Anggota Komisi II Minta Aparat Selidiki WNA Gunakan NIK Warga Bekasi untuk Vaksinasi
Merdeka.com - Anggota Komisi II DPR RI, Mardani Ali Sera, menilai peristiwa WNA menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) seorang warga Bekasi untuk vaksinasi merupakan kejadian serius. Ia meminta aparat menyelidiki WNA tersebut.
Hal itu menanggapi peristiwa seorang warga Bekasi gagal mendapatkan vaksinasi lantaran NIK miliknya digunakan WNA untuk vaksinasi.
"Pertama ini kejadian serius. Ada WNA menggunakan identitas WNI. Mesti diteliti dan diselidiki aparat bagi WNA pelanggarnya," ujar Mardani kepada wartawan, Jumat (6/8).
Kementerian Kesehatan seharusnya belajar dari peristiwa ini untuk melanjutkan program vaksinasi. Kementerian Kesehatan diminta koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri.
"Kedua, ini menjadi pelajaran agar koordinasi antara Kemenkes dengan Kemendagri dalam pelaksanaan vaksinasi," ucap Ketua DPP PKS ini.
Mardani menilai, dalam pelaksanaan vaksinasi bisa lagi terjadi penyimpangan-penyimpangan. Ia meminta semua pihak untuk fokus pelaksanaan vaksinasi ini.
"Ketiga, akan selalu ada penyimpangan dan tetap fokus ke pelaksanaan vaksinasi," ujarnya.
Diberitakan, seorang warga Bekasi, Jawa Barat, bernama Wasit gagal mendapat vaksinasi Covid-19. Penyebabnya lantaran berdasarkan nomor induk kependudukan (NIK), Wasit tercatat sudah divaksinasi. Setelah ditelusuri, ternyata NIK tersebut digunakan seorang WNA untuk mengikuti vaksinasi.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi Waseso atau Buwas menanggapi soal namanya disebut dalam Sidang Sengketa Hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca SelengkapnyaAnak tokoh nasional dianggap 'akrab' dengan Megawati sejak usia 5 tahun sampai sukses menjadi kepala daerah. Siapa sosok yang dimaksud?
Baca SelengkapnyaWakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Azanil Kelana mengatakan, masa depan Indonesia berada di tangan anak-anak muda.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut Budi, syarat untuk mencapai generasi emas 2045 ialah harus sehat dan pintar.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan juga menyatakan bahwa ada 13.675 petugas pemilu yang tengah dirawat.
Baca SelengkapnyaPemindahan IKN pada tahun 2024 dilakukan secara bertahap, yaitu dalam Jangka Pendek, Jangka Menengah, dan Jangka Panjang.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian tersebut, MA mengalami luka di wajah bagian bawah, pelipis, bibir, dan kepala bagian belakang.
Baca SelengkapnyaSatu keluarga berjumlah enam orang yang merupakan pengungsi Rohingya mendatangi Kantor Disdukcapil Makassar untuk mengajukan pembuatan KK dan KTP.
Baca SelengkapnyaKisah sedih para tahanan wanita asal Belanda usai tentara Jepang berhasil menguasai Nusantara.
Baca Selengkapnya