BIN: Pokemon Go mudaratnya lebih besar daripada manfaatnya
Merdeka.com - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso menilai, game online Pokemon Go lebih banyak mudaratnya ketimbang manfaatnya. Dirinya menyebut, masih banyak permainan lain yang lebih aman, daripada Pokemon Go yang dianggapnya berbahaya.
"Menurut saya mudaratnya lebih besar daripada manfaatnya. Untuk apa main mainan seperti itu kalau ada yang lain," ujar Sutiyoso di Gedung DPR RI Senayan, Kamis (21/7).
"Kan sudah banyak contoh orang sampai 'njegur' ke sungai, nabrak mobil. Jadi untuk apa main mainan seperti itu kalau ada yang lain?" katanya menambahkan.
Bahkan, pria yang akrab disapa Bang Yos itu mengaku khawatir, jika aplikasi permainan itu dapat digunakan untuk hal lain yang justru merugikan negara.
Terlebih lagi, pengembang dari permainan online ini menurutnya adalah negara asing, yang bisa saja memiliki kepentingan tertentu dalam penggunaannya yang memerlukan akses global positioning system (GPS).
"Bisa digunakan untuk kepentingan asing. Bisa," tandasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penggemar game di Indonesia ditaksir mencapai 65 juta orang
Baca SelengkapnyaKorban sempat dibawa ke Rumah Sakit Sariningsih, namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaWiranto mengungkapkan lima alasan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka wajib didukung dan menang pada pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo Subianto dikenal sebagai sosok yang hobi berkuda.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang wisata di Banyuwangi yang hits dan terbaru, sangat cocok untuk memanjakan mata di akhir pekan.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku butuh dukungan dari NU untuk membangun bangsa
Baca SelengkapnyaKonsep wisata unik ini bisa dijajal di wilayah Lembang. Seru dan membangkitkan adrenalin!
Baca SelengkapnyaSosoknya mencuri perhatian usai membuat lapangan golf mencapai triliunan rupiah di Sentul.
Baca SelengkapnyaWajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya