BMKG Imbau Pemudik ke Wilayah Indonesia Bagian Selatan Antisipasi Cuaca Ekstrem
Merdeka.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksikan akan adanya cuaca panas yang mendominasi pada arus mudik lebaran. Titik panas terjadi pada wilayah Indonesia bagian selatan, saat ini sudah mencapai 33 derajat celcius berpotensi menyebabkan kebakaran hutan.
Wilayah tersebut di antaranya Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur. Informasi terkini mengenai prakiraan cuaca, dapat diakses secara 24 jam melalui call center BMKG (021-6546318), website http://www.bmkg.go.id , dan masyarakat bisa mengupdate informasi melalui twitter @infobmkg dan aplikasi iOS dan android 'Info BMKG'.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, menginformasikan bahwa selain prakiraan cuaca yang ekstrem, pihaknya juga mengingatkan akan indikasi gelombang tinggi di perairan Selatan Indonesia dengan kecepatan angin yang tinggi berkisar 25-30 knot dan tinggi gelombang 4.0 – 6.0 meter di perairan selatan Jawa hingga Nusa Tenggara, Samudra Hindia Barat yang di prediksi dimulai pada tanggal 1 juni hingga 2 juni 2019.
"Tinggi gelombang 1.25 – 2.5 m dengan status sangat waspada berpeluang terjadi di Perairan utara Pulau Sabang hingga Barat Aceh, Tinggi Gelombang 2.5 – 4 meter dengan status berbahaya berpeluang terjadi di Perairan Enggano – Bengkulu, adapun peningkatan tinggi gelombang pada tanggal 30 Mei – 1 Juni 2019 berpeluang terjadi di perairan barat kepulauan Simeulue hingga perairan barat Lampung," jelas Dwikorita di Jakarta, Rabu (29/05/2019).
Dwikorita berharap dengan adanya imbauan ini pemudik akan lebih waspada mengenai cuaca pada arus mudik Lebaran 2019.
"Saya berharap masyarakat waspada terhadap kemungkinan hujan disertai angin kencang yang dapat menyebabkan pohon maupun baliho tumbang/roboh, Tidak berlindung di bawah pohon jika hujan disertai kilat/petir, waspada jika ada kenaikan tinggi gelombang," harapnya.
Apabila ada kenaikan tinggi gelombang, masyarakat diharapkan menunda kegiatan penangkapan ikan secara tradisional hingga gelombang tinggi mereda, dan kapal-kapal terutama perahu nelayan dan kapal - kapal ukuran kecil agar tidak memaksakan diri melaut serta tetap waspada dan siaga dalam melakukan aktivitas pelayaran.
"Antisipasi dan waspada potensi bencana kabut asap," tutup Dwikorita.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir Landa Jakarta hingga Papua Selama Sepekan ke Depan
BMKG minta masyarakat waspada cuaca ekstrem periode 3-10 Januari 2024
Baca SelengkapnyaBMKG: Waspada Cuaca Ekstrem Selama Arus Mudik Lebaran
"Mengimbau untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem selama arus mudik,” kata Kepala BMKG Dwikorita
Baca Selengkapnya9 Daerah Status Siaga dan Waspada Dampak Cuaca Ekstrem, Ini Daftar Wilayahnya
Potensi terjadinya cuaca ekstrem akibat adanya intervensi tiga bibit siklon tropis secara sekaligus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Antisipasi Terjebak Kemacetan, Ini Puncak Arus Mudik Lebaran 2024
Kementerian Perhubungan memprediksi 193,6 juta orang atau 71,7 persen penduduk Indonesia melakukan perjalanan mudik lebaran 2024.
Baca SelengkapnyaBMKG Ungkap Penyebab Gempa Sumedang M4,8: Ada Sesar Baru Belum Pernah Terpetakan
Wilayah Sumedang sebelumnya mengalami gempabumi sebanyak dua kali. Yaitu tanggal 14 Agustus 1955 dan 19 Desember 1972.
Baca SelengkapnyaWaspada, Daerah Ini Diprediksi Alami Cuaca Ekstrem Saat Malam Tahun Baru
BMKG memprediksi selama periode 31 Desember 2023 hinggga 2 Januari 2024, hujan sedang hingga lebat berpotensi melanda sejumlah wilayah.
Baca SelengkapnyaPeringatan Dini Cuaca Buruk di Bali pada 15-17 Maret 2024
Cuaca buruk akibat terbentuknya bibit siklon tropis di Samudra Hindia bagian tenggara.
Baca SelengkapnyaPrakiraan Cuaca Pekan Pertama Puasa Ramadan 2024
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan cuaca saat ini sudah memasuki tahap transisi dari musim hujan menuju musim kemarau.
Baca SelengkapnyaBMKG Ungkap Pemicu Munculnya Puting Beliung di Rancaekek Bandung
Penyebab angin puting beliung dampak dari ikutan pertumbuhan awan sibi. Di mana awan sibi ini merupakan awan yang menyebabkan terjadinya hujan lebat.
Baca SelengkapnyaAnak-Anak Gaza Main Perosotan di Kawah Bekas Bom Israel
Anak-Anak Gaza Main Perosotan di Kawah Bekas Bom Israel
Baca Selengkapnya