Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bantah WHO, Dokter Paru Sebut Chloroquine Aman Buat Pasien Covid-19

Bantah WHO, Dokter Paru Sebut Chloroquine Aman Buat Pasien Covid-19 Pasien Corona. ©2020 Photo

Merdeka.com - Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) mendesak pemerintah Indonesia menunda pemakaian dua obat malaria, yakni chloroquine dan hydroxychloroquine untuk pengobatan pasien Covid-19. Alasannya, dua obat tersebut dianggap berbahaya bagi kesehatan pasien.

Dokter Spesialis Paru sekaligus Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Faisal Yunus mempertanyakan desakan WHO. Dia menegaskan, hingga saat ini belum ada data korban meninggal yang disebabkan penggunaan chloroquine dan hydroxychloroquine.

"Chloroquine selama ini dipakai di seluruh dunia ya, kecuali di Amerika Serikat tidak dipakai. Tapi kan aman-aman saja, enggak ada angka kematian terbukti karena chloroquine," katanya saat dihubungi merdeka.com, Rabu (27/5).

Faisal Yunus kemudian mencontohkan China yang menggunakan chloroquine untuk mengobati pasien yang terpapar Covid-19. Hasilnya, banyak pasien di negara tirai bambu itu berhasil sembuh.

"Nah kita juga pakai. Kita pakai kan karena ada hasil dari penelitian setelah orang lain pakai," ujarnya.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mengakui sebagian besar obat memang berbahaya, termasuk chloroquine. Namun, selama penggunaan chloroquine tidak melampaui dosisnya, tidak masalah.

Apalagi, lanjut dia, hingga saat ini belum ada obat lain yang bisa digunakan untuk mengobati pasien Covid-19.

"Pasien yang dikasih chloroquine itu dicek saja kondisinya, dilihat, apa ada tanda-tanda kelainan. Kalau ada kelainan muncul, baru setop," kata dia.

"Ini juga kan enggak dipakai lama-lama, paling lima hari untuk pasien yang dirawat. Artinya dipakai dengan pemantauan," sambungnya.

WHO Kirim Surat

WHO sudah mengirimkan surat pemberitahuan kepada Kementerian Kesehatan Indonesia untuk menunda penggunaan obat chloroquine dan hydroxychloroquine karena berbahaya.

Pekan lalu jurnal medis Lancet mempublikasikan penelitian yang menemukan pasien Covid-19 yang dirawat dengan dua obat itu mengalami masalah jantung dan ada kemungkinan meninggal.

Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan pihaknya menghentikan sementara kajian terhadap hydroxychloroquine sebagai obat potensial Covid-19 karena masalah keamanan. Hal ini disampaikan dalam konferensi pers pada Senin di Jenewa.

Keputusan ini dibuat setelah studi observasi diterbitkan pada Jumat dalam jurnal kedokteran The Lancet. Dalam jurnal dijelaskan bagaimana pasien Covid-19 yang parah yang diobati dengan hydroxychloroquine dan chloroquine menjadi makin parah dan hampir mati.

Tedros mengatakan, kelompok eksekutif independen sekarang sedang meninjau penggunaan hydroxychloroquine dalam Uji Coba Solidaritas WHO.Kelompok eksekutif mewakili 10 negara peserta dalam persidangan.

"Tinjauan ini akan mempertimbangkan data yang dikumpulkan sejauh ini dalam Uji Solidaritas dan, khususnya data acak yang kuat, untuk secara memadai mengevaluasi potensi manfaat dan bahaya dari obat ini," jelas Tedros, dilansir dari CNN, Selasa (26/5).

Uji coba yang melibatkan secara aktif pasien dari 400 lebih rumah sakit di 35 negara, adalah upaya penelitian global untuk menemukan terapi yang aman dan efektif untuk Covid-19. Tedros menambahkan, uji coba lainnya sedang berlangsung.

"Kekhawatiran ini terkait dengan penggunaan hydroxychloroquine dan chloroquine dalam Covid-19," katanya.

"Saya ingin menegaskan kembali bahwa obat ini diterima karena secara umum aman untuk digunakan pada pasien dengan penyakit autoimun atau malaria."

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Bagaimana Seseorang Bisa Sembuh dari HIV?

Bagaimana Seseorang Bisa Sembuh dari HIV?

Sebagian besar orang meyakini bahwa HIV adalah penyakit yang tidak dapat diobati. Yuk, cek kebenarannya!

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Deretan Buah yang Bagus dan Perlu Dibatasi untuk Penderita Asam Lambung

Deretan Buah yang Bagus dan Perlu Dibatasi untuk Penderita Asam Lambung

Asam lambung, yang diperlukan oleh tubuh untuk mencerna makanan & melawan infeksi bakteri, terkadang dapat diproduksi secara berlebihan, menyebabkan gejala maag

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Covid-19 dan Pneumonia, 5 Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Bandara I Gusti Ngurah Rai

Antisipasi Covid-19 dan Pneumonia, 5 Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Bandara I Gusti Ngurah Rai

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.

Baca Selengkapnya
Apa Perbedaan dari Istilah Akut dan Kronis pada Penyakit?

Apa Perbedaan dari Istilah Akut dan Kronis pada Penyakit?

Istilah akut dan kronis pada penyakit merujuk pada dua kondisi yang berbeda dan perlu kita pahami.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya