Merdeka.com - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru segera mengkaji kekosongan kepemimpinan di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) usai bupatinya, Kuryana Azis, meninggal dunia. Sementara Wakil Bupati OKU Johan Anuar kini masih mendekam di penjara.

Deru menyebut akan membahas persoalan itu setelah proses pemakaman rampung. Menurut dia, keluarga dan masyarakat OKU masih berduka sehingga tak pantas mencari penggantinya.

"Belum layak untuk ngomong itu karena masih berduka," ungkap Deru usai pelepasan jenazah Kuryana Azis di RS Charitas Palembang, Senin (8/4).

Menurut dia, dirinya tetap mengambil langkah untuk mencari dan menetapkan pelaksana tugas atau pelaksana harian Bupati OKU. Saat ini, masih ada nama Achmad Tarmizi yang menjabat Sekretaris Daerah OKU.

"Nanti setelah pemakaman baru dibahas," ujarnya.

Terkait status Kuryana yang meninggal dalam perawatan Covid-19, Deru meminta masyarakat tidak menyebutnya sebagai pasien corona. Menurut dia, status itu baru dapat dipastikan setelah hasil swab terakhir keluar.

"Belum tentu Covid-19, tapi memang sebelumnya dirawat karena terpapar. Kita tunggu hasil pemeriksaan terakhir, masih positif atau tidak," ujarnya.

"Pemakaman secara protokol kesehatan hanya berjaga-jaga saja," sambungnya.

Diketahui, Kuryana Azis meninggal dunia dalam perawatan di RS Charitas Palembang, Senin (8/3) pukul 08.30 WIB. Almarhum masuk rumah sakit karena positif Covid-19 dan dirawat selama sebelas hari.

Kuryana semestinya dijadwalkan menghadiri pelantikan dirinya sebagai Bupati OKU pada 26 Februari 2021 atau sehari setelah masuk rumah sakit. Akhirnya dia mengikuti pelantikan dan dilantik secara virtual.

Pada saat pelantikan itu, hanya dihadiri Johan Anuar selaku Wakil Bupati OKU. Johan meminta izin ke pengadilan untuk keluar Rutan Pakjo Palembang agar dapat dilantik secara langsung.

Jabatan Johan sebagai wakil bupati telah dinonaktifkan karena menjadi terdakwa kasus dugaan tindak pidana korupsi lahan kuburan di OKU.