Akses Warga Terputus akibat Banjir, Pemkab Garut Bangun 10 Jembatan Darurat
Merdeka.com - Banjir di Kabupaten Garut, Jumat (15/7), menyebabkan terputusnya akses transportasi masyarakat akibat putusnya sejumlah jembatan. Untuk mengatasi masalah itu, Pemkab setempat segera memperbaikinya atau membangun 10 jembatan sementara selama masa tanggap darurat bencana.
Kepala Dinas PUPR Garut Luna Aviantrini mengatakan, 10 jembatan darurat yang akan dibangun tersebar di sejumlah kecamatan yang terdampak banjir. Perbaikan atau pembangunan jembatan tersebut dilakukan karena jembatan menjadi akses utama warga untuk menghubungkan ke kampung atau desa lainnya.
"Selama masa tanggap darurat, kita akan membangun 10 jembatan darurat di 10 titik di beberapa kecamatan. Lokasinya sudah dicek langsung kondisinya, karena memang kesimpulan perbaikan atau pembangunan dilakukan setelah hasil pengecekan tidak ada akses lain tanpa jembatan atau lokasinya terlalu jauh," kata Luna, Rabu (20/7).
Jembatan Rusak atau Hanyut
Luna mengaku bahwa pihaknya memang menerima data sejumlah fasilitas, khususnya jembatan yang rusak karena diterjang banjir dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut.
"Apakah itu sudah masuk semua data jembatan yang rusak atau belum, kami tidak mengetahui. Tapi bisa saja memang ada jembatan yang tidak masuk ke data kami," katanya.
Ia menjelaskan bahwa rata-rata jembatan yang mengalami kerusakan adalah jembatan rawayan atau bisa disebut jembatan gantung. "Karena banjir Jumat kemarin, kalau jembatannya tidak rusak berat ya hanyut terputus terbawa arus," jelasnya.
Tergantung Pencairan Anggaran BTT
Dari seluruh jembatan yang rusak, diungkapkan Luna, ada satu jembatan yang tidak bisa dilakukan perbaikan atau pembangunan jembatan sementara di masa tanggap darurat. Jembatan berada di Kecamatan Banyuresmi.
"Karena memang kondisi bentangannya yang panjang. Namun ini bukan berarti tidak akan dilakukan perbaikan, tapi nantinya akan diperbaiki pascabencana," ungkapnya.
Pembangunan 10 jembatan itu ditargetkan selesai selama masa tanggap darurat bencana yang sudah ditetapkan Bupati Garut. Namun, semua itu tetap tergantung pada kecepatan pencairan anggaran biaya tidak terduga (BTT).
Luna menyebut bahwa selain melakukan perbaikan jembatan, pihaknya juga melakukan perbaikan sejumlah fasilitas penting lainnya yang rusak akibat banjir seperti perbaikan pipa air bersih, bronjong jalan, hingga penguatan tebing penahan pengaman jalan.
"Memang kondisi sebenarnya di lapangan bisa lebih banyak dibanding yang dicek, namun karena ini situasi tanggap darurat kita harus gerak cepat dan penilaian cepat sehingga kami mengandalkan data yang masuk untuk kami cek secara langsung kondisinya," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya sejumlah perjalanan kereta api mengalamai keterlambatan dan pengalihan akibat banjir tersebut.
Baca SelengkapnyaPenjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin memint semua pihak terkait bergerak cepat membantu warga.
Baca SelengkapnyaAkibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wawan berharap ke depannya pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di desanya bisa tercapai.
Baca SelengkapnyaJembatan tersebut memiliki panjang 39 meter dan lebar 4,2 meter, dibangun dengan konsep Jembatan Bailey yang diperkirakan memiliki daya tahan hingga 50 tahun.
Baca SelengkapnyaBencana ini merendam 6 Kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sejak Rabu 10 Januari 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaAkses jalan penghubung itu ditutup sementara sejak Kamis (25/1) kemarin untuk mengantisipasi hal tak diinginkan.
Baca SelengkapnyaBanjir Braga, Kecamatan Sumurbandung akibat tanggul jebol dari Sungai Cikapundung.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin ini juga mengakibatkan akses jalan terputus karena jembatan rusak.
Baca Selengkapnya