Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BMKG: Energi Segmen Pemicu Gempa Pasaman Barat Belum Terlepas Sepenuhnya

BMKG: Energi Segmen Pemicu Gempa Pasaman Barat Belum Terlepas Sepenuhnya Ilustrasi gempa bumi. ©2020 Merdeka.com/liputan6.com

Merdeka.com - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan segmen Angkola belum melepaskan energi sepenuhnya. Segmen Angkola merupakan pemicu gempa di Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat.

Dwikorita mencatat, segmen Angkola mampu melepaskan energi dan membangkitkan gempa hingga kekuatan 7,6 Skala Richter. Sementara hari ini gempa yang dipicu segmen Angkola masih bermagnitudo 6,1.

"Artinya, belum sepenuhnya terlepas," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Info BMKG, Jumat (25/2).

Dwikorita mengingatkan untuk waspada terhadap dampak gempa bumi yang dipicu segmen Angkola. Salah satu cara mengurangi risiko ialah menata bangunan tahan gempa.

"Kita memang masih sepatutnya untuk waspada dengan cara mitigasi yang tepat terutama penataan bangunan standar gempa bumi," ujarnya.

Sebelumnya, Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan dalam catatan sejarah wilayah gempa magnitudo 6,1 di Pasaman Barat pernah dilanda gempa merusak beberapa kali. Seperti yang terjadi pada tahun 1822, 1892, 1926 magnitudo 7,0, dan 1971 magnitudo 6,1.

Hari ini pukul 08.39 WIB, gempa bumi dengan magnitudo 6,1 mengguncang Pasaman Barat. Episenter gempa terletak pada koordinat 0,14° LU ; 99,94° BT tepatnya di darat pada jarak 12 km Timur Laut wilayah Pasaman Barat, Sumatera Barat dengan kedalaman 10 km.

Daryono menyebut, gempa ini dirasakan di daerah Pasaman dengan skala intensitas V-VI MMI. Kemudian di Agam, Bukitttinggi, dan Padang Panjang dengan intensitas IV MMI. Sementara di Padang, Payakumbuh, Aek Godang, dan Gunung Sitoli dengan skala III MMI, serta di Pesisir Selatan, Rantau Parapat, Nias Selatan, dan Bangkinang intensitas II MMI.

Gempa ini juga dirasakan hingga di Malaysia. "Ini dirasakan hingga jauh karena memang groundmotionnya cukup kuat dan direspon oleh tanah lunak dan teramplifikasi hingga dapat dirasakan di Malaysia," jelasnya.

Gempa ini menimbulkan kerusakan pada banyak rumah di Pasaman dan Pasaman Barat. Hasil pemodelan BMKG menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami karena pusat gempa terletak di daratan.

"Gempa Pasaman ini merupakan gempa memiliki tipe II, yaitu jenis gempa yang diawali gempa pembuka (foreshocks), kemudian terjadi gempa utama (mainshock), dan diikuti serangkaian gempa susulan (aftershocks)," terangnya.

Daryono melaporkan sudah terjadi 15 kali gempa bumi susulan atau aftershock di Pasaman Barat dengan magnitudo terbesar 4,2. Dia menjelaskan, gempa pembuka di Pasaman Barat bermagnitudo 5,2. Sementara gempa utama dengan magnitudo 6,1. Selang waktu kedua gempa ini hanya 4 menit.

Gempa Pasaman Barat merupakan gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake dipicu oleh aktivitas sesar besar Sumatera, tepatnya pada segmen Angkola bagian selatan.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BMKG Ungkap Penyebab Gempa Sumedang M4,8: Ada Sesar Baru Belum Pernah Terpetakan
BMKG Ungkap Penyebab Gempa Sumedang M4,8: Ada Sesar Baru Belum Pernah Terpetakan

Wilayah Sumedang sebelumnya mengalami gempabumi sebanyak dua kali. Yaitu tanggal 14 Agustus 1955 dan 19 Desember 1972.

Baca Selengkapnya
BMKG Pasuruan Catat 153 Kali Gempa Susulan di Tuban & Pulau Bawean Jatim Hingga Sabtu Pagi
BMKG Pasuruan Catat 153 Kali Gempa Susulan di Tuban & Pulau Bawean Jatim Hingga Sabtu Pagi

Rentetan gempa Tuban sejak Jumat pagi dipicu sesar aktif di Laut Jawa.

Baca Selengkapnya
BMKG Ungkap Pemicu Munculnya Puting Beliung di Rancaekek Bandung
BMKG Ungkap Pemicu Munculnya Puting Beliung di Rancaekek Bandung

Penyebab angin puting beliung dampak dari ikutan pertumbuhan awan sibi. Di mana awan sibi ini merupakan awan yang menyebabkan terjadinya hujan lebat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jika Penggunaan Gas Bumi Gangguan saat Libur Lebaran, Segera Lakukan Hal Ini
Jika Penggunaan Gas Bumi Gangguan saat Libur Lebaran, Segera Lakukan Hal Ini

PGN memperketat pengamanan dan meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah insiden keamanan yang dapat mengganggu ataupun merugikan lingkungan.

Baca Selengkapnya
Belasan Pegawai Rumah Sakit Juga Keracunan Gas Amonia Pabrik Es di Tangerang, Alami Sesak Napas dan Mata Perih
Belasan Pegawai Rumah Sakit Juga Keracunan Gas Amonia Pabrik Es di Tangerang, Alami Sesak Napas dan Mata Perih

Polisi masih menyelidiki kasus dugaan kebocoran gas amonia dari pabrik es tersebut.

Baca Selengkapnya
BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir Landa Jakarta hingga Papua Selama Sepekan ke Depan
BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir Landa Jakarta hingga Papua Selama Sepekan ke Depan

BMKG minta masyarakat waspada cuaca ekstrem periode 3-10 Januari 2024

Baca Selengkapnya
Gempa Susulan Berlanjut di Kepulauan Bawean, Jumlah Pengungsi Bertambah Jadi 34 Ribu Jiwa
Gempa Susulan Berlanjut di Kepulauan Bawean, Jumlah Pengungsi Bertambah Jadi 34 Ribu Jiwa

Gempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.

Baca Selengkapnya
Gempa M5,9 di Lebak Rusak Enam Rumah, BPBD Banten: Tidak Ada Korban
Gempa M5,9 di Lebak Rusak Enam Rumah, BPBD Banten: Tidak Ada Korban

Gempa magnitudo 5,9 di kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak,Banten, Rabu (3/1) pagi menyebabkan enam rumah warga rusak.

Baca Selengkapnya
BMKG Bicara Potensi Puting Beliung Ekstrem Muncul di Jakarta, Apa Cirinya?
BMKG Bicara Potensi Puting Beliung Ekstrem Muncul di Jakarta, Apa Cirinya?

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berbicara soal potensi angin puting beliung ekstrem muncul di DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya