Cegah Serangan Susulan KKB, Satgas Nemangkawi Jaga Ketat Sejumlah di Distrik Papua
Merdeka.com - Satgas Operasi Nemangkawi menjaga ketat objek vital di sejumlah distrik di Papua. Langkah tersebut untuk mengantisipasi serangan susulan kelompok kriminal bersenjata yang sebelumnya melakukan penyerangan di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
"Saya dari Nemangkawi, kita sedang melakukan pengamanan karena ini ada beberapa distrik yang dilaporkan berpotensi diserang," Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Penegakan Hukum (Gakkum) Nemangkawi, Kombes Pol Faisal Ramadhani, saat dihubungi merdeka.com, Jumat (17/9).
Saat ini pihaknya sudah berada di sekitar lokasi Distrik Oksibil untuk melakukan pengamanan yang nanti dilanjutkan ke distrik-distrik lainnya.
"Kita sedang melaksanakan pengamanan situasi pengamanan wilayah, juga serta sarana prasarana yang masih ada sekarang ini seperti di Polsek, Koramil itu yang sedang kita amankan. Anggota juga sedang menuju sana," ujarnya.
Faisal belum bisa merinci kondisi terkini di Papua. Sebab seluruh personel masih dalam perjalanan ke distrik yang dikabarkan berpotensi alami serangan susulan.
"Ini harus ditegaskan masih on progres ya jadi, jadi kita belum sampai di sana. Kita ada yang ke arah Distrik Okika, dan terus kita menuju ke sana (distrik lainnya)," katanya.
Faisal menambahkan, dugaan sementara potensi serangan akan dilakukan KKB pimpinan Lamek Taplo. Kelompok ini ikut menyerang distrik di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang beberapa hari lalu.
"Diduga Lamek Taplo itu nama orang ya. Saya bisa pastikan (berapa orang kelompok itu) kalau sudah menunggu laporan dari anggota," ujarnya.
Sebelumnya, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali melakukan teror dengan melakukan pembakaran sejumlah fasilitas umum. Seperti kantor Distrik, Kantor Kas Bank Papua Kiwirok, Puskesmas Kiwirok, Rumah Dokter, Barak Nakes, SD Inpres, Rumah Guru dan Pasar.
Tidak hanya itu, pembakaran juga dilakukan di sejumlah fasilitas pelayanan publik seperti Puskesmas, Perumahan Nakes, Sekolah SD dan SMP, Rumah Guru serta Balai Kampung.
Sementara untuk saat ini dikabarkan petugas aparat keamanan TNI-Polri, masih berupaya mengevakuasi satu korban meninggal tenaga kesehatan Gabriela Meilan. Di mana petugas mengalami kendala cuaca buruk maupun medan yang sangat terjal sehingga tim menunda evakuasi pengangkatan jenazah.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seperti diketahui, teror KKB tak pernah berhenti. Tak hanya menyasar personel Polri dan prajurit TNI yang bertugas. Mereka juga melukai warga sipil.
Baca SelengkapnyaAKBP Abdus Syukur mengakui memang menerima seorang warga sipil dan saat ini masih diperiksa apakah terlibat dalam kelompok bersenjata atau tidak.
Baca SelengkapnyaCerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
KKB menembak dua warga sipil, pada 9 April 2024 di kios jembatan Yesey Mersey, Kampung Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua
Baca SelengkapnyaPolda Papua Barat memastikan kondisi Pelabuhan Sorong telah kondusif pascabentrok antara prajurit TNI AL dengan personel Brimob Batalyon B, Minggu (14/4).
Baca SelengkapnyaHal tersebut untuk menjaga kondusifitas pasca tragedi kerusuhan pemakaman mantan Gubernur Papua Lukas Enembe.
Baca SelengkapnyaKapolres mengaku, aksi penyerangan disertai penembakan itu dilakukan KKB sejak Jumat (19/1) dari segala arah.
Baca SelengkapnyaKerusuhan itu sempat mengakibatkan Pj Gubernur Papua M Ridwan Rumasukun mengalami luka akibat terkena lemparan batu.
Baca SelengkapnyaRibuan mahasiswa dan masyarakat secara mengarak peti jenazah Lukas Enembe menuju persemayaman.
Baca Selengkapnya