Ahli Waris 20 Korban KM Express Cantika 77 Terima Santunan Dari Jasa Raharja
Merdeka.com - Korban KM Express Cantika 77 di Perairan Naikliu, mendapatkan santunan dari PT Jasa Raharja Cabang NTT, Selasa (1/11). Ahli waris korban mendapat santunan Rp50 juta, sedangkan korban yang tengah dirawat di rumah sakit mendapatkan Rp20 juta sebagai biaya perawatan.
"Ini sebagai bentuk kehadiran negara untuk para korban kecelakaan. Santunan untuk korban yang meninggal Rp50 juta per jiwa, dan bagi yang sedang dirawat kami akan berikan surat jaminan sebesar Rp20 juta," kata Kepala Jasa Raharja NTT Muhammad Hidayat .
Menurut Hidayat, pihaknya tetap memberikan jaminan kepada para korban yang belum ditemukan. Mereka mengacu pada batas akhir pencarian dan evakuasi dari Basarnas.
"Kita tetap berikan jaminan. Tetapi sekarang kita juga masih melakukan proses identifikasi lebih lanjut terhadap para korban yang belum ditemukan itu," katanya.
Kisah Salah Satu Korban
Tessa Bait (12), salah seorang ahli waris menceritakan, saat itu dia bersama ibunya bernama Iriana Bait hendak berlayar ke Kalabahi Alor menggunakan KM Express Cantika 77, untuk mengikuti pesta pernikahan saudara mereka. Namun nahas, kapal yang mereka tumpangi terbakar sebelum tiba di Kalabahi, tepatnya di Tanjung Gemuk, Perairan Naikliu, Kabupaten Kupang. Tessa dan ibunya sempat memakai pelampung, namun sang ibu menyerah untuk berjuang ke daratan.
"Saat itu mama peluk dan cium, lalu mama pesan untuk perbaiki opa punya kuburan. Mama juga pesan untuk saya sekolah baik-baik," ceritanya.
Setelah berpesan kepada Tessa, ibunya pun tenggelam. Sedangkan Tessa yang terombang-ambing lima jam di tengah laut berhasil diselamatkan Tim SAR.
"Bapak saya sudah meninggal dunia lama, jadi saya dengan adik Rifki Bait yang baru berusia lima tahun, kami tinggal bersama oma di Desa Camplong," tutup Tessa sambil mengusap air mata.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Makassar usai kejadian.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan itu dipicu lantaran para pelaku mengungkit permasalahan korban.
Baca SelengkapnyaKorban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaMayjen TNI Kunto Arief Wibowo tak sengaja berjumpa dengan sosok tak terduga saat tengah berjalan santai.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaMengetahui ada kegiatan di lokasi terlarang, polisi segera membubarkan kegiatan tersebut.
Baca Selengkapnyasemakin banyaknya organisasi relawan bergabung, Prabowo-Gibran bisa memenangi dalam satu putaran.
Baca SelengkapnyaKorban dijanjikan menjadi tentara dan pelaku meminta uang ratusan juta rupiah dari keluarga.
Baca Selengkapnya