Alat Peringatan Dini Lahar Hujan Gunung Merapi Rusak Tertimpa Pohon
Merdeka.com - Satu alat peringatan dini atau early warning system (EWS) yang dipakai untuk memantau lahar hujan Gunung Merapi mengalami kerusakan. EWS yang rusak ini dipasang di aliran Kali Krasak.
Kasi Mitigasi Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Joko Lelono membenarkan kerusakan satu EWS yang dipasang di Kali Krasak. EWS yang rusak ini disebut Joko merupakan satu-satunya EWS di Kali Krasak.
"EWS di Kali Krasak cuma ada satu. Karena itu di perbatasan (Magelang) dan rusak karena tertimpa pohon," ujar Joko saat dihubungi.
Selain memperbaiki EWS itu, kata Joko, mereka juga berencana menggeser lokasinya. Menurut rencana, EWS di Kali Krasak ini akan dipindah ke daerah Watu Purbo, Kapanewon (Kecamatan) Tempel. Sebelumnya EWS berada di daerah Margorejo, Tempel.
Joko memaparkan alasan pemindahan lokasi EWS ini karena di daerah Watu Purbo saat ini menjadi salah satu destinasi wisata di Kabupaten Sleman. Ketika ada penambahan debit air, lanjut Joko, wisatawan bisa mendapatkan peringatan dini dan mengamankan diri.
Terkait kerusakan EWS, BPBD Kabupaten Sleman tengah mengajukan perbaikannya. Joko berharap anggaran bisa segera turun dan EWS bisa diperbaiki dan dipindah lokasinya.
"Diajukan dulu anggarannya. Karena Covid anggaran terbatas, sehingga kita minta di BTT (Bantuan Tak Terduga). Anggarannya Rp 50 juta untuk bisa memindahkan EWS," urai Joko.
Joko menambahkan, untuk EWS di Kali Boyong tidak ada kerusakan dan kondisinya baik. "Untuk EWS di Boyong ada lima unit," tegas Joko.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada siang hari, Minggu (21/1), awan panas yang muncul dari Gunung Merapi. Beberapa daerah di sekitaran Merapi terkena dampak hujan abu.
Baca SelengkapnyaWarga yang menjadi korban tersebut adalah Suparman, warga Kesamben, Blitar, Jawa Timur
Baca SelengkapnyaLokasi ini dianggap lokasi yang pas untuk dijadikan tempat relokasi. Oleh karenanya, masyarakat korban erupsi tidak butuh waktu lama untuk melanjutkan kehidupan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kebakaran tersebut diduga lantaran adanya ledakan kompresor dari dalam ruko.
Baca SelengkapnyaFenomena El Nino mulai membawa kekeringan di Kabupaten Bekasi. Sebanyak 3.618,5 hektare tanaman padi di wilayah itu terancam gagal tanam.
Baca SelengkapnyaKebakaran hebat terjadi sejak pukul 19.30 WIB Kamis (18/4) malam dan baru benar-benar padam jelang subuh.
Baca SelengkapnyaKebakaran Pondok Pesantren (ponpes) Al Wasilah Lemo, Polewali Mandar, merenggut korban jiwa. Dua santri meninggal dunia akibat mengalami luka bakar parah.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru memuntahkan letusan disertai Awan Panas Guguran (APG) pada Senin (25/12) sekitar pukul 05.12 WIB.
Baca SelengkapnyaBantuan diberikan berupa air mineral, sembako, hingga obat-obatan.
Baca Selengkapnya