200 Wisatawan Tertahan di Karimunjawa Akibat Gelombang Tinggi
Merdeka.com - Ratusan wisatawan yang sedang berlibur di Pulau Karimunjawa tertahan tidak bisa kembali ke Jepara, lantaran kapal yang dijadwalkan menjemput mereka terhalang gelombang tinggi.
"Ada 200 wisatawan lebih di Karimunjawa yang masih tertahan, mereka tertahan tak bisa balik ke Jepara karena ombaknya yang sangat tinggi. Tadinya kapalnya mau jemput masih menunggu cuaca mereda," kata Dirpolairud Polda Jateng, Kombes Pol. Hariadi, Sabtu (24/12).
Dia menjelaskan para wisatawan itu berangkat sudah sejak hari Rabu 21 Desember 2022. Mereka harusnya telah tiba di Jepara pada Sabtu 24 Desember 2022, namun terjebak karena gelombang tinggi.
"Mereka berangkat mulai hari Rabu. Hari ini harusnya balik. Tapi penyeberangan ditiadakan karena ombak tinggi," ungkapnya.
Personelnya juga belum berani menuju ke Karimunjawa karena rata-rata ketinggian ombak yang terpantau saat ini berkisar 2,5-4 meter. Namun, kondisi para wisatawan yang tertahan di Karimunjawa tetap sehat.
"Ombaknya tinggi 2,5 meter sampai 4 meter. Kita belum bisa memastikan kapal kembali berlayar, tapi kita koordinasikan, perkiraaan sampai besok. Nanti kita lihat perkembangan cuaca. Cuman pengunjung di sana baik-baik saja tidak ada kejadian serius," ujarnya.
Selama operasi penanganan libur Natal dan pergantian tahun 2022 terdapat 150 personelnya yang disiagakan di semua pos pantau wilayah obyek wisata pantai dari Kabupaten Brebes sampai pantai Rembang. Bila kondisi pantai ramai pengunjung, maka ada lima sampai 10 personel Polair yang disiagakan penuh.
"Setiap tempat wisata air terutama kawasan pantai ada pos pantaunya. Kalau mulai pagi kelihatan ramai ya ada lima sampai 10 personel yang siaga. Keseluruhannya total ada Ada 150 personel yang disiagakan. Di setiap pantai ada aparat Polairnya. Dan kita dalam operasi Nataru kali ini sudah ada satgas-satgasnya," jelasnya.
Dari Polda Jateng saat ini telah menyiapkan berbagai perlengkapan perahu karet dan alat selam untuk penanganan evakuasi korban kecelakaan di pantai.
Selain itu, pihaknya mendeteksi semua kawasan pantai merupakan daerah rawan kecelakaan apalagi cuaca ekstrem menyebabkan tinggi gelombang laut menjadi meningkat. Semua tempat wisata pantai kalau tidak dijaga sangat rawan.
"Kita mendeteksi rawan wisata pamtai. Apalagi sedang ada cuaca buruk dan gelombang tinggi. Makanya kita sudah keluarkan imbauan bagi pengunjung dan para pengelola wisata air," imbuhnya.
"Para wisatawan yang liburan di tempat wisata air harap perhatikan keselamatannya. Kalau naik sampan atau perahu wajib dilengkapi left jaket, jangan sampai over kapasitas seperti insiden di Waduk Kedungombo. Buat yang liburan di pantai sebaiknya jaga anaknya, karena biasanya orangtua seringkali lepas pengawasan. Yang pasti kita tekankan faktor keselamatan harus jadi perhatian nomor satu," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Karimunjawa terkenal dengan panorama alam laut yang indah dan memukau.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 8 tempat wisata Jepara yang populer, mulai dari wisata alam hingga tempat edukasi.
Baca Selengkapnya"Pada hari ini kunjungan wisatawan mencapai 112 ribu orang dan menjadi yang terbanyak," kata Bambang
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Merdeka.com merangkum informasi tentang 8 tempat wisata di Lembang yang patut dijelajahi untuk liburan keluarga di akhir pekan.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 8 wisata Tuban yang cantik dan hits, cocok untuk liburan akhir pekan.
Baca SelengkapnyaJawa Timur menyajikan keanekaragaman destinasi wisata yang memikat hati.
Baca SelengkapnyaTernyata ada beberapa negara yang jarang sekali dikunjungi oleh turis karena alasan tertentu. Yuk, simak daftar negara yang paling jarang dikunjungi wisatawan!
Baca SelengkapnyaMemasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 9 tempat wisata di Palembang yang hits dan populer cocok untuk liburan akhir pekan.
Baca Selengkapnya