Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BMKG Sebut Gempa M 5,2 Yogyakarta Akibat Deformasi Kerak Bumi Zona Outer Rise

BMKG Sebut Gempa M 5,2 Yogyakarta Akibat Deformasi Kerak Bumi Zona Outer Rise Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Wilayah Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta diguncang gempa tektonik hari ini, Kamis (8/9) pukul 14.01 WIB. Parameter gempa terupdate bermagnitudo 5,2 dari sebelumnya disebutkan 5,3.

Plt. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, gempa yang mengguncang Yogyakarta merupakan jenis dangkal.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 10,55° LS ; 109,64° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 246 Km arah Selatan Kota Wates, Daerah Istimewa Yogyakarta pada kedalaman 9 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas deformasi kerak bumi di zona outer rise," katanya melalui pesan singkat kepada merdeka.com, Kamis (8/9).

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi bermagnitudo 5,2 ini memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault).

Dampak Gempa

Gempa bumi bermagnitudo 5,2 yang melanda Yogyakarta menimbulkan guncangan di sejumlah daerah, seperti Galur, Kulon Progo, Srandakan, dan Wates. Skala intensitas guncangan sekitar II - III MMI.

Artinya, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu. Hingga saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ucap Daryono.

Tak Ada Gempa Susulan

Daryono menyebut, hingga pukul 14.25 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan ( aftershock ). Meski demikian, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang.

"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujar dia.

Daryono meminta masyarakat menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Selain itu, masyarakat perlu memeriksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa.

"Pastikan tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," ujar Daryono.

(mdk/tin)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gempa Magnitudo 6,2 di Jawa Barat Dipicu Deformasi Batuan Dalam
Gempa Magnitudo 6,2 di Jawa Barat Dipicu Deformasi Batuan Dalam

BMKG melaporkan peristiwa gempa bumi magnitudo 6,2 yang berpusat di perairan selatan Jawa Barat dipicu deformasi batuan dalam.

Baca Selengkapnya
Analisis BMKG Penyebab Gempa Magnitudo 4,8 di Sumedang
Analisis BMKG Penyebab Gempa Magnitudo 4,8 di Sumedang

BMKG saat ini terus mengkaji beberapa potensi sesar aktif yang ada di Sumedang.

Baca Selengkapnya
Analisis BMKG dan PVMBG Ungkap Gempa Sumedang Sebabkan Kerusakan Parah
Analisis BMKG dan PVMBG Ungkap Gempa Sumedang Sebabkan Kerusakan Parah

Gempa berkekuatan magnitudo 4,8 mengguncang Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada Minggu (31/12) sekitar pukul 20.34 WIB.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
19 Kali Gempa di Tuban, Ini Penjelasan BMKG
19 Kali Gempa di Tuban, Ini Penjelasan BMKG

Gempa tersebut bahkan dirasakan masyarakat di Malang, Semarang hingga Yogyakarta.

Baca Selengkapnya
Bali dan Lombok Diguncang Gempa 4,8 Magnitudo
Bali dan Lombok Diguncang Gempa 4,8 Magnitudo

Gempa bumi yang terjadi jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia di bawah lempeng Eurasia.

Baca Selengkapnya
BMKG Ungkap Penyebab Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Tuban
BMKG Ungkap Penyebab Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Tuban

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,9.

Baca Selengkapnya
BMKG: 81 Gempa Bumi Tektonik Getarkan Sulut dan Sekitarnya Selama 12-18 April 2024
BMKG: 81 Gempa Bumi Tektonik Getarkan Sulut dan Sekitarnya Selama 12-18 April 2024

Menurut petugas BMKG, ada satu gempa bumi dirasakan di Laut Maluku

Baca Selengkapnya
Gempa M 4,1 Guncang Bali, Getaran Terasa Hingga ke Banyuwangi
Gempa M 4,1 Guncang Bali, Getaran Terasa Hingga ke Banyuwangi

Analisa BMKG mendapati gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal yang timbul akibat aktivitas sesar lokal wilayah setempat.

Baca Selengkapnya
Gempa Magnitudo 6 Guncang Tuban, Getaran Terasa sampai Semarang, Blora dan Pekalongan
Gempa Magnitudo 6 Guncang Tuban, Getaran Terasa sampai Semarang, Blora dan Pekalongan

Getaran gempa berkekuatan skala intensitas III-IV MMI terjadi di beberapa wilayah akibat gempa di Tuban.

Baca Selengkapnya