Atasi hama tikus, Temanggung kerahkan ratusan burung hantu
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mengembangbiakkan burung hantu sebagai predator alami hama tikus yang sering menghabiskan tanaman padi di daerah setempat.
Kepala Badan Penyuluhan Kabupaten Temanggung, Andristi mengatakan Temanggung telah mengembangbiakkan 800 burung hantu di 421 rumah burung hantu di 249 desa tersebar di 16 kecamatan.
Menurut dia, pengembangbiakan burung hantu sengaja dilakukan sebagai bagian dari upaya pemberantasan hama tikus yang lebih ramah lingkungan "Guna memelihara keseimbangan alam dan meminimalisasi penggunaan bahan kimia di sekitar sawah, kami mendorong petani mau menggunakan burung hantu sebagai predator alami hama tikus," katanya seperti dikutip Antara, Rabu (16/9).
Pengembangbiakkan burung hantu mulai dilakukan warga sejak tahun 2012. Pada tahap awal, dipelihara sepasang burung hantu jantan dan betina dan dari keduanya akan dihasilkan enam hingga delapan ekor anak per tahun. Satu ekor burung hantu biasa mengonsumsi empat sampai delapan ekor tikus setiap hari.
Andristi mengatakan, penggunaan burung hantu untuk memberantas tikus sangat tepat karena burung hantu biasa mengejar mangsa pada malam hari dan pada saat yang sama tikus juga ramai berkeliaran, keluar dari sarangnya.
Saat ini, lanjut dia, Pemkab Temanggung terus berupaya menambah populasi burung hantu dengan menggerakkan penyuluh pertanian dan warga untuk mencari burung hantu yang masih liar dan belum memiliki rumah.
"Kami berupaya mencari burung hantu yang bersembunyi di gedung-gedung tidak terpakai dan menempatkannya di rumah-rumah burung hantu yang telah disiapkan," katanya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaTeh hangat merupakan minuman kesayangan banyak orang pada saat berbuka puasa, sayangnya minuman ini tidak sehat dikonsumsi pada saat berpuasa.
Baca SelengkapnyaBumbu dapur yang berbahan dasar tanaman pun memiliki peran yang tak terbantahkan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).
Baca SelengkapnyaKerangka tulang manusia itu diduga Enjo Darjo (90) yang sebelumnya dinyatakan hilang selama dua pekan
Baca SelengkapnyaMereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca SelengkapnyaPara pelaku kesal dengan tingkah laku Dimas di dalam sel.
Baca SelengkapnyaMemasak telur dadar tebal ternyata bisa dilakukan tanpa menggunakan tepung. Berikut uraian tahapannya.
Baca SelengkapnyaKejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca Selengkapnya