saja, setidaknya, dua presiden berikutnya juga melakukan kebijakan serupa demi mendapatkan beras. Apalagi, stok beras saat itu tidak mencapai target mengingat musim kemarau panjang yang melanda Indonesia.

Kini, PT DI telah berhasil melakukan perbaikan manajemen dan terus berupaya melakukan peningkatan terhadap pesawat-pesawat buatannya. Salah satu produk baru mereka, yakni N-219 diharapkan laris di pasaran, beberapa maskapai penerbangan nasional pun sudah tertarik membeli meski masih berupa desain.

(Dihimpun berbagai sumber)

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi: Filipina Percaya dan Puas dengan Produk Pertahanan Indonesia
Jokowi: Filipina Percaya dan Puas dengan Produk Pertahanan Indonesia

Indonesia turut menawarkan pesawat CN2335-220 produksi PTDI.

Baca Selengkapnya
Jumlah Penumpang Pesawat Domestik Turun Pada Maret 2024, Ternyata Ini Penyebabnya
Jumlah Penumpang Pesawat Domestik Turun Pada Maret 2024, Ternyata Ini Penyebabnya

Jumlah Penumpang Pesawat Domestik Turun Pada Maret 2024, Ternyata Ini Penyebabnya

Baca Selengkapnya
28 Pesawat Tiga Matra TNI Bakal Atraksi Udara saat HUT RI di IKN
28 Pesawat Tiga Matra TNI Bakal Atraksi Udara saat HUT RI di IKN

Prajurit yang diterjunkan kemungkinan bakal lebih banyak pada saat pelaksanaan upacara kemerdekaan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Detik-Detik Pesawat Polri Ditembak KKB saat Mendarat di Intan Jaya, Berujung Baku Tembak
Detik-Detik Pesawat Polri Ditembak KKB saat Mendarat di Intan Jaya, Berujung Baku Tembak

Detik-Detik Pesawat Polri Ditembak KKB saat Mendarat di Intan Jaya, Berujung Baku Tembak

Baca Selengkapnya
Tragedi Jatuhnya Pesawat Adam Air 574 pada 1 Januari 2007, Begini Sejarah dan Kronologinya
Tragedi Jatuhnya Pesawat Adam Air 574 pada 1 Januari 2007, Begini Sejarah dan Kronologinya

Pesawat Adam Air Penerbangan 574 mengalami kecelakaan tragis di Selat Makassar pada 1 Januari 2007.

Baca Selengkapnya
Viral Calon Pemudik Keluhkan Harga Tiket Pesawat yang Melambung Tinggi, Ternyata Ini Alasan Rute Domestik Cenderung Lebih Mahal
Viral Calon Pemudik Keluhkan Harga Tiket Pesawat yang Melambung Tinggi, Ternyata Ini Alasan Rute Domestik Cenderung Lebih Mahal

Viral keluhan masyarakat soal harga tiket pesawat rute domestik yang mahal.

Baca Selengkapnya
Tujuan Pemilu 1955 di Indonesia dan Hasilnya, Begini Sejarahnya
Tujuan Pemilu 1955 di Indonesia dan Hasilnya, Begini Sejarahnya

Pemilu 1955 ini menjadi yang pertama kali diadakan setelah Indonesia memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1945.

Baca Selengkapnya
Selama Satu Tahun, Cerita Prajurit TNI Saat Tugas di Intan Jaya Papua Dukungan Logistik Tidak Lancar 'Pakai Uang Pribadi dulu'
Selama Satu Tahun, Cerita Prajurit TNI Saat Tugas di Intan Jaya Papua Dukungan Logistik Tidak Lancar 'Pakai Uang Pribadi dulu'

Cerita prajurit TNI tugas di Intan Jaya, Papua dan harus mengalami tidak lancarnya dukungan logistik.

Baca Selengkapnya