Ayah pelaku teror Gereja St Yosep ingin internet lebih diawasi
Merdeka.com - Ayah pelaku teror di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Jalan Dr Mansyur, Medan, IAH (17), Makmur Hasugian, berharap, pengawasan internet diperketat. Dia tidak ingin ada anak lain yang mendapat pengaruh negatif dari dunia maya.
Sejumlah pejabat institusi keamanan di negeri ini memang menyatakan IAH terinspirasi melakukan aksinya dari internet. Makmur pun mengakui putranya itu memang hobi berselancar di dunia maya.
"Dia (IAH) pun hobinya internet itu," kata Makmur saat dihubungi wartawan, Selasa (30/8).
Namun Makmur juga menyatakan, internet juga punya sisi positif. Karena itu, dia hanya meminta agar pengawasannya lebih ditingkatkan agar niat jahat pengguna internet, termasuk perekrut pelaku teror, dapat termonitor dan ditindak.
"Jadi gitu situasinya. Bagaimana kira-kita supaya internet itu ke arah lebih positif dan dapat diketahui kalau ada niat-niat jahat dapat dimonitor," harapnya.
Seperti diberitakan, IAH diamankan di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Jalan Dr Mansyur Medan, Minggu (28/8) pagi. Dia diduga ingin meledakkan bom. Pemuda ini diringkus jemaat saat menyerang pastur dengan pisau.
Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto menyatakan, IAH terinspirasi dari aksi teror di Prancis yang dia lihat di internet. Para pejabat di Jakarta juga menyatakan hal serupa.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sang ayah yang bercita-cita menjadi bagian dari TNI sukses dicapainya. Bahkan, keduanya sama-sama menjadi perwira TNI.
Baca SelengkapnyaSatu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan dua anak nekat lompat dari lantai 21 apartemen Penjaringan
Baca SelengkapnyaPerkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pengakuan pelaku telah memperkosa korban dua kali di dua lokasi berbeda
Baca SelengkapnyaBocah di Muara Baru, Jakarta Utara tewas dibanting sang ayah Usmanto (43).
Baca SelengkapnyaSaat mengetahui pilihan sang putra, sosok sang ayah disebut sempat merasa kaget.
Baca SelengkapnyaPantauan merdeka.com, Rabu (14/2) pukul 08.00 WIB, Cak Imin yang datang bersama istri, anak, dan pendukungnya diiringi selawat.
Baca SelengkapnyaBukan karena tidak lulus sidang skripsi, ia menangis karena dosen pengujinya mirip ayahnya yang sudah tiada.
Baca SelengkapnyaIstrinya meninggal 3 minggu sebelum dikukuhkan, ini momen haru pengukuhan guru besar pasangan suami istri di UMM.
Baca Selengkapnya