Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Baju koko putih Gus Ipul bukti melekatnya jiwa santri

Baju koko putih Gus Ipul bukti melekatnya jiwa santri Gus Ipul. ©2017 Merdeka.com/moch andriansyah

Merdeka.com - Jawa Timur memiliki kebudayaan yang beranekaragam. Kehidupan masyarakat kota terbesar kedua setelah Jakarta ini menjadi perhatian dunia, karena Jawa Timur memiliki ciri khas budaya dan keagamaan.

Keunikan yang dimiliki Jatim menyita perhatian Clifford Geertz. Pria yang dilahirkan di San Francisco, California, Amerika Serikat pada 23 Agustus 1926 datang khusus ke Jatim.

Dia merupakan ahli antropologi budaya yang beberapa kali melakukan penelitian lapangan di Indonesia dan Maroko. Dia menulis esai tentang ilmu-ilmu sosial serta merupakan pelopor pendekatan 'interpretatif' dalam bidang antropologi. Setelah melakukan penelitian,Clifford Geertz menulis buku legendaris The Religion of Java, yang sangat populer didunia politik.

Karena pandangan Geertz mengungkapkan tentang adanya trikotomi Jawa yakni abangan, santri dan priyayi. Temuan Geertz mempengaruhi sendi analisis tentang hubungan antara agama dan budaya, ataupun hubungan antara agama dan politik. Fakta itulah yang ingin dipertahankan calon gubernur (Cagub) Jawa Timur, Saifullah Yusuf.

Sebagai putra asli Jawa Timur, Gus Ipul panggilan akrab Saifullah Yusuf ingin membuktikan pada dunia, santri-pun memiliki ciri khas tersendiri untuk menunjukan eksistensinya dalam pemerintahan. Namun etika santri yang memiliki wawasan keagamaan lebih tetap melekat pada dirinya. Jiwa santri yang muncul pada diri Gus Ipul sudah terlihat sejak lama.

Diantaranya ketawadhu'an Gus Ipul terhadap para kiai, selalu membuka diskusi dengan kiai, dan meminta arahan dalam memutuskan kebijakan yang menyangkut masyarakat umum. "Dimanapun saya berada, sedapat mungkin saya mampir ke pondok untuk bertemu kiai," kata Gus Ipul.

Pria yang dilahirkan di Pasuruan Jawa Timur ini mengakui, salah satu masukan berharga dari para kiai adalah kemunculan program Madrasah Diniyah (Madin) Plus. Kebijakan ini akan mengangkat semua elemen di Madin, mulai guru hingga siswanya. Guru akan diberi kesempatan untuk meneruskan pendidikan hingga S2, sementara siswa akan mendapatkan jaminan pendidikan lebih baik.

"Kenapa Madin ini harus ada, karena pesan para kiai. Madin akan menjadi basis pendidikan keagamaan yang dibutuhkan anak-anak. Ini akan mencetak moral," jelasnya.

Selain sikap tawadhu’, salah satu cara Gus Ipul untuk mempertahankan tradisi santri adalah mempertahankan baju koko putih khas santri. Baju koko tersebut menjadi ikon Gus Ipul setiap bersosialisasi dengan masyarakat maupun pejabat. Ia jarang sekali melepaskan baju itu, karena baju dengan model tersebut telah dipakai semenjak menjadi Wakil Gubernur selama dua priode di Pemprov Jatim, mendampingi Gubernur Soekarwo.

"Sudah dua periode saya memakai baju ini, dan saya akan memakainya terus. Saya ingin ini menjadi ikon saya sebagai santri," ujar dia.

Santri, ujar Gus Ipul merupakan latar belakang kehidupannya. Jadi, meskipun dirinya sudah menjadi pejabat, identitas santri tidak akan dilepas. Dengan mengangkat jiwa santri, maka secara tidak langsung juga melestarikan kebudayaan yang ada di Jatim. Karena, Jawa Timur memiliki tiga kategori kemasyarakat, abangan, santri dan priyayi.

"Saya ya, seperti ini. Bisa dikatakan baju ini melekat sebagai identitas saya sebagai santri," jelas Suami Fatmawati ini.

(mdk/paw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi hingga Istri Gus Dur Hadiri Harlah Muslimat NU di GBK
Jokowi hingga Istri Gus Dur Hadiri Harlah Muslimat NU di GBK

Jokowi hadir mengenakan pakaian kemeja jas dipadu dengan sarung berwarna hijau

Baca Selengkapnya
Libur Akhir Pekan, Jokowi Main Bola Bareng Jan Ethes di Halaman Istana Merdeka
Libur Akhir Pekan, Jokowi Main Bola Bareng Jan Ethes di Halaman Istana Merdeka

Jokowi terlihat memakai baju kaos putih polos dan celana pendek berwarna hitam.

Baca Selengkapnya
Tampil Beda dengan Jokowi, Ibu Negara Iriana Pakai Baju Adat Bali Pada HUT Ke- 78 Didominasi Warna Kuning Emas
Tampil Beda dengan Jokowi, Ibu Negara Iriana Pakai Baju Adat Bali Pada HUT Ke- 78 Didominasi Warna Kuning Emas

Iriana mengenakan baju adat Bali berwarna kuning emas dengan paduan hijau itu. Iriana juga mengenakan mahkota berwarna emas.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kenalan dengan Uniknya Tari Kukupu Khas Jawa Barat, Adopsi Siklus Hidup Serangan dengan Elemen Balet
Kenalan dengan Uniknya Tari Kukupu Khas Jawa Barat, Adopsi Siklus Hidup Serangan dengan Elemen Balet

Tarian khas Sunda yang unik dan menggambarkan lahirnya serangga kupu-kupu.

Baca Selengkapnya
Sisi Lain Jepang yang Jarang Terungkap, Kehidupan di Desanya Kalah Jauh dari Indonesia?
Sisi Lain Jepang yang Jarang Terungkap, Kehidupan di Desanya Kalah Jauh dari Indonesia?

Sebagai salah satu negara maju di dunia, Jepang ternyata juga mempunyai sisi lain yang tidak banyak diketahui orang kebanyakan.

Baca Selengkapnya
Bantah Tangkap Jubir AMIN, Kejari Jaktim Terima Pelimpahan Tahap 2 dari Kejati
Bantah Tangkap Jubir AMIN, Kejari Jaktim Terima Pelimpahan Tahap 2 dari Kejati

Kejaksaan Negeri Jakarta Timur pun menerima pelimpahan tersangka dan barang bukti dari Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Kenalan dengan Batik Kuno Ciwaringin khas Cirebon, Gambarkan Penderitaan Rakyat Akibat Penjajahan hingga Perjuangan Santri Lawan Belanda
Kenalan dengan Batik Kuno Ciwaringin khas Cirebon, Gambarkan Penderitaan Rakyat Akibat Penjajahan hingga Perjuangan Santri Lawan Belanda

Dalam selembar batik khas Ciwaringin terdapat perjuangan rakyat melawan penjajahan.

Baca Selengkapnya
Pulang Kunker dari Kepulauan Talaud, Jokowi Tandatangani Surat Pemberhentian Ketua KPK Firli Bahuri
Pulang Kunker dari Kepulauan Talaud, Jokowi Tandatangani Surat Pemberhentian Ketua KPK Firli Bahuri

Jokowi dijadwalkan akan kembali ke Jakarta pada Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya
Akibat Ketemuan dengan Sang Pujaan Hati, Prajurit TNI AD Ini Mengaku Baru Dua Kali ke Jakarta
Akibat Ketemuan dengan Sang Pujaan Hati, Prajurit TNI AD Ini Mengaku Baru Dua Kali ke Jakarta

Seorang Prajurit TNI AD asal Biak Provinsi Papua mengaku baru dua kali menginjakkan Kakinya ke Ibu Kota Jakarta.

Baca Selengkapnya