Merdeka.com - Satu unit Mini Cooper pelat nomor N 556 AB menabrak Daihatsu Xenia dan mobil pikap yang mengangkut sayur-sayuran. Peristiwa itu terjadi di Bundaran Dolog Jalan Ahmad Yani Surabaya, Sabtu (23/12) sekitar pukul 02.30 Wib.
Usut punya usut, mobil mewah itu dikemudikan oleh Pramudya, warga Jalan Kebonsari, Surabaya yang berstatus mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Kota Pahlawan tersebut.
Aksi Pramudya menjadi viral lantaran terekam CCTV milik Dishub Kota Surabaya.
Dalam video yang direkam CCTV terlihat, Pramudya melaju kendaraannya dengan cukup cepat. Saking ngebutnya, tampak Mini Cooper itu hilang kendali hingga menabrak mobil pikap yang ada di depannya.
Akibatnya, mobil tersebut terguling dan terseret hingga cukup jauh sekitar 15 meter. Dimana sebelum menabrak mobil pikap. Mobil mini cooper itu menyerempet mobil daihatsu xenia terlebih dahulu. Setelah itu, mini cooper masih melaju kencang, baru menabrak mobil pikap.
Kanit Laka Lantas Polrestabes Surabaya AKP Bayu Halim mengatakan Pramudya masih diperiksa polisi.
"Memang benar seperti itu (perempuan) dia seorang pelajar, sekarang masih diperiksa," kata AKP Bayu Halim, kepada wartawan, Sabtu (23/12).
Saat disinggung mengenai, pengemudi mini cooper itu dalam kondisi mabuk atau bagaimana? Perwira tiga balok di pundak tersebut mengaku, saat ini polisi masih melakukan penyelidikan dan penyidikan.
Termasuk dengan mengambil tes urin dari pengemudi perempuan tersebut. "Ini sudah dilakukan tes urine. Hasilnya masih di laboratorium. Tunggu saja. Ini juga masih dalam pemeriksaan," ujar dia.
Begitu juga, mengenai batas kecepatan yang begitu kencang. Bayu menduga, batas kecepatannya diperkirakan diatas 60 kilometer per jam. "Batas kecepatan ini masih dilakukan penyelidikan. Kalau melihat dari hasil olah TKP sementara diperkirakan bisa lebih dari 60 kilometer per jam laju kecepatannya," katanya.
Informasi dihimpun, mahasiswi berusia 22 tahun itu melaju dari arah utara (Kota Surabaya) dan sedang menuju selatan ke arah Sidoarjo di Jalan Ahmad Yani Surabaya.
Daihatsu Xenia yang ditabrak berpelat nomor L 1198 PI sedang berhenti karena lampu lalu lintas sedang merah. Kejadiannya depan Pos Polisi Bundaran Dolog. Mobil Daihatsu Xenia tersebut dikemudikan Dwi Bagus Wardhana (30), warga Jalan Gembong Surabaya.
Mini Cooper terus melaju lalu oleng setelah menabrak Xenia. Tepat di samping Taman Pelangi menabrak mobil pikap W 8611 XG yang berjalan searah di depannya.
Mini Cooper baru terhenti setelah menabrak mobil pikap dengan posisi berbalik arah ke utara. Sedangkan mobil pikap yang ditabraknya terbalik menumpahkan isi muatannya di Jalan A Yani, depan Taman Pelangi.
Mobil pikap tersebut dikemudikan Andik Sugianto (35), asal Jalan Simogirang, Prambon, Sidoarjo, Jawa Timur.
Berikut video yang terekam CCTV Dishub Surabaya:
[rhm]Mayat Laki-Laki Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Selokan Semarang
Sekitar 35 Menit yang laluRatusan Wisatawan Mancanegara Dideportasi dari Bali Sejak Januari 2023
Sekitar 1 Jam yang laluPemuda Tewas di Kamar Hotel Samarinda Usai Pesta Miras
Sekitar 1 Jam yang laluPolisi Tangkap 2 Pelaku Pembunuhan Mayat Dalam Karung di Tol Cibitung-Cilincing
Sekitar 2 Jam yang laluPolisi Diserang Warga Saat Tangkap Bandar Narkoba di Sidrap Sulsel
Sekitar 2 Jam yang laluPDIP Bakal Bentuk Kantor Pusat Koordinasi Relawan Ganjar
Sekitar 3 Jam yang laluBaru Selesai Dibangun, Jalan di Perbatasan Timor Leste Rusak
Sekitar 3 Jam yang laluBayi Laki-Laki Ditemukan Bersama Sepucuk Surat dan Kalung Emas di Bekasi
Sekitar 4 Jam yang laluMahfud MD Minta Polisi Selidiki Sumber Denny soal Putusan MK Proporsional Tertutup
Sekitar 4 Jam yang laluTiga Pekerja di Kudus Tewas Tertimbun Longsor Saat Perbaiki Talud Setinggi 12 Meter
Sekitar 4 Jam yang laluKunjungi Banten, Ganjar Pranowo Sowan ke Abuya Muhtadi
Sekitar 4 Jam yang laluSBY soal PK Moeldoko: Jika Keadilan Tak Datang, Kita Berhak Perjuangkan
Sekitar 4 Jam yang laluAyah Siswa Tewas Jatuh dari Lantai Delapan Temukan Kejanggalan Pesan WA Anaknya
Sekitar 5 Jam yang laluSBY soal Proporsional Tertutup di Pemilu 2024: Bisa Menimbulkan 'Chaos' Politik
Sekitar 5 Jam yang laluTak Cuma Komandan Pasukan HUT RI Istana, Polisi Penjual Pecel Ayam juga Pasukan PBB
Sekitar 2 Hari yang laluTuruti Keinginan Anak, Bapak Ini Nekat Cegat Mobil Patroli Polisi di Pingir Jalan
Sekitar 2 Hari yang laluIni Jenderal Polisi Pendiri Brimob, Pernah Protes Pengangkatan Kapolri dan Diasingkan
Sekitar 2 Hari yang laluVIDEO: Perintah Mahfud! Kapolda Gerak Penahanan Wanita Korban KDRT Ditangguhkan
Sekitar 2 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 4 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 5 Hari yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 5 Hari yang laluFerdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 6 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 4 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 5 Hari yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 5 Hari yang laluFerdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 6 Hari yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluIndonesia Kirim 1,5 Juta Dosis Vaksin Pentavalent untuk Nigeria, Nilainya Rp30 Miliar
Sekitar 4 Jam yang laluVaksin Influenza pada Ibu Hamil Bisa Berikan Kekebalan Tubuh pada Janin
Sekitar 3 Hari yang laluKalah dari Persebaya, Bali United Tak Agendakan Uji Coba Lagi Sebelum Melawan PSM
Sekitar 3 Jam yang laluCari Suasana Baru, Persib Lanjutkan TC di Yogyakarta
Sekitar 5 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami