Abraham Samad Wanti-wanti Capim KPK: Intimidasi dari Internal Sulit Dideteksi
Merdeka.com - Mantan Pimpinan KPK Abraham Samad memperingati para kandidat calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang lolos hingga tahap teranyar. Diketahui, ada 40 kandidat yang dinyatakan lolos panitia seleksi dan berhak lanjut ke tahap psikotest dan profil assessment.
"Ada intimidasi kepada petugas KPK. Itu sudah ada di zaman saya, dan sebelum saya juga, jadi kita anggap itu sarapan pagi," kata Samad dalam diskusi mencari pimpinan KPK di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (7/8).
Dia melanjutkan, intimidasi dimaksud seperti yang dialami penyidik senior KPK Novel Baswedan. Menurut dia, hal itu terjadi karena ada pihak yang tidak senang dengan kerja KPK yang membongkar praktik kejahatan korupsi yang merugikan negara.
"Karenanya intimidasi itu hadir, ada dua, intimidasi dari luar dan dari dalam," lanjut dia.
Intimidasi dari luar, lanjut Samad, lebih mudah dideteksi ketimbang dari dalam. Karenanya, Samad menegaskan kepada Pansel KPK agar bisa menyeleksi 10 kandidat yang benar paling terbaik dan memiliki integritas kuat menyapu bersih intimidasi internal dan eksternal yang mengancam keberlangsungan KPK ke depannya.
"Menurut saya ada dua cara hancurkan KPK, intern dan ekstern, kalau dari luar bisa melihatnya dan melawannya, tapi kalau ancaman dari dalam itu yang sulit. Caranya ancaman dari dalam dengan menginfiltrasi kepentingan dari lewat orang-orang tertentu, itu teorinya dan itu sudah berlangsung. Jadi jangan heran situasi KPK sangat mengkhawatirkan ini berbahaya bagi KPK ke depan."
"Kita memang tak cari malaikat untuk Capim KPK tapi kita cari orang yang jujur, menggunakan cara benar dan tepat. Karena jangan heran situasi ini membahayakan KPK, maka kita harus plototi ini," kata Samad.
Reporter: Muhammad Radityo
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AS ditahan 20 hari pertama terhitung tanggal 23 Februari 2024 sampai dengan 13 Maret 2024 di Rutan KPK.
Baca SelengkapnyaArief Prasetyo meminta penjadwalan ulang. Ali menjamin, KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan berikutnya.
Baca SelengkapnyaDalam kasus ini, KPK telah menetapkan Kasubag Umum dan Kepegawaian BPPD Siska Wati sebagai tersangka korupsi pemotongan dana insentif ASN Sidoarjo
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
"Pokoknya komitmen antikorupsi harus dibuktikan dengan perbaikan sistem, peningkatan aparat yang bersih, itu yang paling pokok," kata Cak Imin.
Baca SelengkapnyaKubu mantan Wamenkum HAM Eddy Hiariej menuding Alexander Marwata menggiring opini dan menyebarkan hoaks terkait penetapan tersangka kasus suap dan gratifikasi.
Baca SelengkapnyaMenanggapi akan hal tersebut, Bahlil menanggapinya dengan santai dengan ketidaktahuan dirinya akan dilaporkan ke Komisi Antirasuah.
Baca SelengkapnyaKetika penyidik merasa telah terpenuhi alat bukti, maka tentu kedua penyelenggara negara itu akan ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaKeterangan mereka dibutuhkan penyidik KPK untuk mengetahui aliran uang distribusi itu ke para tersangka.
Baca SelengkapnyaNawawi mengatakan, praktik korupsi masih marak terjadi di pelbagai sektor.
Baca Selengkapnya