AS tuding evakuasi jenazah AirAsia tak steril, ini kata Basarnas
Merdeka.com - Proses evakuasi jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 disebut tidak steril oleh satuan pasukan Amerika yang turut membantu proses pencarian dan evakuasi di selat Karimata tersebut.
Menanggapi hal itu, Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) mengatakan proses evakuasi jenazah sangat steril karena dilengkapi sejumlah peralatan antara lain cool storage (lemari pendingin).
"Kurang steril gimana wong kita ada cold storage juga. Kemudian anak-anak Basarnas itu, yang mengangkut penerimaan jenazah, kemudian memindahkan jenazah itu semua pakai perlengkapan kita. Sarung tangan khusus, pakaian khusus. Kalau menurut saya sudah memenuhi standard," katanya di kantor Basarnas Jakarta, Senin (5/1).
Selain itu menyangkut waktu pencarian dan evakuasi, Soelistyo mengatakan pihaknya akan terus melakukan pencarian dan evakuasi kendati sesuai rencana operasi tersebut akan berakhir minggu depan
"Sampai minggu depan, tapi jangan diartikan ini setelah minggu ini berhenti lho ya. Diperpanjang," pungkasnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
Baca SelengkapnyaAlasan penumpang pesawat dilarang tidur saat pesawat lepas landas dan mendarat yaitu barotrauma telinga dan keselamatan evakuasi.
Baca SelengkapnyaKrisis air bersih menjadi bencana tahunan yang seolah belum ditemukan solusinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tim Rescue Basarnas Bandung tengah melaksanakan evakuasi menggunakan alat ekstraksi untuk membantu korban kecelakaan Kereta Api Indonesia (KAI).
Baca SelengkapnyaPenilaian AirHelp dalam menentukan daftar bandara terburuk dunia mempertimbangkan berbagai faktor.
Baca SelengkapnyaGaruda Indonesia mengakui pesawat Boeing B747-400 mengalami masalah mesin sehingga muncul percikan api.
Baca SelengkapnyaSituasi di Gaza, Yaman, Ukraina, dan beberapa bagian dunia lain juga memperburuk krisis air yang terjadi.
Baca SelengkapnyaLetjen TNI Maruli Simanjuntak menerima Penghargaan dari MURI berkat dedikasinya membantu pengadaan air di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMengutip blog Qantas Airways mengulas bunyi dan frekuensi dentingan 'ding' bergantung pada urgensi situasi.
Baca Selengkapnya