Cegah jaring ikan dapat sampah plastik, Menteri Susi minta nelayan setop pakai kresek
Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengimbau semua nelayan Kota Semarang untuk tidak membuang sampah plastik ke laut. Sebab, perilaku tersebut tidak dihentikan sejak dini diperkirakan tahun 2030 menjaring ikan di laut bukannya dapat ikan justru plastik.
"Indonesia negara bank sampah terbesar kedua di dunia. Jika tidak dihentikan perilaku buang sampah di laut, ekosistem laut terancam punah," kata Susi Pudjiastuti saat bertemu dengan nelayan tambak Lorok di Semarang, Sabtu (20/10).
Susi menyebut, plastik merupakan komponen sampah membahayakan ekosistem bawah laut. Di mana jika perilaku buang sampah di laut akan menimbun puluhan tahun ke depan.
"Nanti kalau begini terus, kita buang plastik 9 juta sampai 10 juta ton tiap tahun diperkirakan 2030 nelayan menjaring ikan di laut justru dapatnya sampah plastik," ujarnya.
Lebih lanjut untuk upaya mereduksi sampah plastik bisa dilakukan dengan memperbaiki gaya hidup setiap hari. Bagi nelayan yang hidupnya berada di tepi pantai diminta untuk menghentikan pemakaian plastik.
"Ya upayakan jangan pakai kresek. Polanya berubah, misal kalau minum pakai muk, dan gelas. Jangan sedikit-sedikit beli barang, pakai plastik ujungnya nanti dibuang ke laut," ungkapnya.
Dia mengingatkan kepada nelayan bila plastik memiliki senyawa yang tidak bisa diurai saat mengapung dilautan. Bahkan sampah plastik baru bisa hancur dalam air laut selama 450 tahun.
"Kresek itu dilaut 450 tahun baru bisa hancur bayangkan. Gimana kalau laut kita banyak sampah plastik," jelasnya.
Untuk mengatasi aksi pembuangan sampah plastik di laut, nantinya mengajak masyarakat dan sejumlah instansi untuk mencanangkan gerakan bersih-bersih sampah disepanjang harus pantai Semarang.
"Jadi setiap warga diminta turut terlibat turun langsung ke pantai guna pungut plastik. Kalau ada tempat pembuangan ya di buang ke TPA. Kalau tidak ada, cari lokasi terbuka lalu dibakar," ungkap Susi Pudjiastuti.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Es tersebut nampak terlihat segar dan menggoda selera. Bukan hanya itu, cara mengaduk dalam pembuatan es ini dinilai sangat tak biasa.
Baca SelengkapnyaSalah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca SelengkapnyaBerikut penampakan Ikan Pari Jawa yang telah secara resmi dinyatakan punah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Salah satu suku tua di Indonesia ini hidup sangat dekat dengan alam dan sangat menghormati laut. Mayoritas dari mereka bekerja sebagai seorang nelayan.
Baca SelengkapnyaDaun yang satu ini tidak hanya berperan dalam meningkatkan rasa masakan, tetapi juga efektif sebagai pengusir lalat. Ayo telusuri penjelasannya lebih lanjut!
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengeluarkan aturan yang membolehkan pengerukan pasir laut, salah satunya untuk tujuan ekspor pada Mei 2023.
Baca SelengkapnyaMomen Kombes Polri menangis terharu melihat salah satu siswa polisi di SPN sujud kepada seorang pedagang ikan keliling.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengancam bakal menenggelamkan kapal ikan asing yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal
Baca SelengkapnyaPolisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.
Baca Selengkapnya