472 Hektare Lahan di Sumsel Terbakar Sepanjang Januari-Mei 2022
Merdeka.com - Lahan yang terbakar di Sumatera Selatan selama kurun waktu Januari-Mei 2022 mencapai 472 hektare (ha). Jumlah ini meningkat jauh dibanding tahun lalu.
Sebaran lahan yang terbakar terbanyak di Kabupaten Ogan Komering Ilir seluas 90 ha, Musi Rawas Utara dan Ogan Komering Ulu masing-masing 84 ha, Musi Banyuasin 68 ha, Ogan Ilir 57 ha, Penukal Abab Lematang Ilir 43 ha, Muara Enim 30 ha, Musi Rawas 10 ha, serta Lahat dan OKU Selatan masing-masing seluas 5 ha.
Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim, Kebakaran Hutan, Lahan (PPIKHL) Wilayah Sumatera Ferdian Kristanto mengungkapkan, luas lahan yang terbakar diketahui berdasarkan analisa citra satelit lalu divalidasi melalui perhitungan manual di lapangan. Pada tahun lalu hanya 100 ha lahan terbakar dan 626 ha lahan terbakar pada 2020.
"Sepanjang Januari-Mei tahun ini ada 472 hektare lahan yang terbakar," ungkap Ferdian, Kamis (14/7).
Diprediksi Bertambah
Dia memprediksi lahan yang terbakar bakal bertambah seiring masuknya puncak kemarau pada Juli-September 2022. Pada periode itu, hujan mulai jarang terjadi sehingga membuat lahan kering dan rentan terbakar.
Untuk mengantisipasinya, dilakukan upaya pencegahan. Seperti patroli rutin baik melalui jalur darat maupun menggunakan helikopter, serta terus melakukan sosialisasi bahaya dan sanksi membakar lahan dengan sengaja.
Untuk pencegahan dan pemadaman, lima unit helikopter bantuan BNPB dikerahkan. Tim satgas dari berbagai elemen sudah bekerja di titik-titik rawan karthutla."Pencegahan kita maksimalkan seperti tahun-tahun lalu, segera diatasi jika terdapat titik api," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaBerawal dari Agresi Militer Belanda Kedua pada 19 Desember 1948, PDRI pun didirikan di Sumbar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca SelengkapnyaSeorang camat di Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, inisial B, ditangkap polisi saat mengonsumsi sabu di ruang kerjanya.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Perhubungan Sumsel Arinarsa JS memperkirakan arus mudik dimulai 5 April 2024 dan arus balik mulai 14 April 2024.
Baca SelengkapnyaKerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.
Baca SelengkapnyaPabrik ini mampu memproduksi sekitar 75 ribu ton bahan peledak setiap tahunnya.
Baca SelengkapnyaPerseroan selalu gencar melakukan pembukaan pabrik baru hingga akuisisi setiap tahunnya.
Baca Selengkapnya