6 Kelompok remaja kreatif ini patut ditiru anak muda

Merdeka.com - Aksi enam kelompok remaja ini patut ditiru kalangan anak muda lainnya. Berawal dari sifat kegotongroyongan yang tinggi, karya mereka patut didukung orang-orang yang memang mau perubahan.

"Enam inisiatif kelompok anak muda dalam komunitas pemberani ini diharapkan menjadi sumber inspirasi bagi kelompok lainnya, untuk berani mewujudkan idenya menjadi kegiatan nyata," kata Koordinator Perkumpulan Indonesia Berseru, Tejo Wahyu Jatmiko di Kopi Oey Melawai Blok-M, Jalan Melawai 4 Nomor 3-11, Jakarta Selatan, Rabu (25/3).

Tejo mengatakan, ke-6 kelompok remaja kreatif tersebut dipilih berdasarkan workshop yang dilakukan Perkumpulan Indonesia Berseru bekerja sama dengan Wujud.com, dan Oxfam diselenggarakan di tiga kota seperti Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta beberapa waktu lalu. Dari beberapa proposal kreator yang masuk, terpilih enam kelompok tersebut.

"Proyek keenam kelompok dipilih karena memiliki perhatian pada masalah keadilan ekonomi, keadilan gender dam ketangguhan masyarakat menghadapi bencana," beber Tejo dalam diskusi awak media dengan para kreator tersebut.

Sementara itu salah satu kreator dari Yogyakarta, Hermitianta dengan proyek panganku-panganku. Program tersebut bertujuan mewadahi jaringan pangan demi menghadirkan sistem pangan yang adil.

"Jadi maksudnya itu supaya masyarakat Yogya agar lebih mengenal pangan lokal," kata seorang penggagas Satria saat memaparkan karyanya.

Kelompok lainnya dari Yogyakarta yakni Padepokan Pemuda Pemudi. Kelompok yang digagas dua remaja ini fokus untuk mengembangkan kemampuan skil anak-anak muda di kota pelajar tersebut yang putus sekolah.

Kemudian ada Adityo dan tim Up Cycling dari Jakarta yang menggulirkan program meningkatkan kemampuan anak putus sekolah dalam mengolah limbah. Lalu ada Tri Handayani dari Bogor dengan tim Conserfahionnya, yang mengajak masyarakat agar bergaya dan melestarikan lingkungan.

Selanjutnya ada seorang remaja dari bernama Tresna dengan dokumen dan investigasinya mengenai jajanan lokal kota Bogor. Dikatakan Tresna, proyek tersebut supaya panganan lokal Bogor semakin dikenal masyarakat luas.

Terakhir ada inisiator dari Bekasi, Jawa Barat, dengan wisata edukasi sampahnya. Diharapkan program tersebut dapa membawa masyarakat dapat mengatasi masalah sampah.

"Kegiatan yang dilakukan seperti beasiswa atau workshop atau kunjungan dengan sasaran pengemis, pemulung, anak sekolah dan pengamen bertujuan supaya yang dilakukan semua mengenai masalah sampah akan dibahas lebih baik," kata Muhammad Handar salah seorang pendiri wisata edukasi sampah.

Di tempat yang sama, salah seorang pendiri Wujudkan.com, Alderina Gracia mengatakan, nantinya para inisiator tersebut memaparkan karyanya lewat website Wujudkan.com. Dalam akun tersebut dibeberkan secara gamblang proyek-proyek para inisiator tersebut.

"Yang mereka lakukan ini tidak hanya sosial tetapi untuk mengasah kreativitas," kata wanita yang biasa dipanggil Popon ini.

Nantinya, lanjut Popon, orang yang tertarik dengan salah satu karya dari enam kelompok yang ada dilayar Wujudkan.com akan diminta donasinya senilai yang ditentukan kreator masing-masing. Dimana nantinya para donatur tersebut akan mendapatkan reward dari kreator yang karyanya sudah diminati sang donatur.

"Jadi orang bisa sumbang dari Rp 10 ribu sampai ratusan juta dengan batas waktu yang ditentukan sang kreator dan kita sendiri akan monitoring proses kesepakatan antara kreator dan donatur supaya transparansi dan juga akuntabilitasnya terjaga," kata Popon.

Lalu apakah Anda salah seorang yang minat dengan proyek anak-anak muda kreatif tersebut?