26 Adegan Reka Ulang Gambarkan Sadisnya Farida Habisi Bayi Baru Dilahirkannya
Merdeka.com - Polisi menggelar reka ulang kasus pembunuhan bayi dilakukan ibu kandungnya, Farida (22), seorang mahasiswi di Samarinda. Dia memeragakan 26 adegan sambil menyeka air matanya.
Reka ulang itu digelar mulai pukul 10.00 WITA, di ruang unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Samarinda. Ada 3 dari 6 saksi dihadirkan dalam reka ulang itu.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Samarinda dan kuasa hukum Farida, ikut menyaksikan reka ulang itu.
Adegan demi adegan diperagakan Farida, sambil berurai air mata. Mulai dari dia mulas di kamar indekosnya, lantaran hendak melahirkan.
Di adegan ke-16, dia membekap bayinya agar tangisannya tidak terdengar teman indekos dan membekap bayi perempuan itu hingga meregang nyawa pada adegan ke-17.
Farida lantas meminta tolong warganet dengan mengunggah status di Facebook, untuk mengetahui prosedur pemakaman bayi baru saja dibunuhnya. Hingga akhirnya, dia mendapat respons dari seorang ustaz.
Saat itu, sang ustaz tidak tahu menahu, kalau bayi itu meninggal usai dibekap ibunya. Kasur tilam dan selimut yang disita polisi sebagai barang bukti dari kamar kos Farida, jadi saksi bisu aksi sadis tersebut. Hingga akhirnya, reka ulang ditutup pada adegan ke-26, setelah polisi, ketua RT, dan warga, membawa bayi itu ke rumah sakit.
"Yang kita temukan adalah benar ada kelalaian dari pelaku sehingga mengakibatkan bayi itu meninggal," kata Kanit PPA Satreskrim Polresta Samarinda, Ipda Bunga Tri Yulitasari, usai rekonstruksi, Senin (21/1).
Bunga memastikan tersangka Farida, melahirkan dan membekap bayinya seorang diri di kamar kosnya. Sementara, kekasih Farida, seorang personel Polri berpangkat Brigadir, saat kejadian itu ada di luar kota.
"Untuk calon bapak dari bayi itu, saat kejadian, sedang berada di Nunukan. Tidak ada hubungannya dengan pembunuhan itu. Jadi, bayi itu meninggal karena dibekap," terang Bunga.
Salah satu kuasa hukum tersangka, Ratih Dwi Anggraini dari Nur Janinah dan Rekan, tidak bisa berkomentar banyak. "Kondisinya (Farida) baik, tapi belum stabil," kata Ratih.
Diketahui, Farida (22) seorang mahasiswi nekat melahirkan bayinya sendiri di kamar kosnya di Jalan Pramuka VI Samarinda, Rabu (9/1) siang, diduga karena malu hamil di luar nikah. Bayi itu, lalu meninggal usai dilahirkan. Kasus itu terbongkar pagi tadi, setelah ustaz datang hendak memakamkan sang bayi, seperti keinginan ibunya, Farida.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cerita wanita rela temani adiknya dan selalu berikan semangat untuk menggapai kesuksesan. Semua usahanya ternyata berbuah manis.
Baca SelengkapnyaSemua bermula ketika sang ayah menegurnya dengan nada suara kencang. Aksi sang anak tercinta kemudian berhasil menyentuh hati pria itu.
Baca SelengkapnyaSimak potret rumah masa kecil Fikoh LIDa sebelum terbakar!
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bagi orang tua satu ini, melihat kedua anaknya rukun merupakan kebahagiaan yang tak ternilai.
Baca SelengkapnyaSukses ditatap bangga jadi abdi negara, kini dia hanya mampu tersenyum haru di atas sang pusara ayah.
Baca SelengkapnyaMomen haru seorang wanita 4 kali keguguran. Akhirnya punya anak setelah hamil kelima.
Baca SelengkapnyaNana Mirdad yang baru menemukan seorang bayi di dekat rumahnya langsung melarikannya ke rumah sakit
Baca SelengkapnyaPria sempat panik saat 'diserang' oleh pasien tetangganya di IGD. Begini momen menegangkannya.
Baca SelengkapnyaTak peduli dengan kondisinya yang sakit, ayah wanita ini tetap tinggal di rumah yang dilanda banjir dan meminta putrinya untuk kembali ke perantauan.
Baca Selengkapnya