Angin Kencang Rusak 15 Rumah Warga di Sinjai
Merdeka.com - Sebanyak 15 rumah rusak akibat angin kencang di Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan. Peristiwa ini terjadi pada Selasa (16/11) pukul 23.30 WIB.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, angin kencang terjadi setelah Sinjai diguyur hujan.
“Terdapat 15 KK yang terdampak,” ujarnya, Rabu (17/11).
-
Kenapa Siklon Yagi tidak berdampak ke Indonesia? Menurut dia, hal tersebut dikarenakan posisi Siklon Tropis Yagi sudah sangat jauh dari wilayah Indonesia dan terus bergerak ke arah barat menjauhi wilayah Tanah Air.
-
Kenapa warga Kampung Stabelan tidak panik saat erupsi Merapi? Terkait dengan ancaman erupsi Merapi, warga setempat mengaku bahwa hal itu sudah biasa. Jadi mereka tidak panik sama sekali.
-
Siapa yang tinggal di Pulau Sibandang? 4 Marga Batak Di Pulau Sibandang, terdapat empat marga Batak yang menetap di sana, yaitu marga Ompusunggu, Rajagukguk, Simaremare, dan Siregar dengan jumlah penduduk mencapai 1.200 jiwa.
-
Bagaimana Rumah Tuo Rantau Panjang bertahan dari gempa? Itulah mengapa, rumah ini bisa fleksibel mengikuti getaran bumi saat terjadi gempa sehingga baik dinding sampai atapnya tidak akan runtuh.
-
Mengapa warga Dusun Tempel tidak mengungsi saat erupsi Merapi? Fakta unik lain dari Dusun Tempel adalah ketika terjadi erupsi Gunung Merapi pada 2010 lalu. Kala itu, banyak dari warga di desa tetangga yang mengungsi. Namun Dusun Tempel warganya justru tetap memilih tetap tinggal di rumah kendati jaraknya amat dekat.
-
Siapa yang terdampak udara buruk? Berdasarkan pernyataan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), polusi udara dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sinjai menjelaskan, dari total 15 rumah rusak, delapan di antranya rusak berat. Kemudian tiga rumah rusak sedang dan empat rumah rusak ringan.
Warga yang terdampak angin kencang ini bermukim di Desa Pulau Padaelo, Kecamatan Pulau Sembilan. Hingga kini, tidak ada korban jiwa.
Menurut BPBD Kabupaten Sinjai, kebutuhan mendesak masyarakat saat ini yaitu terpal. Para warga berinisiatif menutupi atap rumah mereka untuk menghindari kerusakan perabot dan lantai rumah akibat hujan.
Merujuk hasil analisa InaRISK, Kabupaten Sinjai memiliki potensi risiko cuaca ekstrem dengan kategori sedang hingga tinggi. BNPB mengimbau masyarakat melakukan mitigasi bencana serta meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidromeorologi yang dipicu faktor cuaca.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rumah yang roboh berada di Desa Sindangsari, Kecamatan Cimerak, Pangandaran.
Baca Selengkapnya17 Mobil pemadam dikerahkan ke lokasi untuk memadamkan api.
Baca SelengkapnyaHujan deras disertai angin kencang melanda sebagian Kota Solo, Senin (26/2) sore.
Baca SelengkapnyaSaat ini petugas sudah disiagakan di kota Pangkalpinang untuk memantau wilayah rawan bencana.
Baca SelengkapnyaRatusan bangunan yang terdiri kios dan rumah warga rusak akibat peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 5,9 di kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak,Banten, Rabu (3/1) pagi menyebabkan enam rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaDinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) sedang melakukan asesmen rumah terdampak bencana untuk pemberian bantuan.
Baca SelengkapnyaTercatat sebanyak 93 bangunan mengalami kerusakan akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaHujan deras yang tak kunjung reda membuat sejumlah wilayah di Kota Padang terendam banjir.
Baca SelengkapnyaTebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir bandang, tim SAR gabungan berjibaku mengevakuasi warga yang rumahnya di dekat bantaran sungai
Baca SelengkapnyaSebanyak 191 bangunan mengalami kerusakan akibat diterjang angin puting beliung.
Baca Selengkapnya