Merdeka.com - Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Provinsi Banten menjadi penyumbang kasus sifilis atau raja singa tertinggi di Indonesia. Di Banten tercatat ada 1.145 kasus raja singa, dan menduduki peringkat keenam terbanyak di Indonesia.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan, gencarnya screening dan deteksi dini yang dilakukan menjadi penyebab meningkatnya sifilis.

"Secara program lebih bagus karena semakin banyak yang ditemukan maka langsung dilakukan pengobatan sifilis sehingga tidak menularkan ke orang lain," kata Ati, Senin (29/5).

Ati menjelaskan dari jumlah tersebut mayoritas penderita sudah mendapat penanganan dan pengobatan oleh dinkes Banten.

"Dari kasus Sifilis 1.145 yang ditemukan tahun 2022 di Provinsi Banten, 95 persennya sudah dilakukan pengobatan sifilis," ungkapnya.

Ati mengungkapkan kasus sifilis yang ditemukan di Banten didominasi oleh penderita dalam kategori sifilis primer atau dini.

"Jadi dengan pengobatan lebih awal diharapkan tidak menjadi siflis lanjut," ungkapnya.

Berdasarkan data dari kementerian Kesehatan, posisi teratas yakni Provinsi Papua 3.864 kasus, Jawa Barat 3.186, DKI Jakarta 1.897 kasus, Papua Barat 1.816 kasus dan Bali 1.300 kasus.