Awal Karir dan Kiprah Politik Ferry Mursyidan Baldan
Merdeka.com - Mantan Menteri ATR Ferry Mursyidan Baldan ditemukan meninggal dunia, Jumat (2/12). Ferry ditemukan meninggal di dalam mobilnya yang terparkir di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.
Seorang kerabat, Syahrial Nasution mengisahkan, Ferry Mursyidan Baldan diduga meninggal karena serangan jantung. Dia mengatakan, sebelum meninggal Ferry diduga minum obat sakit gigi.
"Kelihatan sepertinya setelah habis minum obat sakit gigi, terus kemudian ketiduran. Mungkin kena serangan jantung, jadi enggak bangun lagi," kata Syahrial yang juga adik Ipar Ferry di rumah duka, Jumat (2/12).
Ferry Mursyidan Baldan lahir di Jakarta pada 16 Juni 1961 dari pasangan Baldan Nyak Opin Arif dan Syarifah Fatimah.
Kedua orangtua Ferry Mursyidan Baldan berasal dari Aceh yang lama menetap di Bandung, Jawa Barat karena bekerja sebagai karyawan Telkom di Kantor Pusat Telkom di Bandung.
Biodata Ferry Mursyidan Baldan
Ferry Mursyidan Baldan merupakan anak kedua dari empat bersaudara.
Setelah lulus SMA, Ferry Mursyidan Baldan melanjutkan studi ke Fakultas Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjajaran Bandung dan lulus pada 1988.
Ketika menjadi mahasiswa, Ferry Mursyidan Baldan diketahui aktif di berbagai organisasi kemasyarakatan seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Ferry Mursyidan Baldan juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Badko, Jawa Barat (1988-1990) kemudian menduduki jabatan sebagai Ketua Umum PB HMI (1990-1992).
Karir Politik
Presiden terpilih Jokowi meminta Ferry Mursyidan Baldan untuk menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertahanan Nasional 2014-2019.
Ferry menjadi orang pertama di kementerian baru yang dibentuk kabinet Joko Widodo ini.
Dua tahun kemudian tepatnya pada 27 Juli 2016, Ferry terkena reshuffle kabinet dan digantikan Sofyan Djalil.
Pada Pemilu 2019, Ferry Mursyidan Baldan, bergabung dengan tim sukses pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Sebelum jadi menteri, Ferry merupakan anggota Komisi II DPR periode 2004-2009 sekaligus Ketua Pansus Rancangan Undang-Undang Pemilu.
Ferry mulai berkiprah sebagai politisi pada 1992, dengan menjadi anggota Golongan Karya (Golkar). Dia kemudian terpilih menjadi anggota MPR periode 1992-1997 mewakili organisasi pemuda/mahasiswa.
Tak hanya itu, Ferry pernah menjadi Sekjen DPP Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) pada periode 1998-2003 dan terpilih sebagai Ketua DPP Kosgoro (1994-1999).
Dia terpilih sebagai anggota DPR dari Daerah Pemilihan Bandung dan ditempatkan di Komisi II yang membidangi Pemerintahan Dalam Negeri, Hukum, Kepolisian, dan Aparatur Negara pada Pemilu 1997. Hal itu, menjadi pengalaman pertama Ferry menjadi anggota calon legislatif.
Seharusnya masa keanggotaan DPR hingga 2002, namun karena tumbangnya rezim Orde Baru memaksa dipercepatnya pelaksanaan Pemilu. Sehingga, masa kerja DPR hasil pemilu 1997 hanya sampai 1999.Pada Pemilu 1999, Ferry kembali menjadi anggota DPR dan terpilih Wakil Ketua Komisi II.
Dalam periode tersebut, Ferry terlibat penyusunan UU yang dinilai banyak pengamat sebagai landasan menuju Indonesia yang demokratis, yakni UU No 22/1999 tentang Otonomi Daerah, UU No 25/1999 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, dan Pansus tiga UU Bidang Politik, khususnya UU Parpol dengan Ferry sebagai Ketua Pansus.
Perjalanan karir
- Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia :
1997-2004 (Anggota)
1999-2004 (Wakil Ketua Komisi II)
2004-2005 (Ketua Komisi II)
2005-2009 (Anggota Komisi II)
Anggota MPR – RI (Utusan Golongan) 1992-1997
- Peneliti Lapangan Wilayah Jawa Barat–LP3ES 1989
- Ketua Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Otonomi Khusus Aceh (tahun 2001)
- Wakil Ketua Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Otonomi Khusus Papua (tahun 2001)
- Wakil Ketua Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden (tahun 2003)
- Ketua Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (Tahun 2006)
-Ketua Ikatan Alumni Unpad periode 2008-2012.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosok Harun Al-Rasjid Zain, Tokoh Kebanggaan Sumatra Barat yang Jadi Menakertrans di Era Orde Baru
Tokoh politik sekaligus pejuang Indonesia asal Sumatra Barat ini pernah menjadi gubernur serta menduduki jabatan penting dalam pemerintahan.
Baca SelengkapnyaPenampakan Tebalnya Berkas Perkara Firli Bahuri Tersangka Kasus Pemerasan SYL
berkas atas nama tersangka Firli Bahuri telah dikirimkan ke JPU Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaSosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5
Dua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Firli Tunjuk Pengacara Baru Tangani Gugatan Praperadilan Kedua Lawan Polda Metro Jaya
Fahri Bachmid akan menangani gugatan praperadilan kedua Firli terkait kasus pemerasan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Bus Pariwisata ini Ternyata Milik Jenderal TNI, Sosoknya Pernah Jadi Kasad di Era 3 Presiden RI yang Berbeda
Sosok Jenderal bintang empat TNI yang punya Perusahaan Otobus (PO).
Baca SelengkapnyaMengenal Awaloedin Djamin, Mantan Kapolri Asal Sumbar yang Lahir dari Keluarga Bangsawan
Selama menjadi Kapolri, Awaloedin mempelopori lahirnya satpam. Tak heran hingga saat ini ia dijuluki Bapak Satpam Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerjalanan Hidup Prabowo Subianto Hingga Menang Pilpres 2024 Versi Quick Count
Prabowo Subianto lahir pada 17 Oktober 1951. Dia merupakan anak dari pakar Ekonomi Indonesia pada zaman Soekarno dan Soeharto.
Baca SelengkapnyaHari Ini, Firli Bahuri Penuhi Panggilan Penyidik di Bareskrim Polri
Firli Bahuri penuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya Jumat (19/1).
Baca SelengkapnyaSejarah Trem di Jakarta, Awalnya Ditarik Kuda hingga Diganti Bus Karena Ketinggalan Zaman
Kehadiran trem di Jakarta tak selalu mulus. Ratusan kuda mati sampai tingginya angka kecelakan pejalan kaki jadi berita sehari-hari.
Baca Selengkapnya