Belajar Arti Pengorbanan dari Bocah SD Penjual Cilok Keliling di Bintaro
Merdeka.com - Muhamad Saputra (12), pelajar kelas 3 SDN 01 Jurang Mangu Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, harus rela pulang larut malam bahkan dini hari demi mencukupi kebutuhan hidup keluarganya sehari-hari. Semenjak ditinggal pergi kedua orangtuanya 10 bulan lalu, Putra sapaan akrabnya, berjuang mencukupi kebutuhan sandang dan pangan keluarganya.
Saat ditemui di SDN 01 Jurang Mangu Timur, Putra tak masalah mengorbankan masa kecilnya demi mencukupi kebutuhan hidup adik-adiknya yang masih kecil.
"Adik saya ada dua, kasihan masih kecil-kecil. saya berjualan untuk beli susu adik, kasihan dari kecil sudah enggak sama Ibu," ucap dia.
Putra tak malu harus berjualan di sekolahnya saat jam istirahat. Dia menjajakan dagangannya di depan ruang kelas. Teman-teman sekolahnya berebut membeli cilok goreng yang dijual seharga Rp 2.000 pertusuk. Satu tusuk berisi tiga pentol cilok goreng.
Selepas pulang sekolah, Putra kembali berjualan. Dengan mengayuh sepeda BMX modifikasi, yang memuat keranjang berisi ratusan tusuk cilok goreng. Dia berkeliling Bintaro dan sekitarnya, hingga malam menjelang.
Anak kedua dari empat bersaudara ini, memang telah lama berjuang mencari uang sendiri. Sebelum Ibunya meninggal, dia pernah berjualan snack kriuk dan mengamen di jalan. Siti Juleha (17), kakak pertamanya menceritakan, adiknya sangat mandiri. Sedari kecil sudah terbiasa memenuhi kebutuhan uang sakunya sendiri.
"Mandiri kalau untuk uang, tapi kalau yang lainnya engga juga, seperti pakaian, sepatu tetap harus dicarikan. Belum bisa merapikan sendiri, ya namanya juga anak cowok," kata Kakak tertua Saputra.
Ketika kedua orang tuanya sudah meninggal dunia, Juleha hanya bertugas mengurusi adik bungsunya yang baru berusia 10 bulan.
"Saya kan urus adik paling kecil yang masih balita, saya ada suami sopir angkot. Jadi memang Saputra ini banyak membantu mencukupi ekonomi keluarga," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah
Irham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.
Baca SelengkapnyaJatuh Bangun Sering Diremehkan, Pria Ini Kini Sukses Budidaya Belut dan Miliki 200 Kolam
Seorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca SelengkapnyaPelantikan Bintara Ini Tak Dihadiri Ortu, Didatangi Komandan Sosoknya Ungkap Alasan yang Bikin Haru
Kedua orangtua Bintara tersebut tak bisa menghadiri pelantikan sang putra tercinta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sempat Dilarang Ortu Jadi Petani, Pria Lulusan SMK Asal Humbahas Buktikan Sukses Beli Tanah Berhektar dari Panen Cabai
Bermodal belajar dari inernet, pria ini buktikan kesuksesan jadi petani cabai.
Baca Selengkapnya“Terpaksa” Pulang ke Kampung Halaman Demi Mertua, Pria Bantul Ini Teruskan Usaha Ayah Jadi Pembuat Keris
Untuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca SelengkapnyaJalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak
Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaBocil Penjual Jagung Bakar Bercita-cita jadi Kiai & Bangun Musala, Akun Partai NasDem Malah Ramai Ditandai
Tak semua anak yang lahir di dunia ini beruntung bisa hidup dalam kecukupan ekonomi keluarga.
Baca SelengkapnyaDiremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaAnak Jenderal Bintang Tiga Polisi Basah-basahan Terabas Hujan, Bapaknya Kawan Kapolri
Berani terabas hujan untuk temui rakyat, begini potret anak jenderal polisi saat belusukan menjelang Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya