2.713 Debitur Terdampak Awan Panas Guguran Gunung Semeru, Total Pinjaman Rp102,5 M
Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) belum mengeluarkan kebijakan khusus terkait tanggungan kredit perbankan dari warga yang terdampak erupsi atau awan panas guguran (APG) dari Gunung Semeru. Lembaga ini mencatat sebanyak 2.713 nasabah peminjam (debitur) terdampak awan panas guguran Gunung Semeru di Lumajang.
"Mereka adalah nasabah dari 3 bank umum dan 6 bank perkreditan rakyat (BPR) yang ada di wilayah sekitar Gunung Semeru. Total debet atau dana yang dipinjam mencapai Rp102,506 miliar," ujar Pelaksana Harian (Plh) Kepala OJK Jember Zulkifli, saat dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (7/12).
Sebagian besar di antara debitur itu merupakan nasabah kredit pertanian. Terkait rekomendasi keringanan, OJK menyerahkan sepenuhnya kepada keputusan pihak bank dan lembaga jasa keuangan (LJK) masing-masing.
"Bank atau lembaga jasa keuangan (LJK) bisa memberikan keringanan melalui program restrukturisasi. Jadi nantinya yang akan melakukan asesmen atau penilaian tentang perlu tidaknya nasabah kredit diberikan keringanan, kita yang memberikan asesmen melalui Peraturan OJK (POJK). Apakah akan dipakai atau tidak, itu terserah mereka," papar Zulkifli.
Restrukturisasi yang dilakukan dalam kasus dampak Semeru ini merupakan restrukturisasi reguler. "Jadi berbeda dengan restrukturisasi terdampak Covid kemarin. Yang di Semeru ini adalah restrukturisasi secara reguler," lanjut Zulkifli.
Diketahui, saat awal pandemi, pemerintah secara nasional menggulirkan kebijakan restrukturisasi kredit usaha dengan subsidi dari Kemenkeu. Regulasi restrukturisasi saat itu melalui OJK.
Bank Masih Beroperasi Normal
Kawasan yang paling terdampak awan panas dari Gunung Semeru berada di dua kecamatan yang ada di Lumajang. Sejauh ini, OJK Jember mencatat sejumlah kantor bank dan lembaga jasa keuangan (LJK) yang berada wilayah itu masih beroperasi normal.
"Hingga Senin (06/12/2021) tidak ada bank dan lembaga jasa keuangan yang operasionalnya terganggu," pungkas Zulkifli.
OJK bersama Industri Jasa Keuangan (IJK) sebelumnya juga memberikan bantuan senilai Rp750 juta kepada warga Lumajang yang terdampak erupsi Gunung Semeru. Bantuan diserahkan secara simbolis kepada Bupati Lumajang Thoriqul Haq dan disalurkan melalui Baznas Kabupaten Lumajang.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Per Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).
Baca SelengkapnyaGanjar menyebut, banyak petani yang menunggak pembayaran kredit usaha rakyat (KUR).
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto PDIP, Ganjar mampu menurunkan angka kemiskinan dengan sumber dana yang tidak sebanyak DKI Jakarta.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebanyak 6 persen dari jumlah pelayanan penumpang di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaParah! Aksi tak terpuji dilakukan oleh seorang pengemis asal Bandung yang meludahi mobil milik seorang pengendara lantaran tak dikasih uang.
Baca SelengkapnyaOptimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaSaat beraksi, pelaku membawa pisau untuk mengancam korban kemudian menutup mata korbannya dengan lakban.
Baca SelengkapnyaAnggota Polres Lampung Tengah, Aiptu Supriyanto, tengah menjadi sorotan. Pangkalnya, mengembalikan uang ratusan juta yang ditemukan di rest area tol Lampung.
Baca SelengkapnyaOgi menuturkan, pengawasan khusus dilakukan dengan tujuan agar perusahaan dapat memperbaiki kondisi keuangannya untuk kepentingan pemegang polis.
Baca Selengkapnya