Ayah Mirna kantongi wartawan penuduh Rangga terima uang Rp 140 juta
Merdeka.com - Darmawan Salihin, ayah Wayan Mirna Salihin, memaparkan bukti barista Rangga tak pernah menerima uang Rp 140 Juta untuk membunuh anaknya. Darmawan mengaku suda mengantongi pria yang mengaku wartawan tersebut, dia bernama Amir.
"Amir namanya. Ini dia orangnya," kata Darmawan sambil menunjukkan foto di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (3/8).
Darmawan mengaku identitas itu didapatkannya setelah melakukan investigasi sendiri, sebelum polisi melakukan penelusuran.
"Dari awal om investigasi apa yang di Australia, yang polisi belum berangkat, om udah tahu. Itu aja. Yang penting kan bisa. Kalau mau tanya om, ya berantem dulu," jelasnya.
Meski demikian, Darmawan enggan membeberkan soal media tempat Amir bekerja. Dia hanya mengatakan jika Amir telah menuduh adanya pemberian uang dari Arief kepada Rangga melalui rekening, Amir disebut mengada-ngada.
"Bukan. Dia (Amir) bikin ngarang-ngarang. Ini rekening Rangga. Dia enggak punya rekening lain. Ada enggak Rp 140 juta? Ini buku tabungan dan KTP asli. Lihat ya, ini (punya) Rangga. Bukan jin atau setan," tutupnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain untuk melepas rindu dengan cucu-cucunya, ibu mertuanya juga mengukur rumah anak dan menantunya.
Baca SelengkapnyaSejak nama putrinya, Wanda Tri Agustini dipanggil, ayahnya tampak berjalan mewakili putrinya wisuda dengan langkah yang berat.
Baca SelengkapnyaTak dikenali orang tuanya usai lima tahun merantau, momen wanita mudik diam-diam ini justru bikin ngakak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sukses ditatap bangga jadi abdi negara, kini dia hanya mampu tersenyum haru di atas sang pusara ayah.
Baca SelengkapnyaMomen mempelai wanita menangis terisak saat akad. Baju sang ayah malah dipakai bapak tiri.
Baca SelengkapnyaBerikut potret momen manis seorang anak gadis dengan pengasuhnya yang bikin haru.
Baca SelengkapnyaAksi wanita ini menuai simpati dari warganet, sederhana namun membekas.
Baca SelengkapnyaCerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaBukan karena tidak lulus sidang skripsi, ia menangis karena dosen pengujinya mirip ayahnya yang sudah tiada.
Baca Selengkapnya